gue khilaf mas. gue cium dia karena yg gue liat justru bayangan Risya yg berciuman sama gue mas. waktu gue sadar gue cium dia dan Dia anggap gue resmi pacaran sama dia. makannya gue langsung ngacir pulang. dan gue senyum-senyum bukan karena bahagia. gue merasa udah gila dan frustasi banget sampe bisa cium orang lain. "
" Hahahaha....ga kebayang gue kalo lo beneran pacaran sama dia. lo bakal di ciumin dia terus-terusan. dan kalo sampe lo nikah sama Dia.hhahhaha...." Sambil Bergidik membayangkan. mas Sam benar-benar geli membayangkan Arul dan Endah di Pelaminan sampe Dia tertawa terbahak-bahak sambil guling-guling di kasurnya.
" Ih...jahat deh kamu Mas. malah ngetawain gue. "
" lagian lo sembarangan aja sih kalo frustasi. pake akal sehat juga kali. cari cewek yang sehat dikit cantik bodi cantik hati minimal 11-12 sama Risya jangan yang kaya buntelan lemper begitu. "
" awas lo mas lo ngejekin Endah terus ntar lo yang naksir sama dia. " kata Arul.
" ih...amit-amit jabang bayi deh. jangan sampe gue ama dia.amit...amit...amit...amit..." kata mas Sam sambil mengetukkan jari ke kepala dan kaki.
" hahhaa...kini giliran Arul yang tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan mas Sam yang kayaknya Illfeel banget sama Endah. " Inget mas batas antara cinta dan benci itu tipis banget lo. jangan terlalu benci nanti bisa berubah jadi cinta.hahahaha...""
" Ihh..lo aja kali. gue kagak. amit...amit..amit
..amit deh. Dah gue mau tidur lo jangan ganggu. "
" Ya udah selamat tidur mas Sam.sayang mimpiin Endah ya. " ledek Arul lalu ketawa terbahak-bahak lagi. " hahahah..."
*******
Risya bener-bener sakit hati dengan kejadian tadi. apalagi saat tau Arul mau aja mencium Endah. dia jadi semakin illfeel sama Arul. Tega-teganya Arul nggak memberitahunya mengenai gagalnya pertunangannya,malah sekarang jadian sama Si gendut Endah itu.
Awas aja aku nggak mau balikan sama dia lagi. nyebelin...nyebelin...nyebelin....teriak Risya sambil membenamkan wajahnya di guling. sampai tertidur.
Keesokan harinya Risya masuk pagi. dan secara kebetulan Arul juga masuk pagi dan mereka bertemu saat akan mengambil jatah sarapan. Risya lalu tidak jadi mengambil jatah sarapannya dan langsung pergi.
" Risya tunggu.." teriak Arul
Risya mempercepat langkahnya setengah berlari. menuju pangkalan ojek. tapi terkejar juga oleh Arul yang langkahnya lebih panjang.
" Sayang tunggu.." teriak Arul sambil memegang tangan Risya.
" lepasin.." kata Risya sedikit berteriak sambil melihat kanan dan kiri. malu jika dilihat ribut oleh yang lain.
" ok aku lepasin. tapi nanti sepulang kerja kita bicara ya. " kata Arul sambil melepas genggaman tangan Risya.
" apa lagi yg perlu dibicarakan. semua sudah jelas. kamu urus aja pacar baru kamu biar jangan bertindak kelewatan. "
" Dia bukan pacarku Ris. ada kesalahpahaman yang harus aku jelasin sama kamu. please beri aku kesempatan buat jelasin semuannya. "
" Nggak perlu. semua sudah jelas. "
" please ." kata Arul sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
Risya tampak berpikir sejenak sambil melihat wajah Arul yang memelas, hatinya luluh juga.
" Ok. tapi jangan lama-lama ya. " kata Risya akhirnya
" Aku jemput kamu sepulang kerja kita ke kota. "
" untuk apa?"
" biar tidak ada yang mengganggu pembicaraan kita. "
" aku nggak mau. aku takut. "
" hey..kenapa takut. aku nggak nggigit kok. aku udah jinak. please supaya segalanya jelas."
Risya akhirnya mengalah dan mengiyakan. " ya udah "
" Alhamdulillah. aku jemput kamu pulang kerja. "
" aku kan perlu mandi. "
" ga usah aku terima kamu apa adanya. " kata Arul sambil berlalu meninggalkan Risya yang merona mukanya. Dadanya berdegup kencang. " ternyata aku nggak bisa benci kamu ka." batin Risya
Pulang kerja Arul sudah stand by di Pos Satpam sedang ngobrol dengan pak Andi. Arul terlihat sangat gagah dengan kaos casual berwarna biru laut dan celan jeans biru .
melihat Risya pulang Arul lalu mendekati.
" cape ya ? aku bawain tas nya. " kata Arul
" Anter aku pulang buat mandi dulu. gerah nih. "
" kita langsung aja.aku udah siapin baju dll. nanti kamu bisa mandi di Mall. "
" Aku nggak mau. kalo kamu nggak mau anter gapapa aku pulang ke mess naik ojek aja " kata Risya ketus.
" hey...hey...hey...ok aku anter kamu. jangan manyun lagi ya. " kata Arul sambil mencubit dagu Risya. Risya segera menghindar. Arul tau kalo Risya pasti masih marah sama Dia.
Sampai di Mess Risya langsung berjalan di depan meninggalkan Arul. yang berlari mengejarnya. Arul menunggu Risya mandi dan berdandan. Risya sengaja membiarkan Arul menunggu lama. Jam 7 lebih mereka baru berangkat setelah sholat Isya. Arul meminjam motor mang Ali seperti biasa.
Tadinya Arul ingin membawa Risya ke Mall untuk memilih baju dan berganti serta mandi disana lalu mengajaknya ke alun-alun kota agar bisa bicara dengan nyaman. tapi karena hari sudah malam mereka berangkat akhirnya Arul membawanya langsung ke Taman Kota. Risya baru pertama kali ke taman kota di malam hari. suasananya begitu romantis. banyak lampu lampu yang Indah di kanan kiri taman. ada Air mancur warna warni yang menambah keindahan taman.
" wah cantik banget." gumam Risya terkagum-kagum melihat pemandangan di depannya. Arul memarkir motornya lalu berjalan disamping Risya.
" Indah bukan ? " tanya Arul
" iya ka. indah banget. " jawab Risya lembut. Kata-katanya tidak seperti tadi lagi yang selalu ketus. Dia seakan tersihir oleh keindahan taman di depannya.
Arul mencoba menggandeng tangan Risya. namun Risya tersadar dan menolak genggaman tangan Arul.
" kirain udah nggak marah. " bisik Arul pada dirinya sendiri tapi di dengar oleh Risya.
" apa kamu bilang ?" tanya Risya
" eh...e..enggak...itu kembang apinya bagus kan. " Arul berusaha mengalihkan perhatian Risya ke kembang api.
" Ris, duduk disana yuk. " ajak Arul
Lalu Risya mengikuti Arul yang mengajaknya duduk di bangku taman yang panjang yang searah dengan air mancur dan nyala kembang api sehingga mereka bisa menikmati malam yang indah disana.
" kamu mau makan apa? " tanya Arul.
" siomay aja ka. sama jagung bakar. " jawab Risya lalu ups..Risya menutup mulutnya baru sadar Arul kan bukan pacar dia lagi. kenapa dia bisa minta buat beliin makanan. batin Risya. lalu dia kembali bicara ketus sambil mengambil uang 50rb dari dompetnya.
"ini uangnya. aku nitip. " sambung Risya karena malu.
" udah simpen aja uangnya. " kata Arul agak tersinggung
Risya mau ngeyel dan menyerahkan uang itu tapi melihat tampang Arul yang jadi gelap dia jadi nggak enak. dan mengembalikan uang itu ke dompetnya lagi.
" ini pesanannya." kata Arul sedikit ketus. Dia Marah karena Risya menganggap dia orang lain dengan berkata aku nitip dan memberinya uang. itu benar-benar mencabik-cabik harga dirinya sebagai laki-laki.
" Kamu nggak makan ? " tanya Risya yang cuma melihat 1 piring siomay dan 1 bh jagung bakar.
" Nggak selera. " jawab Arul ketus
Risya tau dirinya sudah menyinggung hati mantan kekasihnya itu.