webnovel

Sisi Gelap Kekasih Ku Psychopath [ END ]

Kehidupan dua sejoli yang berubah sejak hadirnya sosok ke 3. Membuat perlakuan buruk pun tak bisa lepas dari kehidupan Sang Istri. Sang istri yang dulu mencintai Sang Suami kini telah berubah bak pembunuh berdarah dingin karena tekanan emosi yang kuat yang dihadapinya dari Sang Suami. Lalu dia membuat berbagai cara untuk bisa menyiksa suaminya hingga membuatnya mati di tangannya sendiri. Lalu menyembunyikan kebenaran itu selama bertahun - tahun. Lalu setelah sekian lama, dia akhirnya bisa menemukan pria lain yang bisa membuatnya sadar kembali. Tapi saat dia menyadari semua kesalahannya, dan memperbaiki hubungannya, pria yang bersamanya itu malah melaporkan nya ke polisi hingga membuat nya mendapat hukuman mati dari pemerintah. pria itu bahkan sangat jijik melihatnya dan menyesal sudah mencintai wanita itu. Hingga membuatnya tidak sudi melihat kematiannya. Bacanya jangan setengah-setengah yah teman. Dan jika ada yang kurang, berilah dukungan dengan komentar yang positif dan membangun. Dan jangan lupa vote yah teman-teman. Thanks,

Kily_Kiky · Celebrities
Not enough ratings
17 Chs

Part 5. Cinta Ku Yang Besar Pada Suamiku

Jimin pun nyaris pingsan atas kejadian yang dia alami. Maka Rose cepat-cepat mencekokinya dengan anggur merah. Lalu berkata,

"Sekarang aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu, sebelum aku menyudahinya. Aku akan membawa mu ke kamar dan membaringkan tubuh mu di ranjang."

Maka Rose pun memapah Jimin ke kamar dan membaringkannya. Kemudian dia melepaskan pakaian Jimin dan tidur di dadanya. Dia berkata,

"Aku sangat menyukai dada yang bidang dan atletis ini. Sudah lama sekali kita tidak berdua seperti ini."

Kemudian Rose bangkit dan melepaskan pakaiannya. Lalu berkata,

"Sayang, apa kau siap? Puaskanlah aku dengan cintamu."

Dia pun berbaring lagi di dada Jimin, mencium lehernya, memeluknya dan menikmati hubungan itu.

Dia menghabiskan waktu cukup lama di ranjang. Lalu sambil berbaring dia berkata lagi,

"Sayang. Malam ini aku sangat bahagia. Kau sudah memuaskan ku. Apa kau juga begitu?

Setelah ini aku ingin menunjukkan satu hal pada mu. Tunggulah disini."

Kemudian Rose pun pergi ke dapur dan mengambil sebuah bungkusan kecil dan membawanya ke hadapan Jimin.  Lalu dia membuka bungkusan kecil itu di hadapannya.

Bungkusan itu berisi serbuk yang berbahaya. Lalu dia mencampurkan serbuk itu ke dalam anggur minuman Jimin. Dan berkata,

"Sayang, kamu mencintai Jiyeon kan? Kamu mau bersamanya kan? Aku akan mengabulkannya.

Ini minumlah! Ini akan membuatmu bertemu dengan dirinya dan kembali bersamanya memadu cinta. Hahahahah."

(Ungkapnya sambil mengaduk-aduk anggur di dalam gelas itu)

Ini minumlah sayang!

Oh, tunggu dulu!

Sebelum itu, aku akan membuat tanda di dadamu terlebih dahulu bahwa kau adalah milikku selamanya dan seutuhnya. Meski kau bersama wanita lain, tapi kau tetap akan menjadi milikku.

Aku akan mengambil besi panas yang bertuliskan namaku dan mencapkannya tepat di dadamu

Yah, disini! Tepat disini!" (Ujarnya sambil menyentuh dada Jimin)

Dan itu akan menjadi tato yang paling indah dan bersejarah."

Rose pun memanaskan besi itu hingga berwarna merah padam

Kemudian dia berkata lagi,

"Sist,,,,Jangan takut sayang!

Jangan khawatir, ini tidak akan terasa sakit. Begitu besi panas ini menyentuh kulitmu, rasanya akan dingin seperti es.

Dan setelah itu, aku juga akan mengukir namamu tepat di dadaku. Dengan begitu semua orang akan tahu bahwa kita saling memiliki."

Jimin pun berteriak merintih kesakitan saat Rose menancapkan besi panas itu di kulitnya yang putih. Tapi Rose menutup mulut Jimin dengan handuk hingga dirinya nyaris pingsan karena tidak bisa bernafas.

Lalu begitu dia selesai mengukir namanya di dada Jimin, Rose kemudian melepas kain penutup tubuhnya di hadapan Jimin dan mencapkan besi panas bertuliskan nama Jimin tepat di dadanya.

Maka keduanya pun merintih kesakitan.

Setelah itu, dia menyuruh Jimin untuk meminum segelas anggur merah yang sudah dicampurnya dengan bubuk berbahaya itu.

Dia berusaha untuk membuat Jimin mabuk.

Tapi Jimin memalingkan wajahnya.

Dia menyuruh Jimin sampai tiga kali untuk meminumnya. Tapi Jimin justru melemparkan gelas itu.

Maka kemarahan Rose pun berkobar terhadapnya, dia membenturkan kepala Jimin ke dinding hingga berdarah.

Lalu Rose kembali menuangkan anggur baru ke dalam gelas dan mencampurkan bubuk racun yang lain. Kali ini Rose membuka paksa mulut Jimin dan menuangkan minuman itu ke dalam mulutnya. Hingga anggur di dalam gelas itu habis.

Maka perlahan racun itu pun mulai bereaksi, Jimin mulai muntah darah. Air matanya mengalir membasahi wajahnya. Dan Jimin mencoba untuk berbicara. Tapi saat hendak mengucapkan satu kata, kematian pun menjemput Jimin.

Racun itu dengan cepat melumpuhkan semua organ dalam Jimin.

Kini Jimin sudah pergi. Pergi meninggalkan karirnya yang sukses sebagai produser ternama di Korea.

Dia meninggalkan Rose sendirian. Sekarang hanya tinggal sebuah nama yang pernah menjadi sejarah dan merajai dunia Kpop.

Rose yang melihat Jimin sudah tiada berkata,

"Aku sudah mengabulkan apa yang ku katakan sebelumnya.

Aku pernah bilang akan membunuh cinta ini kan? Cinta yang sudah membuat ku gila. Dan semua itu ku lakukan demi bertahan hidup. Karena aku tidak ingin membiarkan wajah mu terus menerus berada menghiasi hidupku lagi. Aku sudah mengakhiri cinta itu. Dan aku sudah melakukannya dengan sangat indah.

Ckckckck...

Coba lihat dirimu sekarang! Kamu sudah tiada dalam pelukan ku.

Tapi aku beruntung, aku masih sempat menikmati kehangatan mu. Dan manisnya ciuman bibir mu.

Entah sudah berapa kali kau memberikan bibir indah mu ini pada wanita lain.

Sekarang aku akan membawamu ke tempat peristirahatan yang sudah aku persiapkan, yang sudah aku gali sebelumnya.

Agh,,, suami ku Jimin yang tampan. Kenapa kau harus berakhir seperti ini.

Lalu Rose menyeret Jimin ke taman belakang rumahnya dan memasukkan jasadnya ke lubang yang dia gali itu.

Kemudian menguburnya.

Sungguh malam itu adalah malam yang sangat sibuk bagi Rose. Usai mengubur Jimin, dia membersihkan seluruh ruangan itu hingga tak ada lagi pecahan kaca, tumpahan anggur, ataupun noda darah yang menempel di lantai dan dinding.

Dia membersihkan semuanya hingga tak meninggalkan bekas sedikitpun.

Dia juga mengubur sisa makanan itu ke dalam lubang yang dia gali di sebelah makam Jimin.

Sekarang rumah itu pun terlihat rapi dan bersih.

Usai melakukan semua itu, Rose pergi ke kamar, membasuh dirinya dan mengganti pakaiannya lalu pergi tidur.

**********

Ke esokan harinya pagi-pagi sekali, Rose bangun dan membuka laptopnya, dia memesan tiket pesawat menuju Yunani atas nama Jimin dan Rose. Ini dia lakukan agar orang-orang tidak curiga bahwa Jimin sebenarnya sudah mati.

Kemudian Rose bersiap-siap pergi ke rumah orangtua Jimin. Rose pun cepat-cepat menuju garasi mobilnya.

Lalu menghidupkan mobilnya, mengemudikannya dengan sangat cepat menuju rumah mertuanya.

Saat di jalan, dia melihat sebuah restaurant yang menjual makanan kesukaan ayah dan ibu Jimin. Maka dia pun singgah untuk membeli makanan itu.

**********

Setelah beberapa waktu, akhirnya Rose sampai di kediaman orangtua Jimin. Dan bertemu dengan kedua mertuanya.

"Hallo Ayah, Ibu, apa kalian baik-baik saja?" (Ungkapnya  tersenyum sambil memberikan salam hormat )

"Ada apa nak? Kenapa tiba-tiba datang berkunjung sepagi ini? Bukankah kalian bilang kalau kalian tengah sibuk?

Ayah pikir kalian tidak akan mengunjungi ayah dan lebih mengutamakan pekerjaan. Tapi ternyata ayah salah. Maaf kan ayah yah nak" (Ungkapnya sambil merangkul bahu Rose )

"Iya nih si ayah... sembarangan saja." (Balas ibu mertuanya sambil mencubit perut suaminya)

"Oh yah nak, itu apa?"

"Oh, ini makanan kesukaan ibu dan ayah mertua. Aku sengaja membelikannya agar kita bisa makan sama-sama. Yuk kita makan! Rose sudah lapar."

"Ah... mari-mari nak! Tuh kan yah, ibu bilang juga apa, anak-anak kita masih sayang dan peduli pada kita, buktinya dia membawa makanan kesukaan kita.

"Iya ibu,,, maafkan ayah yang sembarangan bicara."

Mereka pun pergi ke dapur.

"Ayah dan Ibu duduk saja yah, biar Rose yang menyiapkan makanannya." (Ungkapnya sambil sibuk mempersiapkan peralatan makan di atas meja)

Akhirnya makanan pun telah siap dan kini mereka menikmatinya.

"Oh yah nak, Ayah sampe lupa karena makanan lezat ini. Jimin kemana? Kenapa kamu sendiri yang berkunjung?"

(Tanya ayah mertuanya sambil terus menyantap makanan)

"Iya betul nak, ibu juga lupa sama anak ibu. Heheheeh." (Ungkapnya sambil tertawa malu )

"Oh Jimin belakangan ini sibuk sekali ayah, ibu. Dia sibuk dengan project barunya. Katanya project ini akan mendatangkan untung besar pada perusahaannya. Jadi dia tidak bisa datang berkunjung. Tapi dia titip salam. Dia bilang dia sangat mencintai ibu dan ayah, dan juga merindukan kalian. Oh yah! ayah, ibu, aku dan Jimin berencana berlibur ke Yunani minggu depan, aku sudah membeli tiketnya. Kami akan pergi berlibur setelah projectnya selesai."

"Wow... jauh sekali nak" (Balas sang ayah)

"Aduh si ayah. Ga papa. Sesekali berlibur yang jauh. Benar kan nak?" (Balas ibu mertua)

"Mmmm benar. Ayah jangan khawatir! Nanti Rose akan bawa ole-ole untuk ayah dan ibu. Oh yah, sekarang sudah hampir siang. Aku harus pergi. Masih ada pekerjaan yang belum aku siapkan. Nanti Jimin marah lagi kalau semuanya belum beres." (Ungkap Rose sambil tersenyum)

"Mmm kalau begitu, cepatlah nak! Biar ibu saja yang merapikan mejanya."

"Tidak bu. Biar Rose saja! Masih sempat kok."

"Tidak usah. Ga papa. Udah sana!" (Balas ibu mertuanya sambil menumpuki piring kotor di atas meja)

"Baiklah! Rose pergi dulu yah."

Setelah meninggalkan rumah mertuanya, Rose mampir ke sebuah toko bangunan untuk membeli beberapa sak semen.

Itu dibelinya untuk membuatkan sebuah bangunan kecil di atas kuburan Jimin di taman belakang rumahnya. Agar tak terlihat seperti kuburan.

Setelah sampai di rumah, Rose pun menyemen kuburan Jimin, dan menaruh kursi taman di atasnya.

Tak lupa dia juga menempatkan lampu-lampu taman di sisi kursi itu, serta menaruh beberapa pot bunga disampingnya. Kini kuburan itu berubah menjadi taman yang cantik.

Seusai melakukan semua itu, Rose segera pergi ke kamar. Dia mengepak pakaiannya ke dalam sebuah ransel. Membawa sejumlah uang tunai dan beberapa kartu identitas. Tapi dia meninggalkan kartu kredit, buku tabungan, perhiasan dan surat - surat berharga di sebuah brankas.

Kini dia siap untuk pergi. Dia berencana pergi ke luar negeri dengan menumpangi sebuah kapal pengangkut barang.

Bagaimana selanjutnya kisah kehidupan Rose? Apakah kejahatannya akan terungkap?

Silahkan dukung novel ini teman-teman dengan vote ceritanya.

Sampai ketemu di episode selanjutnya yah teman-teman ☺😊😀