"Arghhhh Mom, pendarahannya tidak mau berhenti". Ramel menekan kuat kuat luka yang ada di kakinya, panah itu masih menancap. Ramel tidak bisa mencabutnya sebarang.
"Hei lihat Mommy, apapun yang terjadi jangan menutup matamu. kita harus ketempat yang lebih aman untuk mencabut panah itu". nyonya gornio mendudukan dirinya sambil melihat luka anaknya. mencoba untuk membantu pergi dari tempat mereka. namun baru selangkah kaki mereka ingin pergi, satu lesatan anak panah jatuh tepat didepan kaki mereka. Nyonya gornio menahan nafasnya sebentar lalu menatap baik baik dari mana panah itu berasal.
Dengan kesal nyonya gornio menebakkan pistolnya ke segala arah.
"Keluar jika kalian benar benar berani, pengecut seperti kalian tidak pantas disebut pembunuh bayaran!, sekali lagi kukatakan, keluar dan akan kutunjukkan arti pembunuh bayaran sesungguhnya".
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com