webnovel

7. Bukan Mimpi

Tok...tok...Tok...tok...

"Nona...nonaa... ayo bangun, ini sudah pagi."

Hening tidak terdengar suara sedikitpun dari dalam kamar Ccya

Apa nona muda masih tidur ya ?,  nanti kalau tuan dan nyonya lama menunggu, nona bisa kena masalah." Gumam Nissa

"Nona...nonaa... ayo bangun," panggil Nissa lagi.

kreekk....

"Di kunci," ucap Nissa mencoba membuka pintu kamar Ccya

"nona... ayo bangun... ini sudah pagi"

"Kok tumben-tumben nona bangun siang, biasanya jam segini sudah berangkat kerja," gumam Nissa bingunh

"Apa jangan-jangan nona sakit, lalu pingsan" ucap Nissa semakin panik menggedor pintu dengan sekuat tenaga kamar.

"Kalau terjadi sesuatu yang buruk pada nona, aku bisa di gantung hidup-hidup," gumam Nissa semakin panik kala memikirkan nasibnya

"Apa aku minta pak satpam yang gedor pintu, tapi kalau tuan dan nyonya lihat, lalu mereka curiga dan mengikuti pak satpam, gimana," ucap Nissa kalut sembari mondar-mandir di depan kamar Ccya

"Mana gak ada pelayan lain lagi yang naik ke atas," batin Nissa semakin kalut

"Astaga.. Tuhan, dosa apa yang telah hamba mu lakukan, ampuni hamba ya Tuhan," ucap Nissa panik.

Saat tengah kalut Nissa tanpa sengaja Nissa melihat ke arah balkon lantai,

"Aku bisa meminta pertolongan dari sana," ucap Nissa penuh harap dan segera berjalan dengan cepat ke arah balkon

"Hah...kok sepi sekali sih, gak ada orang sama sekali di bawah," ucap Nissa kecewa, harapannya untuk meminta pertolongan seketika musnah.

"Oh, Tuhan, apa yang harus ku lakukan lagi, kenapa hari ini aku bisa sesial ini" Rutuk Nissa

"Seperti nya harus minta tolong kelantai bawah," ucap Nissa, saat melewati kamar Ccya dia berhenti, ia tampak ragu sejenak lalu berbalik

"Aku coba lagi kali ya, siapa tau nona tadi di kamar mandi," ucap Nissa mencoba mengetuk pintu kamar Ccya.

"Nona...nona... Ayo bangun... Nona baik-baik saja kan ?" Tanya Nissa dengan raut wajah khawatir, ia sangat mengkhawatirkan nonanya dan nyawanya sendiri.

"aaaahhhh...," jerit Ccya tiba-tiba langsung terduduk di tempat tidurnya.

"Ini dimana ?" tanya Ccya mengedarkan pandangannya.

"Ternyata ini kamar ku," ucap Ccya sembari mengelus dadanya lega.

Samar-samar Ccya mendengar suara gedoran pintu dan suara pelayannya memanggil namanya berulang kali meminta dia bangun.

"Nona.. ayo bangun, mandi dan sarapan, nanti nona bisa sakit kalau melewatkan makan pagi."  Nissa masih belum menyerah membangunkan Ccya.

"Iya ahjumma Ccya udah bangun kok, sebentar lagi Ccya keluar." Ccya meregangkan tubuh nya sebentar dan segera beranjak dari tempat tidur mengambil pakaian serta handuknya.

"Oh.. Tuhan terimakasih, nona sudah kau bangunkan" ucap Nissa sembari mengurut dadanya lega.

"Nanti langsung turun ke bawah sarapan ya non, hari ini menu nya sangat istimewa, nona pasti sangat suka dan tentunya ada kado yang spesial hari ini di jamin nona gak akan nyesel" ucap Nissa sengaja membuat Ccya penasaran, dia memberikan sedikit hukuman untuk nonanya yang hampir saja membuatnya mati berdiri.

"Spesial ?, apa yang spesial, ahjumma-ahjumma, gak ada cara yang lain apa, dari dulu terus ngomong gini supaya aku cepat turun sarapan" batin Ccya  mengelengkan kepala seraya tertawa ringan.

"Benarkah  ahjumma? kalau begitu aku akan segera siap- siap untuk turun." Ccya  pura-pura merasa penasaran  agar ahjumma tidak kecewa.

"Ahjumma gak usah tunggu Ccya, turun aja dulu, nanti Ccya nyusul." Ucap Ccya

"Iya non, jangan lama-lama non." Ahjumma mengingatkan lagi

"Bawel  banget sih ahjumma", batin Ccya.

"iya, iya ahjumma," sahut Ccya dari dalam kamar

Ccya mandi dengan tergesa-gesa, peristiwa aneh yang dia alami barusan masih berputar- putar bak helikopter di otaknya.

"Mau di bilang mimpi, tapi kenapa terasa begitu nyata," gumam Ccya, dia merasa peristiwa ini begitu janggal namun dia tidak tau letak kejanggalannya dimana.

"Aghh..sudah lah aku pusing, bagaimanapun aku harus nya senang bisa ketemu Halmeoni, bukannya malah pusing mikirin itu nyata atau tidak, padahal jelas-jelas Halmeoni udah pergi, jadi bisa di pastikan kalo itu hanya mimpi, bodoh sekali sih kamu Ccy" ucap Ccya sembari menepuk jidatnya

"Aku harus segera keluar ini sudah pukul 07.30 aku punya banyak planning hari ini yang harus segera di eksekusi" gumam Ccya sembari melanjutkan acara dandannya yang sempat tertunda.

"Ingat kata Halmeoni Ccya, semakin kamu menunda mengerjakan sesuatu maka semakin lama kamu akan mendapatkan hasilnya,"

Setengah jam kemudian Ccya sudah selesai mandi dengan menggunakan gaun brokat favoritnya berwarna hitam tanpa lengan dengan motif kupu-kupu dan riasan tipis untuk memberi warna di wajahnya yang pucat dan yang paling penting untuk menutupi matanya yang sembab, Ccya segera keluar dari kamarnya dengan langkah anggun menyusuri tangga.

"Kok mereka pada sibuk semua, ada apa ya ?" Ccya merasa heran melihat para pelayan yang mondar mandir dengan terburu-buru.

Ccya hanya menatap mereka lalu mengabaikan apa yang di lakukan para pelayannya, Ccya melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda keruang makan, sampai di ruang makan Ccya terkejut melihat pemandangan didepan matanya, seolah-olah dia sedang bermimpi.

"Apa ini nyata ?, apa yang di depan ku nyata ?, apa itu beneran mereka ?, Gak... gak mungkin mereka jelas- jelas super sibuk mana mungkin mereka datang, kayaknya aku berhalusinasi lagi, Apa aku sudah berubah menjadi ODGJ ?" batin Ccya bertanya-tanya seraya mengelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang di lihat nya, Ccya beberapa kali mengerjapkan dan menggosok matanya untuk memastikan apa yang di lihatnya nyata. Namun pemandangan didepannya tidak berubah sama sekali.

"Ini bukan mimpi kan ?" Ccya mencubit lengannya.

"Ooouuugghh....! sakit, ternyata ini nyata." Pekik Ccya kesakitan sembari menggosok lengannya yang terasa kesemutan.

"Eomma..... appa," teriak Felicya sembari berlari kegirangan menghampiri eomma dan appanya yang tengah mengobrol di meja makan, mereka tampak menunggu kedatangan Ccya.

"Yak..!! Felicya Louist kamu itu anak perempuan jalan yang anggun jangan berlarian di rumah udah kayak anak kecil aja" tegur eomma Ccya setengah berteriak melihat kelakuan anaknya.

"Apa ini kelakuan orang yang katanya sudah berumur 25 tahun?,"

"Kamu tu udah tua, udah dewasa Ccya,  kamu tu paham yang namanya bahaya gak sih? kalo nanti kamu jatuh gimana ?, kulitmu lecet, banyak bekas luka dimana-mana, gak bakalan ada cowok yang mau nikahin kamu, apa kamu mau jadi perawan tua ?, Hidup sendiri sampai kamu jadi nenek-nenek" Cerca Hellena Louist tanpa jeda dengan penuh kekesalan bercampur khawatir melihat putri semata wayangnya yang berharga berlarian seperti bocah.

"Udah, udah lagian anak kita juga gak apa-apa, Ccya sepertinya terlalu rindu dengan kita, lihat wajahnya yang langsung memerah"

"Berhenti memarahinya, nanti kalau kamu terlalu banyak marah wajah mu jadi muncul banyak keriput," Tegur Jimmy Louist lembut sembari mengelus pelan lengan istrinya untuk meredam amarahnya.