"Heuum," Andrea memanyunkan bibirnya seolah tak setuju dengan ucapan Evans. Tapi pria itu malah mengecupnya.
"Evans, di sini ada Silvy," hardik Andrea.
"Kau ingin pindah? Kita bisa di kamar sebelah," goda Evans.
"Kau sudah tak marah padaku?"
"Yang marah itu kau," balas Evans.
"Aku tak tahan marah padamu," ujar Andrea sambil membelai pipi Evans.
"Aku akan berusaha tidak sembarangan tidur dengan wanita lain," ujar Evans.
"Memangnya bisa?"
"Bisa asal kau ada terus di sisiku," ujar Evans.
"Itu tak mungkin," sahut Andrea.
"Aku benar benar frustasi, saat kau harus ke luar kota Andrea," ujar Evans.
"Kenapa?"
"Rendy Wijaya dan Selena batal bertunangan. Itu berarti dia akan ... "
Andrea memeluk Evans untuk menenangkan pria itu.
"Kau sudah menempatkan banyak orang, Evans. Mereka pasti akan menjagaku. Aku juga takut. Tapi aku harus menghadapi semua ini," ujar Andrea.
"Aku menyesal memintamu menjadi artis," ujar Evans.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com