webnovel

Yuga dan Ralin

Auteur: Karayu S
Adolescent
Terminé · 302.4K Affichage
  • 102 Shc
    Contenu
  • 4.9
    36 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Jatuh cinta pada kakak tiri?? Ini cuma mimpi kan?? Rastiti Lintang Hredaya atau Ralin tak pernah menyangka akan hidup serumah dengan Yugara Hastinangga, cowok populer di sekolah, yang selain terkenal karena ketampanannya, juga karena kecerdasannya. Yuga menduduki puncak juara tak terkalahkan di sekolah mereka, Mangata High School, gelar bergengsi yang belum pernah terpecahkan rekornya dalam perolehan poin nilai. Dari statusnya yang cuma teman seangkatan, kini jadi kakak tiri. Dan dari awalnya cuma naksir biasa, jadi jatuh cinta sejatuh - jatuhnya. Bagi Yugara, Ralin hanyalah sosok cewek kecentilan yang sok sibuk di depan laptopnya, lebih suka main dengan para sahabatnya. Jika Yugara berada di puncak ranking teratas, Ralin terdampar di urutan terbawah ranking angkatan mereka. Prestasi akademiknya payah! Tak bisa disandingkan dengan Tiffany Keimano, kekasih Yugara yang cantik dan cerdas. Naksir? Nanti dulu... Tapi Yugara lupa dan salah memperhitungkan, pesona seorang Ralin bisa merontokkan sikap dingin dan angkuhnya, memutarbalikkan dunianya 180 derajat dalam sekejap, membuatnya heran pada takdir yang telah membelenggu mereka berdua.

Chapter 1Prolog

Sepasang mata coklat Ralin terpancang ke tengah lantai dansa. Seorang lelaki dalam balutan jas hitam dan perempuan langsing bergaun putih dalam pelukannya, tengah meliuk anggun mengikuti lagu romantis yang mengalun merdu. Senyum mereka memancarkan kebahagiaan yang nyata, sorot mata yang hangat menunjukkan cinta mendalam diantara mereka. Orang-orang yang menyaksikan, sama seperti dirinya, berdiri di tepian lantai dansa sambil bertepuk tangan. Ralin bertepuk tangan sekilas, ingin kembali ke mejanya segera dan duduk membaur bersama tamu undangan yang tak seberapa jumlahnya. Kakinya yang terbungkus dalam sepatu bridesmaid berwarna ungu lavender kini mulai pegal dan basah oleh keringat.

'Cause there's somethin' in the way you look at me

It's as if my heart knows

You're the missing piece

You make me believe

That there's nothing in this world I can't be

I never know what you see

But there's somethin' in the way you look at me

Suara merdu Christian Bautista membuai semua yang hadir, kecuali Ralin, dan seorang remaja lelaki bertubuh jangkung dalam balutan jas yang berdiri tak jauh darinya. Mereka saling lirik beberapa detik, lalu sama-sama memalingkan wajah, pura-pura melihat ke arah lain. Rasa sakit di kelingking kaki kirinya membuat Ralin menyerah, dan ia berbalik untuk kembali ke mejanya. Ia meluruskan gaun ungunya yang sepanjang mata kaki, lalu duduk pelan-pelan agar bagian belakangnya tidak kusut. Dari sela-sela tubuh para tamu yang berdiri ia menatap lelaki yang masih berdansa sambil melekatkan dahinya pada wanita cantik di pelukannya. Ralin menghela napas.

Remaja lelaki tadi juga kembali ke mejanya, yang berada tepat di sebelah meja Ralin, masih bersikap cuek dan tak menggubris tatapan dari Ralin. Ia mulai asyik dengan ponselnya, sementara Ralin kini memandang buket bunga mawar putih yang telah diletakkannya di hadapannya. Buket bunga yang melayang ke arahnya saat pengantin wanita melemparkannya, mendarat begitu saja di tangannya. Huh, ia tak percaya mitos. Tapi ia suka buket ini, harum dan cantik sekali. Ia akan menaruhnya di dalam kamar dalam vas kristal cantik yang jadi kado ultahnya beberapa tahun silam.

“Ralin, hei! Sini!”

Pengantin pria, Papanya, melambai padanya. Lalu lelaki itu juga melambai pada remaja angkuh tadi, meminta mereka mendekat. Ralin memakai kembali sepatunya dan berjalan ke arah meja besar yang di atasnya terpajang kue pernikahan dalam nuansa putih-ungu-gold bertingkat 2. Sebentar lagi acara potong kue. Baguslah, pikir Ralin. Ia sudah lapar dan ingin sekali mencicipi kue itu dari tadi.

“Ayo, Sayang.”

Pengantin wanita, Mama tirinya, menariknya mendekat sambil tersenyum manis. Ia lalu menarik remaja tadi, putranya, kakak tiri Ralin, untuk ikut mendekat. Mereka berempat berdiri melingkar di depan meja bundar, bersiap mengikuti prosesi. Kue dipotong, diiringi tepuk tangan hadirin, dan kedua mempelai saling menyuapi lalu berciuman mesra. Ralin bersusah payah menyembunyikan rasa canggungnya, sementara remaja di sebelahnya, Yugara, menyembunyikan ekspresinya di balik telapak tangan, berpura-pura mengusap wajahnya.

Setelah ini, mereka akan menjadi satu keluarga untuk selamanya.

Vous aimerez aussi

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · Adolescent
5.0
275 Chs

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Adolescent
5.0
268 Chs
Table des matières
Volume 1 :1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
Naufal_Alifa
Naufal_AlifaLv2
Sakii_0109
Sakii_0109Lv3

SOUTIEN