"Aku nggak bisa berpikir lagi." Ralin terisak. "Kamu butuh jawaban dan jawabannya ada disini! Jangan jadi pengecut, Yuga!"
Detik berikutnya Ralin terpekik saat tubuhnya terdorong ke arah ranjang dan terhempas. Yuga menerkam kedua tangannya, tak membiarkannya bergerak. Lelaki itu menatapnya tajam dan sekilas terlihat buas, bukan sosok Yuga yang biasanya. Napasnya telah berubah menderu, menyapu wajah Ralin yang ada di bawahnya.
"Jangan pernah menantangku seperti ini. Aku cowok, dan kamu yang seperti ini cuma membuat dirimu dalam bahaya." Yuga berkata dalam nada rendah dan geram.
"Aku nggak peduli." Ralin menjawab. Dengan cepat dipagutnya bibir lelaki itu dengan kasar dan sosok Yuga yang biasanya lembut mendadak berubah.
Yuga balas menciumnya dengan ganas, kasar, menyerang bibir Ralin tanpa ampun. Cekalan tangannya yang kuat membuat Ralin merintih, namun rintihannya lenyap dalam lumatan bibir Yuga yang sepertinya telah dibutakan nafsu sekaligus emosi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com