Dua minggu kemudian sejak Rose meninggalkan Korea. Warga Korea digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang ditemukan oleh polisi hutan.
Anggota tubuh mayat itu sudah tidak lengkap. Dan kondisinya sangat hancur, sudah berbelatung. Segera polisi membawa mayat itu ke Rumah Sakit untuk di autopsi.
Beberapa hari setelah mayat itu ditemukan, polisi menerima sebuah laporan dari seorang wanita paruh baya. Wanita itu adalah nenek Jiyeon.
Sejak kecil Jiyeon tinggal bersama neneknya, kedua orang tuanya sudah lama meninggal akibat kecelakaan mobil 20 tahun yang lalu.
Nenek Jiyeon melaporkan bahwa sudah beberapa minggu Jiyeon tidak pernah memberinya kabar. Selama ini neneknya berpikir bahwa Jiyeon pergi untuk syuting di luar kota.
Tapi belakangan dia mulai curiga karena ponsel Jiyeon tidak bisa dihubungi.
Neneknya sudah pergi ke perusahaan tempat Jiyeon bekerja. Tapi tidak ada yang tahu keberadaannya. Dia juga mendengar bahwa Jiyeon juga sudah 2 minggu tidak masuk kerja.
Maka dia meminta polisi untuk menyelidiki kasus itu dengan cepat. Dia berkata,
"Pak tolonglah lakukan yang terbaik. Aku sangat cemas."
"Baiklah bu! Kami akan segera menyelidiki kasus ini."
"Terima kasih pak." (Ungkapnya lalu pergi meninggalkan kantor polisi)
Beberapa waktu kemudian, pihak rumah sakit menyerahkan hasil autopsi itu kepada kepolisian. Dan setelah diselidiki lebih jauh ternyata itu adalah Jiyeon.
Maka polisi segera menelepon dan memberitahukan hal itu pada nenek Jiyeon.
Nenek Jiyeon yang mendengar berita itu pun sangat syok dan hampir jatuh pingsan. Dia menangis histeris. Dia tidak pernah membayangkan hal buruk itu akan menimpa Jiyeon cucu satu-satunya itu.
**********
Setelah merasa cukup tenang, Nenek Jiyeon pun pergi ke kantor polisi. Disana dia segera meminta laporan itu dari pihak kepolisian dan mencoba melihatnya sendiri. Tapi karena rasa tertekan dan kesedihannya yang mendalam, nenek Jiyeon pun tiba-tiba jatuh pingsan. Maka Polisi pun segera melarikannya ke Rumah Sakit.
Berita kematian Jiyeon pun tersebar ke seluruh media Korea.
Dan seluruh fans Jiyeon merasakan dukacita yang begitu dalam atas kematian tragis yang menimpa artis cantik bertalenta itu.
Banyak dari mereka melakukan aksi protes dan menangis di depan agensi yang menaunginya.
Mereka menuntut perlakuan yang tidak adil yang menimpa idola mereka.
Polisi dan pihak keamanan pun bekerja keras membubarkan aksi protes itu hari demi hari.
Lalu beberapa hari kemudian, proses pemakaman Jiyeon pun dibuat untuk menghormati kematiannya. Sejumlah artis dan media pun turut menghadiri upacara pemakaman Jiyeon.
Banyak dari antara fansnya juga datang berbondong-bondong ke pemakaman Jiyeon. Mereka menangis dan berdoa untuk kedamaian Jiyeon.
Setelah upacara pemakaman, Nenek Jiyeon terus meminta pihak kepolisian untuk terus menyelidiki kasus kematian Jiyeon.
Tapi sepertinya usaha yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian tampaknya sia-sia.
Mereka tidak bisa menemukan bukti apapun. Di tambah lagi pemilik agensi itu menghilang entah kemana.
Akhirnya kasus itu pun ditutup. Dan resmi di umumkan di seluruh media Korea bahwa kematian Jiyeon murni karena serangan binatang buas.
Nenek Jiyeon pun mencoba menerimanya dengan lapang hati.
Wanita paruh baya itu pun kini tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil yang di sewanya.
Hanya Jiyeonlah satu-satunya keluarga yang dia miliki. Dan Jiyeon sudah menjadi tulang punggung keluarga baginya sejak dia pensiun.
**********
Sepuluh tahun kemudian setelah kasus ini ditutup, Rose pun kembali ke Korea.