webnovel

Perusahaan Qin Diretas! Momen Indah bagi Gu Anxi 

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Dalam hatinya, Wang Keru sebenarnya masih merasa sangat kesal. Dia tetap berada di dapur untuk menata suasana hatinya. Beberapa saat kemudian ia kembali ke ruang tamu sambil menunjukkan senyuman terpaksa. "Makan malam sudah siap." 

Para pelayan berjejer-jejer meletakkan berbagai macam menu makan malam di meja makan yang begitu mewah. Para anggota keluarga utama Qin masuk ke ruang makan satu per satu. Hanya Gu Anxi seorang yang masih duduk di tempatnya.

Wang Keru tidak puas dengan acara hari ini karena Gu Anxi. Sambil menekan api amarah di dalam hatinya, ia berujar. "Anxi, makanlah. Kamu tidak mungkin mau melihat Wanqing, yang hanya seorang tamu, menghampirimu dan mengajakmu makan, kan?"

Kata-kata ibunya itu menyimpan sindiran di dalamnya.

Shen Wanqing tersenyum sinis dan hendak mengatakan sesuatu. Qin Han tiba-tiba mendapatkan telepon. Namun, setelah mengangkat telepon itu, ekspresinya berubah buruk. Tampaknya ia tidak baik-baik saja.

Qin Han buru-buru bangkit dari tempat duduknya. "Prosesor utama perusahaan telah diretas, dan semua informasi kita bisnis dapat dicuri kapan saja. Aku akan pergi ke perusahaan."

Kakek Qin mengerutkan keningnya. "Memangnya apa yang dikerjakan para programmer di Perusahaan Qin? Apa mereka hanya tidur?! Bukankah kamu telah mempekerjakan master programmer yang paling terampil dan menempati peringkat nomor empat di negara ini? Jika mereka sudah membuat kunci keamanan paling sulit diretas, bagaimana mungkin masih ada yang bisa meretas sistem keamanan perusahaan kita?"

Qin Han tersenyum pahit. "Ayah, meskipun mereka adalah orang-orang berbakat, namun di luar sana pasti ada yang lebih hebat lagi dari mereka. Ini jelas lawan yang ingin mengendalikan kita. Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Aku harus segera pergi. Siyuan, kamu kan juga mengerti permasalahan seperti ini. Ayo pergi ke perusahaan bersamaku, mungkin saja kau bisa membantu."

Kedengarannya permasalahan ini cukup serius. Kakek Qin juga tidak bisa berdiam diri saja. "Aku juga ikut pergi bersama kalian. Aku ingin lihat siapa yang berani-beraninya mencari masalah dengan Keluarga Qin kita."

Ketiga pria itu pergi dengan terburu-buru. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk mengucapkan selamat tinggal, apalagi berpamitan dengan tamu. Saat ini, hanya ada tiga wanita ini saja yang tinggal di ruang makan Keluarga Qin yang megah.

Seorang nyonya rumah, seorang anak hasil dari pernikahannya sebelumnya, dan seorang tamu.

Suasana di ruang makan sangat canggung.

Wang Keru seharusnya merasa khawatir karena Keluarga Qin dalam masalah. Namun, sekarang ia harus mengakui bahwa suasana hatinya kembali membaik saat melihat lukisan yang dibawa Shen Wanqing ditinggalkan begitu saja di sana. Kakek Qin juga tidak jadi tinggal untuk menemani tamunya makan bersama.

Pada akhirnya, anak yang terlahir dari keluarga miskin tetap saja tidak bisa mendapat perhatian.

Wang Keru berkata dengan sangat sopan, namun kata-kata yang diucapkannya lebih terdengar sebagai penghinaan. "Wanqing, makanlah yang banyak. Kamu terlalu banyak mengalami hal-hal pahit semasa kecil. Bibi sangat mengasihanimu karena harus ikut hidup susah. Kemarilah, makan sup ini. Sup ini dapat menutrisi kulit dan dapat meningkatkan penampilanmu menjadi lebih menarik. Kulitmu sedikit kusam. Banyak makan sup ini dapat mencerahkan kulitmu. Selain itu, aku punya beberapa produk perawatan kulit di lantai atas yang cocok untukmu."

Shen Wanqing belum menikah dengan Qin Siyuan, jadi dia masih belum berani merobek wajah Wang Keru secara terang-terangan. Dia hanya bisa menanggapinya dengan ekspresi wajah yang sangat masam.

Gu Anxi sudah muak mendengar semuanya. Dia segera berdiri sambil mengambil tas di sampingnya. "Aku pergi dulu."

Wang Keru langsung meninggikan suaranya. "Pergi apanya? Tamunya saja masih belum pergi, kamu sebagai tuan rumah bisa-bisanya pergi seenaknya sendiri?"

Gu Anxi sungguh sudah kehabisan kata-kata. Kelak, jika Shen Wanqing benar-benar menikah dengan Qin Siyuan, Keluarga Qin pasti akan menjadi lebih harmonis.

"Kalian nikmatilah makan malamnya," ujar Gu Anxi sambil mengangkat bahunya. "Aku mau pergi ke rumah sakit untuk menggantikan Nenek Chen menjaga Ayah. Nenek Chen sudah tua. Kasihan kalau harus sendirian berlama-lama di rumah sakit."

"Nenek Chen, Nenek Chen terus. Apa tidak ada orang lain di hatimu selain pelayan-pelayan itu?" Wang Keru tampak sangat tidak senang. Sebenarnya ia tidak bermaksud berbicara demikian untuk menyakiti Shen Wanqing, namun Shen Wanqing merasa tersindir oleh ucapannya. 

Wajah Shen Wanqing semakin suram hingga bibirnya bergetar karena menahan amarah yang memuncak.

Gu Anxi mengabaikan Wang Keru dan langsung pergi setelah menggamit tas ke punggungnya. Wang Keru bergegas keluar untuk menyusul Gu Anxi dan berujar dengan suara rendah, "Anxi, kamu mungkin memandang rendah diriku karena perbuatanku ini. Tapi, apa aku memiliki cara lain lagi? Aku tetap harus melanjutkan hidupku. Aku tidak bisa menjalani hidup seperti... ibunya Shen Wanqing. Aku tidak bisa menanggung beban hidup yang berat selayaknya kematian."

Gu Anxi memandang ibunya dalam diam di bawah cahaya lampu gantung ruangan, lalu ia berkata pelan, "Kenapa Ibu tidak menungguku kembali?"

Semua yang kau inginkan akan dapat tercapai kalau mau menungguku kembali. Kamu juga bisa hidup seperti dulu lagi. Kamu bisa tidak bertemu Shen Wanqing kalau mau. Jika kamu tidak ingin melihat wajah para penjilat, semua itu bisa terwujud.

Jadi, kenapa tidak menungguku kembali!