DarkTwoFire sebuah nickname game yang sangat melegenda pada era itu, Dia dan Anggota guildnya adalah musuh terbesar dari para player lain. Kurikasu sang pemilik akun DarkTwoFire mencoba untuk login kembali ke akunnya dikarenakan banned massal pada era itu. Detik seolah-olah berhenti ketika kurikasu login ke dalam game. Terjatuh, dan tersadar dengan tubuh avatar gamenya. Semuanya berubah. dunia magic dan fantasi yang seharusnya tidak logis ada pikirnya.
"Aku telah lama menginginkan wilayah Inanna tetapi seperti yang kau ketahui dia tidak pernah membuat masalah sekalipun di Kahyangan ini."
"Jadi Raja mengirimnya untuk menyelidiki, untuk membuat dewi Inanna terbunuh oleh sumber sihir tersebut?" Tanya Horus kembali.
"Iya. Jika memang orang tersebut berbahaya maka Inanna bisa kita jadikan tumbal dan wilayahnya pun bisa menjadi miliku. Dan jika dia tidak berbahaya bisa kita manfaatkan orang tersebut untuk melawan pasukan iblis nanti." Ucap Deus dengan lantang.
Horus dan Deus langsung tersenyum, Yang menandakan bahwa mereka bisa dengan mudah memanfaatkan keadaan sekarang.
-----
"Akhirnya selesai juga....." Hela Napas ku yang kelelahan.
[Master, Faktor Yang Membuat tubuh mu Kelelahan mungkin Karna Master Terlalu sering Menggunakan Sihir.]
Ohiya, aku hampir lupa. Bahwa sekarang aku sedang berada di dunia yang berbeda dari sebelumnya.
Yang dimana kalau di game jika kita tidak mempunyai MP lagi maka kita tidak bisa menggunakan Skill.
Dan mungkin dunia ini hampir sama seperti di game, bukan hanya tidak bisa menggunakan skill tapi tubuh bisa perlahan melemah juga.
Mungkin itu efek samping dari penggunaan sihir, Tapi untunglah akhirnya semuanya selesai juga.
Semua NPC telah di analisa semua, mereka telah ku Upgrade dan ku berikan Equipment item berkelas Special semua.
Jadi tidak mungkin seharusnya mereka bisa mati dengan mudah, dengan Statistik dan Equipment mereka sekarang.
Tapi.... Tunggu.....
Bagaimana jika dunia ini item berkelas special hanyalah sebuah sampah....?
Dan bagaimana jika semua makluk hidup disini memiliki kekuatan sihir yang dahsyat semua...?
"Analisis!.."
[Iya, master?]
"Apakah jika saya menyentuh tanah ini dan menganalisanya, apakah semua tentang planet ini akan saya ketahui?"
[Master belum memenuhi untuk menganalisa area seluas itu.]
"Hm...
Apakah jika aku menganalisanya, aku juga bakal mengetahui jumlah burung yang terbang di langit?"
[tidak master, master hanya menganalisa tanahnya, tapi tidak dengan langitnya. Jika master ingin mengetahuinya maka master perlu menganalisanya juga.]
"Berapa luas maksimal areanya jika aku ingin menganalisa tanah ini?"
[150meter master. Dan master yang manjadi pusatnya.]
"Oke, terima kasih infonya analisis"
[....]
He??.... Apakah ucapan terima kasih ku tadi tidak di respon?..... Bukannya analisis harusnya senang ketika aku ajak berbicara?.... Ayolah aku ini masternya bukan?
Dah, dah, dah.
kesampingkan dulu hal itu.
Ada hal yang lebih penting yang harus aku ketahui dari pada mengurusi kenapa analisis tidak membalas terima kasih ku tadi.
Karna minimnya informasi tentang dunia ini, diriku terlalu ragu untuk mengambil keputusan yang tepat.
Aku ragu jika hanya aku saja yang berada di dunia ini dari bumi, dan aku masih ragu jika Statistik dan Equipment yang ku punya cukup untuk bertahan di luar sana.
Terlalu banyak pertanya yang muncul di kepala ku, setiap pertanya itu telah ku dapatkan jawabannya maka muncul lagi sebuah keraguan.
Jika memang dunia ini masih ada kaitannya sama game Never lost, maka seharusnya sosok diriku ini saja sudah cukup menghancurkan dunia ini.
Apalagi sekarang semua NPC telah ku upgrade, Seharusnya mereka saja cukup untuk mengancurkan guild kecil di Never lost dengan Equipment dan Statistik mereka sekarang.
"Hm....."
"Eh!!..."
Kenapa tidak aku tumbalkan saja mereka? Bukannya cara itu lebih efektif? Daripada harus aku yang mencari sendiri informasinya yang dimana aku belum tau betapa kerasnya dunia ini.
Jika mereka mati aku juga tidak mengalami kerugian apapun, malah dengan mereka mati aku bisa tau bahwa memang dunia sangat berbahaya.
Tapi seharusnya mereka tidak mungkin bisa mati dengan mudah, Dengan Statistik dan Equipment mereka sekarang mustahil jika ada makluk hidup yang bisa menandingi mereka.
Jika dunia ini kaitannya dengan Never lost maka seharusnya mereka aman-aman saja. Tetapi jika memang dunia ini tidak ada hubungan sama Never lost maka mau tidak mau mereka harus aku korbankan.
"Pan, Misha, dan Pevita."
"Iya, Master?" Ucap mereka bertiga yang langsung menghampiri ku dan bersujud di depan ku.
"Kalian bertiga ku tugaskan untuk berpencar, Dan cari semua informasi tentang dunia ini.
Jika kalian mendapatkan informasi apapun itu segera langsung hubungi aku lewat Telepati."
"Baik Master"
"Sekarang pergilah"
Mereka pun dengan cepat langsung menghilang setelah ku izinkan untuk pergi.
Terliat Rin dan Liza masih berdiri di depan ku, wajah mereka selalu menunduk di hadapan ku.
Melihat Pan, Misha, dan Pevita pergi karna ku suruh, sepertinya Rin dan Liza menunggu juga perinta dari ku.
Karna sangat jelas dari Ekpresi mereka yang sangat berharap akan ku suruh, tapi jika semuanya pergi maka siapa yang harus menjaga di Guild base ini?
Maka lebih baik ku suruh saja mereka untuk menjaga guild base ini dengan ku, karna aku juga butuh sebuah temen disini.
"Rin, Liz-
"Siap, Master" Ucap mereka yang langsung memotong pembicaraan ku.
"Kalian berdua siapkan makan malam yang enak, Aku mau pergi sebentar."
"Master mau kemana!!?? Lebih baik kami temani." Ucap tegas Liza dan Rin.
"Tidak, tidak. Kalian berdua sini saja. Dan jaga guild base ini, Aku hanya ingin mencoba beberapa sihir saja"
"Baiklah, Kalau itu keinginan master." Ucap Rin dan Liza yang sedikit kecewa.
Rin dan Liza pun masih berdiri di depanku, menunggu untuk aku pergi.
"Hey? Apa yang kalian tunggu? Bukannya aku menyuruh kalian untuk menyiapkan makan malam?" Tanyaku.
"Maaf, Master. Kami hanya ingin melihat kepergian master." Ucap mereka yang langsung menunduk.
"Tidak apa-apa, Aku pasti baik-baik saja. Lebih baik kalian segera siap-siap untuk memasak, Jadi jika aku pulang semuanya telah selesai."
"Siap, Master"
Mendengar ucapan ku tersebut Rin dan Liza pun langsung berlari dengan cepat masuk kembali ke Guild base.
Yosh, akhirnya aku bisa sendirian juga.
ANALISIS!
Ucap Darktwofire yang menyentuh tanah tersebut untuk menganalisa daerahnya.
Darktwofire pun langsung dengan cepat terbang menggunakan sayapnya setelah menganalisa daerah sekitar guild base tersebut.
"Hm...."
"Seharusnya disekitar sini aku tadi merasakan sumber kehidupan.... tapi kenapa hanya hutan?" Tanya Darktwofire dalam hati.
"Nah itu dia!" Tunjuk Darktwofire.
Dia pun langsung mendarat ketanah dan mencoba untuk mengampiri Manusia tersebut.
"Eh...
Bentar sebelum aku ketemu mereka lebih baik aku ubah dulu penampilan ku ini, tidak mungkin mereka tidak takut dengan penampilan ku ini." Ucap Darktwofire dalam hati.
Darktwofire pun langsung menghilangkan sayapnya dan aura di kedua matanya pun perlahan menghilang juga.
"Tanduk?? Apakah perlu ku hilangkan juga..?
Sepertinya tidak perlu, seperti ini saja sudah cukup normal." Ucap Darktwofire dalam hati.
Dia pun langsung mencoba untuk mendekati orang-orang tersebut, Dan ingin bertanya beberapa informasi tentang dunia ini.
"Yahal-...."
Ucap Dartwofire yang langsung terkejut dengan apa terjadi.