)))))(((((
DOR! DOR! DOR!
Tiga kali letusan pistol itu membuat Sasuke terdiam seketika. Matanya melihat ke arah tubuh Naruto. Jantung Sasuke seakan berhenti saat melihat darah merah yang terlihat menodai bagian dada kaos putih yang dikenakan Naruto.
Apakah Naruto sudah mati? Apakah saat ini adalah akhir dari kehidupan lelaki pirang yang sangat dia cintai itu? Apakah hanya sampai saat ini dirinya bisa bersama Naruto di dunia yang sama?
" Narutooo! " teriak Sasuke sekuat tenaga.
Air mata Sasuke mengalir deras dari kedua matanya hingga pandangannya buram. Rasa sedih, putus asa dan juga patah hati membuat Sasuke jatuh terduduk lemas di rerumputan.
Namun selanjutnya Sasuke dikejutkan dengan ambruknya pengawal Neji yang hampir menembak Naruto dengan kepala berlubang oleh luka tembak. Juga tubuh Neji yang ambruk di sampingnya dengan luka tembak di dada dan kepalanya. Detik selanjutnya Itachi dan Shikamaru muncul bersama beberapa puluh orang lainnya dengan pistol di tangan mereka masing-masing, dan diarahkan ke kepala anak buah Neji. Rupanya suara tembakan itu berasal dari Itachi dan Jugo yang menembak Neji dan Shikamaru yang menembak pengawal Neji yang hampir saja membunuh Naruto dengan tembakannya.
" Jangan ada yang berani bergerak atau kepala kalian akan berlubang! " teriak Shikamaru yang membuat semua anak buah Neji langsung terdiam dan tidak berani berkutik di tempat mereka masing-masing. Setelah itu dengan sigap Shikamaru segera memeriksa keadaan Naruto.
" Buang semua senjata kalian! " perintah Itachi.
Anak buah Neji segera membuang pistol dan semua senjata yang mereka bawa tanpa terkecuali. Mereka tentu saja tidak akan membuang tenaga sia-sia dengan melawan, sementara Neji, majikan mereka sudah terkapar di tanah dan tidak bergerak lagi. Hampir bisa dipastikan bahwa Tuan Muda Hyuga itu sudah tidak bernyawa lagi.
Sasuke yang masih kaget dengan semua yang terjadi tiba-tiba hanya terdiam melihat anak buah Itachi dengan cepat mengikat semua anak buah Neji hingga saat pandangan Sasuke mengarah ke tubuh Naruto yang masih terkapar di hadapan Shikamaru, Sasuke langsung bangkit dan berlari menghampiri tubuh Naruto dan meraih tubuh besar lelaki pirang itu ke dalam dekapannya.
" Naruto! Aku mohon jangan mati! Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi! Atau aku juga tidak akan mau hidup lagi! Narutoo! " teriak Sasuke.
Sasuke mengguncang tubuh Naruto sambil terus berteriak, berharap apa yang dilakukannya itu akan membuat Naruto membuka matanya dan mengatakan bahwa lelaki pirang itu baik-baik saja. Namun semua itu tidak terjadi. Naruto tetap diam tidak bergerak dengan mata terpejam.
" Aku mohon buka matamu! Aku mohon! Jangan diam saja! Jawab aku Narutoo! " teriak Sasuke putus asa.
" Tenanglah, Tuan Sasuke. Tuan Naruto masih hidup. Namun sepertinya keadaan tubuh nya sangat lemah. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit agar segera mendapat pertolongan secepatnya. " ucap Shikamaru.
" Benarkah? Benarkah Naruto masih hidup? " tanya Sasuke. Mendengar ucapan Shikamaru itu, seketika ada secerah sinar harapan kembali menyala di dalam hati Sasuke.
" Tentu saja. Luka tembak di bahunya tidak mengenai organ vitalnya. Darah yang ada di dadanya adalah darah milik pengawal Neji yang menciprat mengenainya. " jelas Shikamaru yang sudah memeriksa keadaan Naruto.
" Karena itu lepaskan dia, Sasuke. Kita harus membawa Naruto ke rumah sakit sekarang juga. " sahut Itachi.
Dengan berat hati Sasuke melepaskan Naruto dari pelukannya. Dua anak buah Shikamaru segera menggotong tubuh Naruto dan berjalan cepat ke arah jalan setapak di mana mereka meninggalkan mobil mereka. Sasuke berjalan mengiringi kedua lelaki itu sambil menggenggam telapak tangan Naruto, berharap bisa menyalurkan kekuatannya kepada Naruto agar lelaki pirang itu bisa terus berjuang untuk tetap hidup.
Setelah memerintahkan beberapa anak buahnya menjaga para pengawal Neji hingga polisi yang mereka panggil datang untuk menangkap mereka, Itachi dan Shikamaru berjalan mengikuti Sasuke dan kedua anak buah mereka yang menggotong tubuh Naruto sambil terus berdoa dan berharap agar Naruto tetap hidup dan selamat. Mereka tidak akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Sasuke jika Naruto tidak bisa bertahan dari luka yang dideritanya.
)))(((
Sasuke memandangi tubuh Naruto yang terbaring diam di ranjang ruangan ICU salah satu rumah sakit terbesar di Pulau Uzu.
" Hampir saja! Seandainya saja kalian terlambat beberapa menit saja di rumah sakit ini, nyawa Tuan Naruto tidak terselamatkan. Lukanya memang tidak terlalu parah, tapi ia sudah kehilangan begitu banyak darah. Hal itu membuatnya mengalami shock. "
Itulah ucapan dokter yang menangani Naruto pertama kali begitu Naruto tiba di rumah sakit. Ucapan dokter itu juga yang membuat Sasuke mencoba memaksa para dokter di rumah sakit Pulau Uzu untuk membiarkannya memindahkan Naruto karena menganggap para dokter di rumah sakit pulau terpencil seperti Pulau Uzu itu kurang handal dalam menangani luka Naruto. Sasuke bahkan mengabaikan bahwa perjalanan itu akan membahayakan Naruto. Untung saja saat itu Dokter Tsunade Senju, salah satu dokter terbaik di seluruh negeri yang sedang liburan di salah satu resort di Pulau Uzu bersedia merawat Naruto hingga Sasuke mengurungkan niatnya untuk membawa Naruto ke ibukota dengan pesawat pribadinya.
" Pasien kehilangan lebih dari 30% darahnya hingga membuat otaknya kekurangan oksigen. Hal itu menyebabkan kinerja otaknya terganggu dan menyebabkan pasien jatuh ke dalam kondisi tidak sadar dan belum bisa diprediksi kapan pasien bisa kembali mendapat kesadarannya. Dengan kata lain, Tuan Naruto mengalami koma. " ucap Tsunade setelah memeriksa keadaan Naruto.
Mendengar keterangan dokter Tsunade, marah dalam diri Sasuke langsung tersulut detik itu juga.
" Aku mau Hyuga membayar semua luka yang diderita oleh Naruto! Aku ingin dia membayarnya seribu kali lipat! " teriak Sasuke dengan mata berkilat marah.
" Shikamaru! Buka semuanya! Aku tidak peduli apapun yang terjadi! Yang aku inginkan Hyuga tua itu jatuh hingga ke dasarnya hingga dia memilih untuk merasakan neraka! " perintah Sasuke mutlak.
" Aku mengerti. Aku akan melaksanakannya sekarang juga. " jawab Shikamaru patuh.
)))(((
Neji sudah dipastikan meninggal akibat luka tembak di dada dan kepalanya. Peristiwa itu memang terjadi di pedalaman hutan Pulau Uzu yang terpencil. Tapi jika suatu peristiwa terjadi dan menyangkut nama keluarga Hyuga, keluarga konglomerat yang mempunyai bisnis berskala internasional, tentu saja beritanya akan segera menyebar luas dengan sangat cepat bagaikan api yang membakar ladang rumput di musim panas. Berbagai berita mengenai penyebab kematian Neji ramai dibicarakan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai media. Ada yang mengatakan Neji tertembak karena terlibat pertarungan antar geng. Namun hal itu segera ditepis karena tidak masuk akal dua kelompok geng bertarung di tengah hutan di pulau terpencil. Lagi pula masyarakat pun mempertanyakan kenapa Naruto yang dikenal sebagai adik ipar Neji Hyuga sekaligus menantu keluarga Hyuga juga ikut tertembak? Saat nama Sasuke Uchiha, yang dikenal oleh masyarakat ibukota sebagai pelacur kelas atas pun terlibat dalam peristiwa itu, berita yang terdengar pun semakin tidak terkendali.
Berita kematian Neji dan penembakan Naruto itu terus menyebar dan menjalar ke hal-hal yang lebih dalam mengenai keluarga Hyuga. Masyarakat pun mulai mengorek hal-hal seputar keluarga konglomerat itu, terutama hal-hal negatif yang menyangkut para anggota keluarga Hyuga, seperti rumor pernikahan kontrak Hinata dan Naruto, tentang kasus pembunuhan Tenten, seorang aktris yang juga tunangan dari Neji, kaburnya Neji dari penjara, serta terpuruknya bisnis Hyuga corp. akhir-akhir ini yang kini mencapai titik terburuknya. Berita itu semakin tidak terkendali karena Hiashi Hyuga selalu menghindar dari media dan menolak melakukan wawancara atau pun konferensi pers untuk mengklarifikasi semua berita yang menyangkut tentang keluarganya.
Berbagai spekulasi mengenai apa yang terjadi di Pulau Uzu yang melibatkan Neji, Naruto dan Sasuke pun semakin ramai dibicarakan dan menjadi trending topic di masyarakat. Komentar masyarakat beragam atas kejadian itu. Sebagian menyayangkan kematian Neji Hyuga, pewaris tunggal Hyuga Hiashi yang seharusnya menjadi pemilik dan pemimpin Hyuga co. dengan segala kekayaan dan kekuasaan yang menyertainya. Ada yang menyalahkan Hyuga Neji yang dipandang terlalu serakah ingin merebut Sasuke, pacar dari mantan adik iparnya yaitu Naruto yang tiba-tiba dikabarkan sebagai gay setelah masyarakat tahu hubungan Naruto dan Sasuke yang sudah terjalin sejak mereka berdua masih tinggal di Kota Konoha. Oleh karena itu, saat Sasuke mengadakan konferensi pers yang disiarkan langsung oleh sebuah stasiun berita, masyarakat langsung meninggalkan pekerjaan dan semua kegiatan yang sedang mereka lakukan demi memusatkan perhatiannya ke layar televisi untuk mengetahui kejelasan berita yang menghebohkan itu.
" Saya di sini bukan untuk mengucapkan bela sungkawa atas kematian Neji Hyuga. Bahkan saya sangat bersyukur tembakan itu membunuh lelaki bejat yang tidak bermoral itu! "
Pernyataan Sasuke itu membuat semua orang yang menyaksikan siaran itu terbelalak kaget. Bagaimana mungkin ada seseorang yang berani mengatakan hal mengerikan tentang Neji, anak sulung keluarga Hyuga yang terhormat dan bahkan telah meninggal dunia? Semua orang menatap wajah Sasuke yang terpampang di layar televisi dengan perasaan tidak percaya.
" Lelaki itu, Neji Hyuga, yang kalian pikir adalah seorang yang terhormat, sebenarnya tidak lebih dari seorang penculik, pecandu seks gila dan pembunuh yang kejam! "
Ucapan Sasuke itu membuat semua orang semakin terkejut. Bagaimana mungkin lelaki yang tidak mereka kenal itu berani menuduh seorang Neji Hyuga dengan tuduhan semacam itu?!
" Neji Hyuga telah menculik dan menyekap saya berminggu-minggu, melecehkan dan memperkosa saya! Dan dia juga mencoba membunuh Naruto, adik iparnya sendiri yang mencoba untuk menyelamatkan saya dengan menembaknya hingga sekarang Naruto harus terbaring di rumah sakit, berjuang di antara hidup dan mati! Jika kalian semua mengira saya mengatakan semua itu untuk memfitnah atau untuk mencemarkan nama Neji Hyuga, kalian salah! Saya punya bukti dan saksi-saksi yang mendukung semua ucapan saya! " teriak Sasuke dengan kilatan kemarahan yang berkobar di kedua matanya.
" Neji Hyuga hanyalah pria kejam yang tidak bermoral! Saya bahagia dia telah mati! Dunia ini akan lebih baik tanpa Neji Hyuga! Saya yakin itu! "
Setelah mengatakan semua itu, Sasuke segera pergi dan mengabaikan para wartawan yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan padanya.
Konferensi pers yang diadakan Sasuke itu membuat gempar seluruh negeri bahkan hingga ke manca negara. Apalagi Sasuke memberikan bukti dan para saksi yang mendukung semua ucapannya ke kepolisian yang menegaskan bahwa semua yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran yang tak terbantahkan. Hal itu membuat masyarakat memandang keluarga Hyuga dengan pandangan yang meremehkan. Mereka bahkan mengira keluarga Hyuga juga menjalankan bisnisnya dengan cara-cara kotor.
Keluarga Hyuga benar-benar kehilangan pamornya. Berita yang menjadi skandal di hampir semua media bisnis dunia dan mempengaruhi bisnis Hyuga corp. meski pun pusat bisnis mereka berada di kota NewYork, Amerika. Banyak rekan bisnis Hyuga corp. pun memutuskan untuk mengakhiri jalinan kerja sama mereka dengan Hyuga corp. Para pemegang saham ramai-ramai menjual saham perusahaan Hyuga sebelum lembaran saham yang mereka pegang berubah menjadi lembaran kertas yang tidak berharga akibat semakin turunnya harga saham Hyuga corp. Perusahaan-perusahaan Hyuga corp. satu per satu mengalami kebangkrutan karena kehilangan konsumen yang memilih produk sejenis dari perusahaan lain. Para pegawai dan pekerjanya pun memilih keluar dan mengundurkan diri dari Hyuga corp. yang sedang sekarat dan terlilit hutang. Keluarga Hyuga yang dulunya merupakan keluarga terhormat, jatuh terpuruk hingga kecil kemungkinan untuk bisa bangkit lagi.
Hiashi duduk terpekur di kursi pimpinan Hyuga corp. dengan wajah suram. Seharusnya saat ini dirinya berada di ruang rapat untuk mengikuti rapat pemegang saham. Namun Hiashi tahu bahwa apa pun yang dikatakannya kepada para pemegang saham itu, mereka tidak akan membuat keputusan yang menyenangkan hatinya. Meskipun segala upaya telah dilakukan, kepercayaan konsumen yang hilang tidak akan kembali dengan mudah. Hiashi menghela nafas, mencoba meringankan beban di dadanya yang terasa begitu menyesakkan.
Kreiiit! Tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka. Hiashi langsung menoleh ke arah pintu dengan perasaan kesal karena merasa tidak pernah mengijinkan seseorang masuk ke ruangannya dan mengganggu ketenangannya. Hiashi melotot melihat seorang lelaki tua berkulit gelap berbadan besar dengan rambut pirangnya yang disisir rapi ke belakang. Raikage. Di belakangnya ada seorang lelaki muda berkulit gelap berambut putih yang pastinya adalah asisten dari Raikage.
" Raikage! Untuk apa kau datang ke sini? Aku bahkan tidak merasa telah mengijinkanmu untuk masuk ke tempatku ini! " teriak Hiashi kesal.
" Tempatmu kau bilang? Tuan Hyuga! Mulai hari ini, ruangan ini adalah ruanganku. Sebagai pemilik 60 % saham dan didukung oleh keputusan para pemegang saham yang lain, aku resmi menjadi pemimpin Hyuga corp. yang baru. Dan aku ke sini untuk mengambil alih kepemimpinan Hyuga corp. dan juga untuk menduduki kursi pimpinan yang kau duduki itu yang aku yakin mulai sekarang adalah milikku. " ucap Raikage sambil menyeringai.
" Darui! Tolong tunjukkan pintu keluar untuk Tuan Hiashi Hyuga! "
Hiashi benar-benar merasa hancur saat lelaki muda bernama Darui itu mengawalnya hingga keluar dari pintu depan kantor Hyuga corp. Selama Hiashi berjalan menuju pintu keluar, dia bisa mendengar bisikan para karyawan dan pegawai yang membicarakan kasus Neji dan rumor yang menyangkut keluarga Hyuga. Banyak yang memandang Hiashi dengan tatapan kasihan dan prihatin. Namun lebih banyak lagi yang mengucap cemoohan dan memandangnya dengan sorot mata merendahkan. Itu adalah hal paling memalukan yang pernah dialami selama 60 tahun kehidupan seorang Hiashi Hyuga. Di saat masa tuanya yang seharusnya menikmati masa istirahatnya dengan tenang ditemani cucu-cucunya, Hiashi malah kehilangan segala hal berharga yang telah dia usahakan sepanjang hidupnya. Kekayaan, kehormatan dan harga dirinya sebagai keluarga bangsawan, semuanya hilang darinya.
Hiashi mendongak, memandangi gedung pencakar langit setinggu 60 lantai yang dikenal dengan Hyuga tower yang terlihat begitu megah dan berada di tengah kota New York. Gedung yang merupakan lambang kesuksesan Hyuga corp., perusahaan kebanggaan keluarga Hyuga. Apakah perusahaan yang merupakan hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun harus berakhir seperti ini?
)))(((
" Hiashi Hyuga ditemukan meninggal di kediamannya di kawasan perumahan elit di pinggiran Kota New York pagi ini. Menurut hasil penyelidikan awal kepolisian, Hiashi Hyuga tewas bunuh diri akibat meminum racun. Hal itu disimpulkan dari ditemukannya kandungan racun di teh yang ada cangkir teh yang ditemukan polisi di atas meja nakas di dalam kamarnya. Polisi yang pertama kali datang karena dipanggil salah seorang pelayan keluarga Hyuga yang cemas setelah Hiashi tidak keluar kamar sejak sehari sebelumnya pun terpaksa harus mendobrak pintu kamar Hiashi Hyuga yang terkunci dari dalam. Kemungkinan besar pimpinan keluarga Hyuga itu mengalami depressi setelah kematian Neji Hyuga, putra satu-satunya dan juga semua masalah yang dialami oleh Hyuga corp. dan keluarga Hyu.. PETS! "
Layar TV seluas 53 inchi itu mendadak gelap saat Sasuke mematikannya dengan remot di tangannya sambil menyeringai puas.
" Rupanya kau lebih memilih pergi ke neraka dari pada menghadapi masalahmu dengan jantan, Hyuga tua.. " ejek Sasuke.
" Akhirnya aku berhasil menghancurkan orang-orang yang pernah memisahkan kita, Naruto. Aku hebat kan? " ucap Sasuke dengan perasaan bahagia sambil menoleh ke arah ranjang. Namun tatapan Sasuke berubah menjadi sedih saat melihat sosok lelaki berambut pirang yang terbaring di ranjang yang terletak di tengah ruang kamar yang luas dan mewah itu.
Sasuke memandangi Naruto yang terbaring diam di ranjang dengan mata terpejam rapat. Sudah seminggu Naruto mengalami koma namun belum ada tanda-tanda Naruto akan segera membuka mata dan bangun dari tidur panjangnya itu. Padahal Naruto juga sudah menerima empat unit kantong darah dan mendapat infus serta obat. Bahkan luka tembak di bahu Naruto pun sudah mulai mengering dan hampir sembuh. Semakin hari Sasuke merasa semakin merasa takut dan khawatir akan keadaan Naruto.
" Selamat malam. Maaf aku terlambat datang. " ucap Tsunade, seorang dokter wanita berambut pirang yang dipercaya Sasuke untuk merawat dan mengobati Naruto setelah Sasuke memutuskan untuk membawa Naruto ke salah satu villa mewahnya di pinggir ibu kota untuk melanjutkan perawatannya.
" Mengapa Naruto belum juga membuka matanya? Apakah keadaannya semakin buruk? " tanya Sasuke pada Tsunade yang sedang memeriksa keadaan Naruto.
" Aku akan memberimu semua yang kau minta tapi aku mohon bangunkan Naruto, dokter! Aku mohon padamu! " teriak Sasuke menghiba.
" Saya sudah melakukan apa yang bisa saya lakukan, Tuan Uchiha. Pasien sangat beruntung karena mendapatkan perawatan segera hingga kerusakan organ-organ di dalam tubuhnya akibat terlalu banyak kehilangan darah bisa dihindari. Kecuali otaknya mengalami sedikit gangguan akibat terlalu lama mengalami kekurangan oksigen. Kita hanya bisa berdoa agar pasien segera pulih kesadarannya. " jawab Tsunade dengan wajah tenang.
" Kau harus segera menyadarkan Naruto, dokter! Kau harus melakukannya! Hey! Kau mau kemana?! Dokter! " teriak Sasuke sambil berusaha mengejar Dokter Tsunade yang berjalan meninggalkan ruangan itu. Dokter cantik berambut pirang berjalan tenang tanpa menghiraukan Sasuke yang terus berteriak histeris memanggilnya, sementara Itachi memegangi tubuh Sasuke agar tidak mengejar dan mengamuk pada Dokter Tsunade.
" Hentikan Sasuke! Yang kau lakukan ini tidak akan membawa manfaat apapun untuk kesehatan Naruto. Mungkin kau harus menuruti nasehat dokter Tsunade. Lagi pula.. Saat ini kita memang hanya bisa berdoa agar Naruto segera sadar kembali. " ucap Itachi.
" Kau menyuruhku berdoa? Bagaimana mungkin aku bisa melakukan itu? Apa kau pikir Tuhan akan mendengar doa dari pendosa sepertiku, Kak? Atau kau hanya bermaksud untuk mengolokku? " tanya Sasuke dengan wajah datar.
Itachi hanya terdiam mendengar pertanyaan Sasuke. Itachi baru menyadari bahwa ucapannya itu memang terdengar seperti ejekan dan cemoohan jika diucapkan pada Sasuke. Sasuke, seorang lelaki yang menjual dirinya untuk kekayaan, melakukan hal-hal keji hanya untuk keuntungannya sendiri dan juga memanfaatkan dan mengorbankan orang-orang tidak bersalah sebagai alat untuk memuluskan balas dendamnya kepada keluarga Hyuga. Dan setelah mengetahui itu semua Itachi menyuruh Sasuke untuk berdoa?
" Doa adalah hak bagi manusia yang punya kebaikan dalam dirinya. Bukan seorang pendosa sepertiku. " jawab Sasuke sambil berjalan kembali ke dalam ruangan tempat Naruto berbaring dan mengunci pintunya.
" Sebenarnya.. Seluruh umat manusia tidak berhak untuk berdoa. Tapi kita semua wajib berdoa.. Karena Tuhan lah yang memiliki seluruh dunia.. Bukankah sudah seharusnya kita bersujud dan bersyukur demi kemurahan Tuhan atas semua yang telah kita miliki? Juga berdoa dan memohon atas apa kita harapkan? Dan itu termasuk dirimu.. Sasuke.. " jawab Itachi. Namun Sasuke tidak bisa mendengar ucapan Itachi karena sudah terlanjur masuk kamarnya dan menutup pintu nya.
Sasuke duduk di kursi yang ada di samping ranjang Naruto. Dia meraih telapak tangan Naruto dan menciumnya dengan lembut. Selanjutnya Sasuke menciumi wajah Naruto.
" Setelah sekian lama akhirnya kita bisa bersama, Naruto. Tapi kenapa kau malah tidur terus? Tidakkah kau bahagia bisa bersama denganku? Tidakkah kau ingin bangun dan mencumbuku? " ucap Sasuke sambil terus menciumi wajah Naruto.
" Aku rindu mendengar suaramu, Naruto. Aku rindu merasakan hangatnya pelukanmu. Dan aku sangat merindukan cumbuanmu.. " Sasuke mencium bibir pucat Naruto dan melumatnya.
" Aku mohon bangunlah, Naruto.. Aku mohon.. "
Sasuke terus mencium dan melumat bibir Naruto sambil menangis. Lalu pikiran itu melintas begitu saja di otak Sasuke. Seringaian muncul di bibir tipis Sasuke.
" Karena kau tidak mau mencumbuku.. Aku yang akan mencumbumu, Naruto.. " ucap Sasuke.
Sasuke menciumi bibir Naruto dan melumatnya dengan rakus. Selanjutnya Sasuke membuka seluruh pakaian yang menutupi tubuh Naruto dan membuangnya ke lantai kamar. Mata kelam Sasuke memandang tubuh polos Naruto penuh minat. Ternyata meskipun selama seminggu Naruto hanya berbaring diam di ranjang, tubuh atletis Naruto tidak terlalu banyak kehilangan massa ototnya. Naruto tetap terlihat seksi dan menggiurkan di mata Sasuke.
Sasuke naik ke ranjang dan berdiri di atas lututnya dengan kedua kaki mengapit tubuh seksi berkulit tan Naruto. Dia menunduk lalu membelai wajah tampan Naruto dengan tangannya, merasakan kehalusan kulit wajah Naruto di telapak tangannya yang membuat Sasuke sedikit kaget dan takjub. Sasuke membelai bibir Naruto dengan ibu jarinya lalu menciumnya. Naruto mulai bereaksi saat Sasuke melumat bibirnya. Tapi hal itu tidak menghentikan Sasuke yang mulai menikmati manisnya bibir Naruto yang selama ini hanya bisa Sasuke cium di dalam mimpinya saja.
" Nghhh... "
Naruto mendesah saat Sasuke menjilat dan menghisap lehernya. Melihat reaksi Naruto, Sasuke semakin bersemangat untuk terus menciumi leher kokoh Naruto, menjilat dan menghisapnya, meninggalkan lebih banyak jejak kemerahan di kulit kecoklatan Naruto.
" Mmhhh... engghhh.. "
Naruto terus mengerang dan mendesah berada di ambang kesadarannya saat Sasuke terus menciumi dada dan perutnya dan terus turun ke kejantanannya.
Sasuke menyeringai senang saat penis besar Naruto sudah terlihat tegang karena jilatan, hisapan dan kulumannya. Sasuke tidak akan peduli pada orang yang akan memakinya sebagai orang yang tidak bermoral karena menyerang seseorang yang sedang terbaring sakit. Yang Sasuke pedulikan adalah dia bisa membuat Naruto menjadi miliknya dan mencumbunya saat ini juga.
" Aku tidak peduli cara yang aku gunakan. Segala macam perbuatan dosa akan aku lakukan asalkan aku bisa menjadikanmu sebagai milikku, Naruto.. "
" Ahhh.. Enghhh.. "
Naruto mendesah dan mulai membuka matanya saat Sasuke mulai mengulum penisnya dan menjilat serta menghisapnya dengan rakus. Dalam kesadarannya yang baru setengah, dia bisa merasakan nikmatnya jilatan dan hisapan yang memanjakan penisnya. Juga hangatnya rongga mulut Sasuke yang melingkupi kejantanannya hingga membangunkan gairahnya.
" Jika aku tahu kau akan bangun saat aku mencumbumu.. aku akan melakukannya sejak kemarin, Naruto.. "
Sasuke menyeringai penuh kemenangan saat melihat penis besar Naruto yang dikulumnya mulai bereaksi dan semakin mengeras. Sasuke segera memposisikan ujung penis besar Naruto yang telah berdiri tegak ke lubangnya.
" Arghhhh.. "
Sasuke mengerang saat benda besar dan panjang Naruto itu memasuki lubangnya. Sakit dan juga perih langsung terasa. Lubangnya juga terasa sangat penuh dan sedikit tidak nyaman tapi Sasuke tidak peduli. Sasuke merasa bahagia saat akhirnya bisa menyatu lagi dengan Naruto. Apalagi saat melihat Naruto benar-benar membuka matanya dan memperlihatkan mata beriris birunya yang indah.
Naruto yang sudah sadar sepenuhnya kaget melihat Sasuke yang sudah berada di atas tubuhnya, bahkan penisnya sudah berada di dalam lubang lelaki cantik itu.
" Sa-Sasuke? Kau! Apa yang.. Ahhh!! "
Sasuke langsung menggerakkan pinggangnya naik turun memanjakan penis besar Naruto dengan gesekan, remasan, serta denyutan dinding lubangnya yang ketat. Sasuke makin bersemangat saat mendengar desahan nikmat dari mulut Naruto saat dia memanja penis besarnya dengan lubangnya.
" Sasuke.. Hentikan.. Argh!! "
Sasuke tidak mempedulikan ucapan penolakan Naruto. Apalagi Naruto belum bisa bergerak karena baru saja sadar dari kondisi komanya. Hanya penolakan berupa kata-kata yang dengan mudah dihentikan Sasuke dengan ciumannya. Sasuke mengerahkan semua keahliannya dalam memuaskan hasrat semua jenis lelaki untuk membuat Naruto merasa nikmat. Sasuke terus menggerakkan pinggangnya sambil sesekali menunduk untuk mencium bibir Naruto dan juga menyentuh bagian – bagian tubuh sensitif Naruto demi mengobarkan gairah Naruto hingga ke puncaknya.
" Akuh.. Aaarghhh!! "
Sasuke tersenyum puas saat berhasil membuat Naruto klimaks dan memancarkan benihnya di dalam lubangnya.
" Yah.. Terus Naruto.. Isi lubangku dengan benihmu... " desah Sasuke saat merasakan aliran hangat yang memenuhi lubangnya dan bahkan hingga mengalir keluar.
Sasuke sangat bahagia memandangi wajah Naruto yang memerah dan berkeringat serta sepasang matanya yang memandangnya dengan sorot mata.. bersalah?
" Apa yang lakukan.. Sasuke? " tanya Naruto.
" Aku? Bukankah aku baru saja membuatmu merasakan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan Naruto.. Aku akan membuatmu sangat nikmat hingga melupakan segalanya.. " bisik Sasuke dengan nada seduktif.
" Aku mohon hentikan, Sasuke.. Aku mohon berhen.. Mmhhh! "
Sasuke langsung mencium bibir Naruto dan melumatnya agar lelaki pirang itu tidak mengucapkan penolakannya. Tangannya pun tidak tinggal diam dan mulai membelai dan menyentuh Naruto.
Sasuke sedikit kesal saat melihat Naruto menahan desahannya dengan menutup mulutnya rapat dan kadang menggigit bibirnya hingga berdarah. Sasuke merasa semakin tertantang dan mulai menggerakkan kembali pinggangnya, memanja penis besar Naruto yang sudah kembali tegang di dalam lubangnya.
" Tidakhh lagi.. Aaarghhh! Sasukee! "
Sasuke hampir bersorak saat akhirnya Naruto kembali klimaks untuk kedua kalinya akibat cumbuannya dan hebatnya sambil menyerukan namanya. Namun Sasuke tersentak melihat air mata yang membanjir dari kedua mata beriris biru Naruto dan membasahi wajah tampan lelaki pirang itu. Sasuke segera bangun dan memisahkan tubuhnya dari tubuh Naruto.
" Naruto? Apakah aku menyakitimu.. Apakah tubuhmu merasa tidak nyaman? " tanya Sasuke panik.
" Sudah aku katakan kita tidak boleh melakukannya.. Sasuke.. " ucap Naruto dengan suara bergetar.
" Kita sesama lelaki.. Tidak seharusnya kita melakukan hal itu.. Itu adalah perbuatan dosa.. Tidakkah kau sadar itu? " tanya Naruto dengan wajah putus asa.
" Tapi aku sangat mencintaimu.. Aku hanya ingin bersatu denganmu.. "
" Aku juga mencintaimu, Sasuke! " teriak Naruto memotong ucapan Sasuke.
" Aku pun sangat mencintaimu.. Tapi ini tidak benar.. ini tidak boleh.. " ucap Naruto dengan nada pilu.
" Kau dan aku sama-sama lelaki.. Dan itu adalah takdir yang mengharuskan kita untuk berpisah.. Mau tidak mau kita harus menerimanya.. Kau mengerti kan? Sasuke? " ucap Naruto sambil memandangi wajah Sasuke.
" Tidak! Cinta itu suci! Cinta tidak pernah salah! Aku bersumpah akan membuat kita bisa hidup bersama dan bersatu selamanya, Naruto! " potong Sasuke cepat. Matanya berkilat tajam, memancarkan tekad dan keyakinan yang kuat.
" Jika takdir yang memisahkan kita! Maka aku akan menentang takdir itu! "
16/08/20
TBC