"emang yang sebenarnya seerti apa mas? " tanya Risya.
" yang sebenarnya Arul tidak pernah bertunangan sama Neli. waktu Arul datang ketempatnya Neli ternyata sedang bersama kekasihnya. Dan Neli sedang hamil anak kekasihnya itu. sehingga mereka batal bertunangan. dan mengenai hutang itu Ayah Arul dan temannya sepakat untuk mencicil tiap bulan. dan Arul akan membantu melunasinya. waktu kesepakatan itu terbuat dia dengan semangat pergi ke tempat kamu yang sedang diapeli oleh seorang pemuda kaya yang bawa mobil sport dan melihat kalian sedang berpelukan. Arul begitu cemburu sekaligus penasaran dengannya. setelah mengembalikan temannya Dito Arul kembali kerumahmu dan ingin bertemu kamu dan bertanya siapa lelaki itu. tapi kamu justru lagi jalan sam Dia. itu membuat dia jadi gundah. dan ulang sesampainya di rumah. Arul menelponmu tapi telpon rumahmu selalu sibuk. dia beranggapan bahwa kamu pasti lagi pacaran sama cowok itu. "
" Apaa??? jadi itu yang sebenarnya terjadi ? " tanya Risya penuh perasaan bersalah."
Tapi mas semua ini salah paham. Aku dan Rendi hanya sahabat baik semasa kita SMA. dia memang nak orang kaya. tapi kami hanya berteman. dan mengenai pelukan itu Rendi hanya menolongku saat aku terpeleset dan hampir jatuh. dan waktu itu aku nggak jalan sama Rendi mas.aku jalan sendiri naik motor karena aku bete dirumah sendirian. waktu di Mall aku ketemu teman-teman dan bilang kak Arul ke rumah. aku langsung pulang tapi aku nggak menemukan kak Arul disana. aku lalu meneleponnya. tapi telponnya selalu berada di nada sibuk. aku pikir justru kak Arul yang sedang telponan sama tunangannya. aku nggak bisa tidur waktu itu mas. Dan waktu aku dianter Rendi di stasiun itu juga nggak disengaja. aku takut telat jadi aku mau aja diajak naik mobilnya. " Risya menjelaskan ke mas Sam semuanya.
Jujur Ris, mas kasihan sama Arul yang sekarang. Dia sangat kecewa sama kamu sehingga penyakitnya kambuh lagi. Dia jadi Playboy lagi sekarang. Mas Seneng waktu liat Dia sama kamu dulu. hidupnya jadi teratur dan penuh semangat nggak kaya sekarang. mas doain deh moga aja kalian bisa bersatu lagi. mas udah anggap Arul kaya adik mas sendiri. Mas Liat dia ada tujuan hidup waktu sama kamu. tapi sekarang dia kaya mempermainkan hidup. seenaknya gonta-ganti perempuan dan menyakiti hati perempuan. mas ga suka liatnya. "
" Tapi kami sudah berpisah sekarang mas. aku nggak punya hak mencampuri kehidupannya lagi. "
" tapi mas yakin Dia masih sayang sama kamu. "
" Besok coba aku bicara sama Dia mas. "
Nggak lama Arul pulang saat Risya msih berbincang-bincang sama mas Sam. Dia kelihatan senang banget. sambil senyum-senyum dia masuk ke kamarnya Tanpa melihat Risya atau siapapun yang sedang duduk di teras kamarnya.
Risya sedih melihat kak Arul tidak memperdulikannya lagi sampai dia yidak mampu mengeluarkan kata-kata untuk memanggil Arul, matanya berkaca-kaca. Mas Sam yang memperhatikan kecanggungan yang Risya tunjukan sangat memahami perasaan Risya. Risya bukan cewek agresif yang mudah menggoda lelaki. bahkan untuk memberanikan diri berkunjung ke kamar cowok aja dia pasti butuh keberanian yang lebih.
" Rul..." panggil mas Sam ketika Arul sampai di depan pintu. Arul menoleh ke arah orang yang memanggilnya dan alangkah terkejutnya Arul ketika melihat sosok wanita di samping mas Sam yang terlihat gugup dan berusaha menenangkan dirinya. sorot matanya memancarkan kerinduan yang dalam padanya. namun tak mampu untuk diucapkannya.
" Ri...Risya. " kata Arul kaget jantungnya berdegup kencang.
" kak.." jawab Risya setelah menenangkan diri. Melihat kecanggungan diantara mereka.mas Sam berusaha menjelaskan.
" Rul...Risya menunggu kamu daritadi." kata mas Sam
" Apaaa??? a..apa itu benar ? " tanya Arul seakan tidak percaya dengan pendengarannya dan menatap Risya untuk meminta kepastian.
Risya mengangguk dan menjawab " i...iya benar kak. "
Arul terlihat sangat bahagia mendengarnya. hampir saja Dia memeluk Risya kalo saja dia tidak ingat mereka sudah berpisah.
" eehm...ada apa ca..ri aku de ? " tanya Arul.
"Ya udah Ris aku masuk dulu deh. kamu ngobrol aja sama Arul, selesaikan kesalahpahaman kalian. " kata mas Sam sambil berlalu membiarkan mereka berdua bicara. Lama mereka terdiam dengan pikirannya masing-masing. tidak ada yang memulai. Risya juga bingung mau memulai darimana kata-kata yang sudah dipersiapkan seakan tercekat ditenggorokannya.
" Ada apa Ris ? " tanya kak Arul memecahkan kesunyian diantara mereka, sambil menatap wanita disampingnya.
" eh...a...aku...a..aku mau minta ma..maaf kak. " kata Risya terbata-bata.
" maaf untuk apa? " tanya Arul lagi
" Maaf aku sudah salah paham sama kamu. "
" masalah apa ya? "
" eh...gini kak. sebenarnya aku ingin bertanya tentang masalah..."
" Aruuul.." tiba-tiba ada yang memanggil Arul dengan keras. Dan segera menghampiri mereka dan menarik Arul agar dekat dengannya. mas Sam yang ada di dalam kamar sampai kaget dan melihat ke depan lewat kaca jendela kamarnya. " wah gawat..itukan si Endah. " pikir mas Sam.
Arul kaget ditarik begitu oleh seorang wanita yang tinggi besar. yang ternyata bernama Endah kekasih Arul yang sekarang. Badan Endah yang besar dengan tinggi 160cm dan dalam keadaan emosi mampu membuat Arul sedikit terhuyung saat tangannya ditarik paksa seperti itu. Tidak hanya menarik paksa tangan Arul dengan tangan kanannya, Endah juga mendorong Risya dengan tangan kirinya hingga Risya yang sedang duduk di teras menabrak pintu kamar Arul. dan hampir terjatuh. Andai saja mas Sam tidak segera menangkap tubuh Risya yang ramping mungkin Risya akan jatuh terpelanting. Endah seperti kesurupan melihat Risya dan Arul duduk berdampingan.emosinya langsung meledak dan langsung ingin memisahkan mereka. Arul yang melihat Risya menabrak pintu kamar hampir berlari mengejar namun mas Sam langsung menangkap tubuh Risya hingga tidak jatuh dan membantu Risya untuk lekas berdiri.
" Apa..apaan kamu ? " tanya Arul dengn marah pada Endah. Namun sebelum mendapat jawaban dari Endah. Endah justru mencium bibir Arul di depan Risya. hingga membuat mata Arul terbelalak kaget. begitu juga dengan semua orang yang melihatnya. Arul berusaha melepaskan diri namun Endah dengan kuat menggigitnya. Arul terpaksa berbuat kasar dengan mendorong Endah kuat-kuat. Arul begitu tidak suka dengan tindakan Endah yang tiba-tiba terhadapnya apalagi di depan orang banyak terlebih di depan Risya. Risya menitikkan airmata melihat itu bukan karena sakit terbentur pintu tapi lebih sakit lagi hatinya yang melihat Arul berciuman dengan wanita lain.
" Apa...apaan kamu. kamu sudah gila. " ucap ARul sambil mendorong Endah dengan keras.
Endah sampai terdorong beberapa langkah ke belakang saking kerasnya.
" ka..kamu...kamu...beraninya kamu mendorongku. harusnya aku yang tanya apa yang kamu lakukan dengan wanita jalang ini. " teriak Endah