Konspirasi Murahan!

"ha!!??? kenapa master!!??...." Ucap Pan yang gemetaran karna kepalanya ku cengkram.

ANALISIS!

Ucap ku dengan sedikit senyum.

Pan pun Sepertinya berteriak untuk memohon ampun dan mengemis untuk minta keringanan.

aku tidak perduli dengan teriakan dan perkataan itu terus melanjutkannya untuk mencoba skill analisis.

[Analisa di Proses....]

[10%....]

[35%.....]

[70%.....]

[100%...]

[Analisis Complete, Master]

Semua Info Tentang Pan pun Muncul langsung di kepala ku, Pada saat Skill Analisis memberitahu bahwa sudah selesai.

Masa lalu, Masa Depan, Kemampuan, bahkan Kematian.

"apakah ini Semacam untuk mengatur takdir?" Tanyaku dalam hati.

Skill analisis Pun langsung memotong pertanyaan ku tadi.

[Ya Master. Semuanya bisa Master atur Bahkan Hal Yang Fana pun bisa terjadi, Kalau master sudah Menganalisanya]

"Jadi kemampuan mereka Yang sudah aku Analisa seharusnya bisa aku Ubah. Bahkan jika aku Mengatur mereka dengan Kekuatan Overpower semua?"

[Iya master.]

"hmm..."

"Mari kita Selesaikan..." Ucap ku Sambil tersenyum.

-----

"Jibril... Apakah Benar hari ini ada Rapat Bagi para Dewa?"

"Iya, Dewi inanna. Hari ini Raja Deus Memanggil para dewa untuk berkumpul."

"Emang Apa yang ingin raja Bahas?"

"Entahlah, Tapi sepertinya nanti para dewa dewi akan hadir semua. Sepertinya ini Akan membahas Hal penting."

"Jam berapa pertemuan tersebut?"

"Sebentar lagi Nyonya"

"Ha!!!???"

"Iya, Sebentar lagi Nyonya."

Wanita tersebut pun langsung menjitak kepala Pria tersebut.

"Aduh.... Aduh... Sakit Nyonya."

"Bilang Dari tadi kalau Acaranya sudah mau Dimulai."

"Nyonya tidak Bilang.... Tehe~" Ucap pria tersebut seperti tidak punya masalah.

"Aku harus bergegas...."

wanita tersebut pun langsung merapalkan sihirnya.

TELEPORTATION!

Wanita itu pun langsung sampai di depan istana pertemuan tersebut, karna bangunan istananya tinggi wanita itu harus melewati tangga terlebih dahulu untuk menuju pintu masuknya.

Dia pun langsung berlarian dengan cepat untuk masuk kepintu tersebut, karna waktu untuk pertemuan tersebut sudah hampir mulai.

Pada saat menginjakkan anak tangga, tidak sengaja kaki wanita tersebut terpeleset.

"Heeeeee!!???" Reflek wanita itu.

BEK!~

Dan wanita tersebut pun langsung jatuh dengan posisi kepalanya yang mencium anak tangga. Terdengar keras suara keningnya yang terbentur.

Dan para malaikat penjaga depan pagar terliat menahan tawa pada saat melihat wanita tersebut jatuh.

"Bngst!!!! Pake Acara jatuh segala!!! Kenapa harus ada Tangga disini!!??" Ucap wanita tersebut sambil menggerutui anak tangga.

"Liat tuh Dewi Inanna ngomong sama tangga"

"Biasa banyak beban hidup~"

"Wkwowkwkwkw" Tawa Lepas kedua penjaga tersebut.

"Hey! Jangan besar-besar nanti dewi Inanna bisa denger" Seru penjaga satunya.

"Santai, Dewi tidak mungkin denger."

"Lah? Kenapa bisa kek gitu?"

"Iya, iyalah. Soalnya di dalam kupingnya ada orang tawuran~"

"Wkwkwkwkwwkwk...." Tawa serentak penjaga tersebut.

Wanita itu pun langsung menatap kedua penjaga tersebut dengan ekpresi sebal, Dan kedua penjaga tersebut pun langsung berpura-pura tidak tau dan langsung berpura-pura ngobrol.

"Liat tuh ada burung??"

"Wow! Burung puyuhh." Ucap penjaga itu yang mengeles.

"Kprat!!! Kalau saja ini bukan Region Deus sudah ku habiskan para malaikat rendahan itu!" Ucap wanita itu.

Karna Di Setiap wilayah disini terbagi Para pemimpin yang di pimpin oleh salah satu dewa, dan saat ini wanita tersebut sedang berada di wilayah deus.

Yang dimana semuanya harus memiliki izin dari dewa yang memimpin wilayah tersebut. Seperti contoh jika wanita tersebut ingin membunuh penjaga tersebut dia harus memiliki izin terlebih dahulu dari deus yang mana dia memiliki wilayah ini.

Dan itu juga berlaku sebaliknya jika dewa lain sedang berada di bukan wilayahnya, dia harus meminta izin dulu kepada pemilik wilayah tersebut.

Jika mereka mengabaikan peraturan ini maka pemimpin wilayah tersebut yang akan terkena sanksi yang di putuskan oleh rapat seluruh pemimpin wilayah.

Itulah mengapa wanita tersebut tidak mau mengambil resiko yang tidak perlu, lebih baik dia menunggu saja para penjaga tersebut berkunjung atau di tugaskan di wilayahnya maka dia bisa dengan bebas mau melakukan apapun.

Dia pun langsung berdiri kembali dan tidak terlalu memperdulikan para penjaga tersebut, dia harus bergegas jika tidak rapatnya akan segera di mulai.

Wanita tersebut pun langsung membuka pintu istana tersebut, suasan sepih sejenak disaat dia menarik gagang pintunya.

Terliat para dewa dewi sudah menunggu kehadirannya, dia pun langsung masuk dan duduk dikursi yang masih kosong itu.

"Oke, mari kita mulai rapatnya." Ucap pria tersebut.

Dia adalah rajanya para dewa, Deus.

Dia yang mangatur apapun yang berada di Kahyangan ini, termasuk peraturan tadi dia juga yang membuatnya tentu saja harus ada diskusi terlebih dahalu untuk memutuskannya.

"Apa yang mau kita bahas hari ini raja Deus?" Ucap dewa Horus.

"Apakah kau tidak mengetahuinya horus??!!!" Bentak Deus.

"Maaf, raja Deus. Aku tidak terlalu mengurusi dunia bawah." Ucap Horus.

"Emangnya apa yang terjadi?" Tanya dewi Mami.

"Kemarin aku menyuruh bawahan ku untuk berkeliling di dunia bawah untuk mencari tau apa yang terjadi, karna aku merasakan sihir yang sangat besar di dunia bahwa."

"Lalu para malaikat melaporkan kepada ku bahwa sihir besar tersebut berasal dari suatu rumah. Yang dimana sebelumnya rumah tersebut tidak pernah ada lalu tiba-tiba muncul saja tanpa diketahui."

"Jadi raja mengundang kami semua untuk menyelidiki asal sihir tersebut?" Tanya Dewa Antaboga.

"Apa perlu kita bunuh saja tempat sumber sihir itu berada?" Ucap Horus yang langsung memotong pembicaraan.

"Jangan, jangan. mungkin saja bisa kita manfaatkan orang tersebut. Dengan sihir sebesar itu mungkin kita tidak terlalu panik saat para pasukan iblis menyerang nanti." Ucap Deus.

"Jadi raja ingin dari kami untuk menyelidikinya? Apakah dia bisa berguna atau tidak?" Ucap dewi Prithvi yang memberi pertanyaan.

Dewa Hwanin pun langsung menyelah pertanyaan dewi prithvi.

"Tapi bagaimana jika dia musuh? Dan berpihak kepada iblis?" Ucap dewa Hwanin.

Dewa deus pun langsung berdiri dan menepuk meja dengan keras.

"Diam!! Mangkanya kita perlu mencari tau terlebih dahulu. Jika memang dia berbahaya maka kita habiskan." Ucap deus.

"Apakah perlu saya saja yang menyelidikinya raja?" Ucap horus.

"Jangan kau, horus"

"Gimana kalau saya raja?" Ucap dewi mami yang mengajukan diri.

"Tidak, aku telah memilih menugaskan dewi Inanna untuk menyelidikinya." Ucap deus.

"Heeee!!???" Refleks dewi inanna.

"Kenapa dewi inanna? Apa kau menolak?" Tanya deus.

"Tidak, tidak raja. Jika itu memang keinginan raja maka aku jalankan." Ucap inanna sambil menundukan kepala.

"Oke Rapat hari ini selesai, dan penyelidikan aku tugaskan kepada dewi inanna. Apakah ada yang menolak?" Tanya deus kepada para dewa dewi.

Suara Ruangan pun langsung sepih yang berarti tidak ada penolakan untuk keputusan dewi inanna. Deus pun langsung menyuruh untuk bubar karna rapat telah selesai.

"Padahal aku hanya diam saja, kenapa harus aku yang dipilih. Bagaimana jika orang tersebut berbahaya dan membunuh ku?" Gerutu dewi inanna dalam hati.

Ruangan rapat itu pun kembali kosong, hanya tinggal deus dan horus saja yang masih duduk di bangkunya. Para dewa dewi telah pulang ke wilayahnya masing-masing.

"Wahai raja. Kenapa kau memilih inanna? Bukannya kau tau bahwa dia ceroboh!!??" Tanya horus.

"Hahaha.... karna ceroboh itulah saya memilih dia." Tawa deus.

"Maksudnya apa raja!!??" Tanya horus lagi.