Sherly yang tadinya tertunduk itu, mengangkat kepalanya. Kedua matanya nampak sembab. Ia melihat ke arah laki-laki yang baru saja memanggilnya. Ketika itu, Nadia bisa dengan jelas Fauzan-lah yang telah memanggilnya.
Sherly begitu terkejut saat melihat Fauzan di sana. Ia hanya mengerjap dengan sekitar mata yang masih basah. Masih sama dengan ekspresi yang terkejut pula.
"Fauzan?" sapa Sherly dengan setengah sesenggukan. Ia melihat Fauzan yang masih berdiri di sana dengan menatapnya.
Fauzan merasa, ia hanya kasihan saja melihat Sherly sendirian menangis di parkiran. Karena sebelumnya Fauzan juga mendengar dari temannya rumor yang beredar soal Sherly. Untuk Fauzan, mungkin itu sangat menguntungkan baginya. Karena dia sudah terlepas dari gosip yang mengatakan buruk tentangnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com