Aleksis mengintip lewat pintu yang sedikit terbuka dan melihat Profesor Rodriguez sedang berdiri menghadap para siswa dengan membelakangi pintu. Ia tampak sibuk membahas sesuatu di tengah wajah-wajah mengantuk pada mahasiswa yang tidak terbiasa kuliah pagi.
Aleksis yakin banyak di antara mereka yang menyalahkan diri sendiri karena bela-belain masuk kelas sepagi itu berharap bisa bertemu dirinya, tetapi ia malah tidak masuk kelas. Ia sedikit merasa bersalah kepada mereka.
Tepat saat itu tatapannya beradu dengan Ian yang kebetulan sedang menoleh ke pintu. Pemuda itu tampak terkejut tetapi senang melihat kehadirannya. Ia lalu memberi tanda dengan dagunya agar Aleksis masuk dengan sembunyi-sembunyi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com