Ramazan menghela napas "Ini yang terbaik, kau tidak lihat di sana.. dia sudah ada yang menjaganya, dan dia tidak membutuhkanku lagi.."
"Tapi, kau mencintainya.."
Ramazan tersenyum sinis "Cinta? Benar aku mencintainya, tapi cintaku hanya sebatas aku saja tidak ada tempat lagi di hatinya, dia sudah memiliki kehidupan yang bahagia, aku tidak seharusnya mengganggunya lagi. Nah, sofya apakah kita bisa pulang serakarng.? Kepalaku mulai sakit lagi.."
Sofya mendengus "Ini karena kau memaksa ingin pergi! Kau merusak suasana saja!" gerutu sofya tapi dia tetap membantu Ramazan untuk berdiri, "Ayo, hiro.. paman Rama sepertinya sudah lelah, kita harus kembali pulang sekarang.. bawa barangmu.." kata sofya pada putranya yang sudah berumur lima tahun."
Sofya membantu Ramazan sambil menopang tubuhnya, mereka keluar dari kafe. Dan selama itu mereka tidak lepas dari pandangan Arista. Dia mengerut kening heran. Jika hanya demam tidak akan selemah itu bukan? Tanya Arista dalam hatinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com