webnovel

Sebuah Kata Kerinduan

Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh. Untuk pertama kalinya dia peduli pada seseorang, untuk pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya dia merasa kehilangan dan untuk pertama kalinya juga dia merasakan penyesalan yang tiada berakhir. Arkananta Sangkara harus kehilangan gadis yang dicintainya untuk selamanya. Menahan kesakitan setiap kerinduan menghantam hatinya. Tapi di antara sakit dan putus asa untuk merelakan hatinya kembali bergejolak penuh harapan. Pertemuan tak di sengaja dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan gadis itu. Apakah tuhan sedang mengujinya atau sedang berbelas kasih atas segala kesakitan yang di deritanya selama ini. “Siapa kau!”. “Kau yang siapa! “Kau sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal!”. “Hei! Pria lajang kalau kau ingin mendekati seorang gadis jangan gunakan cara kuno seperti ini! Aku tidak percaya dengan sesuatu yang serba kebetulan! Jadi pergilah jangan menghalangi jalan ku!”. Wajah, mata, bibir, bahkan suaranya sangat mirip Arka berpikir jika gadis itu bangun dari kuburnya karena tidak tahan melihatnya dengan rasa sakit menahan kerinduan. Tapi kenapa sifat mereka sangat berbeda. Siapa kau sebenarnya! Apakah itu sungguh cinta pertamanya atau hanya seseorang yang sekedar mirip saja. Jika ada kesempatan manakah yang akan Arka pilih. Melepaskan cinta pertama yang telah lama meninggal atau memulai kisah baru dengan gadis yang mirip cinta pertamanya.

Ahra_August · Urban
Not enough ratings
430 Chs

395. Kesakitan dalam kesepian 1

Rangga sangat terkejut ketika melihat Arista berdiri di depan pintu kamarnya. Terlebih lagi ketika dia akan pergi ke rumah gadis itu. Rangga terkejut melihat gadis itu terlihat tidak baik. Rangga ingin mengajak Arista untuk pergi mencari beberapa inspirasi untuk acara pamerannya.

"Rangga?" suara Arista membuyarkan lamunannya " Apakah kau sibuk? Aku datang tanpa memberitahumu dulu.."

Rangga menggeleng ke arah Arista "Tidak..Aku juga sebenarnya ingin menemuimu. Apa yang terjadi? Kenapa kau tidak menelepon ku biar aku saja yang ke rumahmu.." Kata Rangga dengan nada lembut.

Rangga membuka pintu kamarnya dan masuk. Arista menyusul di belakangnya. Rangga mengambil sebotol minuman dingin yang tersedia dalam kulkas. Dan meletakkannya di depan Arista gadis itu terlihat gelisah dan bingung. Rangaga duduk di depan Arista menunggu gadis itu tenang setelah minum air.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com