Alaric memandang lewat jendela mobil dengan pandangan tidak berminat. Setelah dua bulan ia tinggalkan, ia sama sekali tidak merasa seperti pulang ke rumah ketika ia tiba di Singapura.
Ia memang tidak pernah merasakan keterikatan dengan tempat mana pun, hingga Aleksis masuk dalam kehidupannya.
Saat ia berangkat ke Inggris dua bulan lalu, hatinya begitu berat, dan untuk pertama kalinya ia merasa seolah ia pergi meninggalkan rumah. Hal itu membuatnya cukup terkejut, karena ini adalah perasaan yang sama sekali asing baginya. Mungkin ia merasa meninggalkan rumah karena ia meninggalkan Aleksis waktu itu.
Tak terhitung sudah berapa kali ia menyalahkan diri sendiri karena tidak membawa Aleksis bersamanya. Keadaan mereka saat itu memang sulit, karena Aleksis belum mau memberi tahu keluarganya tentang Alaric. Gadis itu masih menunggu saat yang tepat.
Saat yang tepat itu tidak pernah datang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com