webnovel

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · Urbain
Pas assez d’évaluations
368 Chs

280- Anda Berhasil, Sahabatku!

"Cerita mereka baru saja dimulai. Lantas apa yang salah, Joseph?" Sophie pasti sudah bertanya pada Joseph mungkin untuk kesekian kalinya.

Sebuah pertanyaan yang tidak tau Joseph bagaimana menjawabnya.

Sudah tiga hari sejak Marissa mengalami gangguan kejiwaan. Ia belum sadarkan diri.

Sophie, yang selalu lebih suka menghabiskan waktu bersama anak-anak, kini terpaksa menginap di lorong rumah sakit. Untunglah Nina tahu bagaimana cara membuat anak-anak fokus pada nenek mereka. Ini adalah hal yang ia kuasai. Menjaga semua orang tetap sibuk di sekitarnya.

Meskipun anak-anak berulang kali menelpon Sophie untuk bertanya tentang ibu mereka, Emily, dan Nina sangat menjaga mereka dengan baik.

Duduk di lantai dingin koridor rumah sakit, wajah Sophie bersandar di bahu Joseph.

Pria malang itu selalu berada di sisinya sepanjang waktu. Dia bahkan memohon agar Sophie mau duduk di bangku, namun Sophie lebih memilih lantai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com