Rafel membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan Alessi untuk ikut masuk bersamanya. Tanpa sadar Alessi menggenggam tangan Rafel, bukan maksud apa-apa, begitulah Trambell walaupun cinta sudah hilang tapi tetap saja hal yang menjadi kebiasaan masih sering dilakukan dan terjadi begitu saja tanpa sadar.
Baru selangkah Rafel masuk, telinganya teusik oleh keributan kecil. Dia berjalan cepat untuk mengetahui asal keributan itu. Telinganya merasa asal suaranya dari ruang santai yang sering ia duduki ketika bermain piano.
Langkahnya terhenti ketika mendapati ada tiga sosok di sana. Satu sosok perempuan hanya berdiri tak jauh dan hanya memperhatikan pertengkaran, sedangkan dua sosok lagi bertengkar dengan jarak yang jauh. Mereka hanya adu mulut memakai bahasa Amoddraz.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com