webnovel

Sebuah Kata Kerinduan

Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh. Untuk pertama kalinya dia peduli pada seseorang, untuk pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya dia merasa kehilangan dan untuk pertama kalinya juga dia merasakan penyesalan yang tiada berakhir. Arkananta Sangkara harus kehilangan gadis yang dicintainya untuk selamanya. Menahan kesakitan setiap kerinduan menghantam hatinya. Tapi di antara sakit dan putus asa untuk merelakan hatinya kembali bergejolak penuh harapan. Pertemuan tak di sengaja dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan gadis itu. Apakah tuhan sedang mengujinya atau sedang berbelas kasih atas segala kesakitan yang di deritanya selama ini. “Siapa kau!”. “Kau yang siapa! “Kau sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal!”. “Hei! Pria lajang kalau kau ingin mendekati seorang gadis jangan gunakan cara kuno seperti ini! Aku tidak percaya dengan sesuatu yang serba kebetulan! Jadi pergilah jangan menghalangi jalan ku!”. Wajah, mata, bibir, bahkan suaranya sangat mirip Arka berpikir jika gadis itu bangun dari kuburnya karena tidak tahan melihatnya dengan rasa sakit menahan kerinduan. Tapi kenapa sifat mereka sangat berbeda. Siapa kau sebenarnya! Apakah itu sungguh cinta pertamanya atau hanya seseorang yang sekedar mirip saja. Jika ada kesempatan manakah yang akan Arka pilih. Melepaskan cinta pertama yang telah lama meninggal atau memulai kisah baru dengan gadis yang mirip cinta pertamanya.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
430 Chs

112. Di Culik 3

Sebelumnya Ara masih berusaha melepaskan diri dari ikatan tali di tangannya, dia merasa pemuda yang tadi duduk di dekatnya sudah pergi. Dengan sekuat tenaga Ara menarik tangannya hingga terlepas. Ara juga membuka kain yang menutup matanya dia melihat pergelangan tangannya yang memerah bahkan ada bercak darah akibat lecet dari kuatnya tali yang mengikatnya, tapi dengan paksa ia lepas.

Ara melihat pemuda yang tadi duduk bersamanya sedang menonton pertarungan anak buahnya dengan beberapa orang yang mungkin sedang menolongnya. Karena emosi yang sudah ia tahan terlalu lama akhirnya meledak.

Ara langsung menendang pemuda itu tepat pada pinggangnya dari samping, membuat pemuda itu terlempar pada tumpukan barang tua, kemudian jatuh ke lantai. Setelah hantaman itu beberapa barang juga jatuh ke lantai, merasa tidak puas Ara kembali mendekatinya dan akan menendangnya tapi pemuda itu mengelak.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com