webnovel

Cerita SMA

Zoin2020 · Realistis
Peringkat tidak cukup
33 Chs

Chapter 30

"Ken..."

"Ya...."

"Gua mau nanyak kenapa lo tiba-tiba nanyak mengenai si Elly cewek yang gua awal mau kenal ya."

Aduh si Reno akhirnya menanyakan hal ini

"Ken ?"

"Ya pengen nanyak aja..."

"Ken kemaren gua liat lo ngobrol sama Elly, lo kenal ya sama dia ?"

"Ren benernya gini...lo jangan salah paham dulu."

"Maksudnya salah paham ?"

"Gua tau lo pengen kenalan banget sama si Elly dan kebetulan gua sekelas. Jadi maksudnya untuk bantuin lo."

"Ken, gua dah temenan ma lo lama. Lo gak pandai bohong ma gua, dan lagian gua juga gak suka di tolongin dengan cara gitu."

"Ren sorry gua gak maksud gimana, cuma lo bisa percaya gua gak ada apa2 sama Elly."

Gua menepuk pundak Kenny

"Ken, lo kayak gak kenal gua aja gimana sih. Kalau suka juga gak apa-apa, kita saingan sehat."

"Serius gak ada apa-apa."

"Oke deh gua percaya."

Gak tau kenapa, ada hal aneh yang saat bersamaan saat ngobrol begini dengan Reno. Di saat bersamaan lega dan buat gua berat hati.

Tiba-tiba tiga dua motor berhenti mendekatin kita

"Hei Kenny, gara-gara lo ya. Gua di scorsing, sama ngerebut pacar gua." Bentak Brian

"Itu kesalahan lo sendiri ngajak berantem gak jelas. Lagian Elly juga bilang lo bukan pacar dia jangan ke GR an."

"Nyolot lo ye." Brian turun di ikutin ketiga temennya

"Ren mundur biar jadi urusan gua aja ini."

Ini kenapa sih jadi ada berantem kayak gini.

"Gua bantu sebisanya."

"Sekarang udah di luar sekolah, jadi gak ada lagi yang halangin. Serbu."

Brian dan ketiga temannya mulai maju, untuk menyerang kita berdua. Tapi Kenny langsung mendorong aku ke belakang, dan dia yang maju sendiri.

Pukulan demi pukulan di lontarkan olah teman-teman Brian tapi berhasil di tangkis oleh Kenny semua. Dan Kenny membalas mereka dengan pukulan balik, si Brian maju dan melakukan pukulan tendangan dan pukulan. .hingga Kenny jatuh.

Satu orang dari mereka melontarkan pukulan hingga mengenai pipi gua. Rasa nyeri sakit dan marah bercampur dalam hati gua, gua berusaha membalas tapi berhasil di tangkis malah ada tendangan mendarat pada perut gua

"Nih yang satunya sok jago tapi ternyata gak bisa apa-apa juga."

Sambil menendang gua lagi di perut

"Reno..."

Kenny bangkit dan memukul cowok yang menyerang Reno, dan memukul yang lain juga.

"Pak ada tawuran...." Ada suara seorang ibu-ibu

"Tolong.....tolong....." Teriak ibu itu lagi

"Eh sial...ibu itu, yuk cabut." Ajak si Brian

"Tunggu ya lo orang...." Kata Brian lagi mengancam

Brian dan ketiga temennya cabut menggunakan motornya, ibu itu mendekati kami berdua, bersama dengan beberapa warga lainnya

"Kalian gak apa-apa dek."

"Saya gak apa Bu, tapi temen saya...." Kata Kenny

*****

"Masih sakit kah ? Sorry ya." Kata William

"Gak apa-apa will, ini juga Khan kemaren lusa gua udah sakitnya."

"Ya tapi gara-gara gua gak hati-hati, nabrak kamu jadi kambuh deh."

"Hahaha...aduh ngomong apa sih, kebetulan Khan cuma kamu. Tapi masih ada banyak kemungkinan lain Khan luka gua kambuh."

Bener nya gua malah seneng banget, dengan gini gua bisa di anter sama lo. Kata Jenifer dalam hati

"Ya pokoknya sorry."

"Ya gua maaf in."

Lalu kita berlanjut mengobrol ringan sekenanya

Jalanan pada siang ini lumayan sepi, padahal gua berharap jalanan lebih macet supaya gua bisa berlama-lama dengan william.

Jenifer orangnya asyik juga ya setelah gua mengobrol lumayan lama sama dia, meskipun Ampe gua gak sengaja nabrak dia Ampe gini.

20 menit kita sampai di rumah sakit. Gak nyangka waktu terasa begitu singkat

"Eh kita udah sampai...pak pintunya dong."

"Oh ya."

William turun dari mobil, memutar untuk menuju ke arah pintu sebelah gua.dan membukanya

"Jen gua gendong lagi ya."

"Iya."

"Pak apakah butuh bantuan kursi roda ?"

"Iya pak." Kata William

Petugas itu mengambil kursi roda yang sudah tersedia di dekat lobby

"Pak, nanti saya hubungin ya kalau udah selesai." Kata Jeniffer ke supirnya

"Iya non."

William mulai mengendong gua lagi, gua merangkul dia biar gak jatuh. Lalu menurunkan di kursi roda.

Setiap kali di gendong gua kerasa bahagia. Gimana gitu coba bisa lebih lama

"Makasih ya pak." Kata William kepada petugas yang membantu mengambil Khan kursi roda

Kita pun berjalan menuju lobby rumah sakit untuk registrasi. Dan kita mendapatkan nomor urut 3

"Rame juga ya Will."

"Iya. Di rumah sakit rame banget kayak di mall."

"Aduh Will lo bisa kocak banget."

"Hahhaha...biar gak tegang. Masih bisa tahan Khan no antrian kita dapat ke 3."

"Bisa kok."

Ya bisa lah apalagi kalau bareng lo Will, kata Jen dalam hati

"Pak ruangan prakte Dr Boedhie di lantai 4 ruangan 405.  silahkan gunakan lift di sebelah kanan lobby." Kata suster nya

"Ya makasih ya." Kata William

William mendorong kursi roda gua menuju lift sebelah kanan 

Ting bunyi lift terbuka

Gak nyangka ada seorang ibu mengejar anaknya yang ingin masuk lift,gak sengaja menyenggol kursi roda sampai agak oleng

"Bu hati-hati dong."

"Iya maaf ya mas. Ini saya lagi ngejer anak saya gak liat kanan kiri tadi."

"Will..." Kata jenifer

William mendorong kursi rodanya masuk ke lift, dan ibu nya membawa anak nya keluar dari lift sambil memarahin gak boleh maen lift.

William perhatian gini ya, meskipun caranya agak gimana. Kalau ntar yang jadi cewek pasti di lindungin banget.....

*****

"Sorry ya Ren gara-gara gua lo jadi gini." Kata Kenny sambil membopong gua ke sofa rumah gua

"Gak apa-apa lah Ken, tapi kenapa si Brian carik masalah sama lo ?"

"Jadi ceritanya kemaren itu, gua awal masuk sekolah gua ketemu Elly. Eh dia langsung marah sambil bilang jangan ganggu pacar gua, Elly sempat marah ketahuan deh guru BP."

"Jadi akhirnya dia Ampe di scor."

"Iye."

"Jadi kemaren siang waktu Elly ketemu lo, itu juga nanyain lo gimana kenak scorsing juga gak ?"

"Iya."

"Ren, Gua sama lo temenan. Gua gak mau pertemanan kita ini hancur cuma gara-gara kesalahpahaman atau  pun cewek." Kata Kenny

"Gua percaya kok sama lo Ken.eh bentar."

Gua berjalan menuju almari rumah untuk mengambil kotak obat. Untuk mengobati luka kita.

"Sini gua bantuin." Kata Kenny

"Bareng-bareng aja Ken lo juga luka."

****

"Jadi dok gimana ?" Tanya William

"Hem, saya liat ini dari kecelakaan pertama ada pergeseran sedikit cuma kamu gak kerasa ya."

"Mungkin dok, soalnya kirain saya keselo biasa."

"Iya saya habis foto ini bisa dilihat. Kalau gitu kamu harus di perban dulu, dan menggunakan alat bantu dulu untuk jalan."

"Hah, dok saya harus pake tongkat." Kata Jeniffer

"Iya, untuk beberapa hari kedepan. Nanti dua-tiga Minggu lagi saya lihat perkembangannya gimana."

Gua terdiam

"Tenang aja, Jen gua siap tolongin lo selama di sekolah dan beberapa tempat lainnya." Kata william

Wah ini jadi apakah gua akan menjadi lebih dekat dengan William

"Ini saya perban dulu."

Dokter pun mulai mengambil beberapa perban putih dan cokelat. Serta obat oles. Dan mulai membungkus kaki gua. Yang sedang duduk di kasur periksa

"Untuk alat bantunya kamu mau beli sendiri atau saya pinjamin dari rumah sakit ?"

"Saya beli sendiri saja dok."

"Oke,sudah selesai silahkan ambil obatnya di apotik lantai satu."

William kembali mengendong aku ke kursi dorong.

"Makasih dok."

Dan mendorong ke luar ruangan

"Waduh jen, Ampel gini "

"Aduh Will, Lo tadi Khan denger itu karena gua juga. Kakinya udah geser sejak gua jatuh maen tennis."

"Alat bantu nya nanti gua cariin."

"Gak usah Will. Gua ntar suruh sopir gua, untuk beli."

"Yuk kita kebawah aja."

Berarti ada sekarang ada waktu 2-3 Minggu dong bisa lebih dekat sama William kata Jen dalam hati. Gak tau kenapa ada perasaan senang yang tidak bisa tertahan khan.....