Arul masih menunggu di ruang ICU ditemani Lela dan Dio. Arul tampak sangat tegang dan khawatir. Dia mondar mandir di depan ruang ICU sambil sesekali melihat di kaca dokter sedang mengambil tindakan pada ibunya.
Lela mendekati Arul. " Rul tenanglah. ibu pasti akan baik-baik saja." lela berusaha menenangkan hati Arul dengan menggenggam tangan Arul. tapi yang mengejutkan adalah Arul lalu memeluk Lela membuat Lela sangat terkejut.
" Aku takut La.aku takut terjadi sesuatu sama Ibu La. aku belum bisa membahagiakannya. " ucap Arul dipelukan Lela. Lela lalu mengusap2 punggung Arul berusaha menenangkannya.
Ada hati yang tergores melihat kejadian itu. Risya merasa hatinya sangat sakit melihat Arul memeluk wanita lain. bukankah wajar jika Arul memeluk istrinya disaat dia merasa khawatir. tapi kenapa jadi hatinya yang merasa kebakar seperti ini. Risya lalu mengalihkan pandangannya pada Dio yang sedang duduk sendiri dan memberikannya Ice Cream padanya. berusaha untuk tidak mengganggu momen suami istri yang membuat hatinya sakit dan terluka.
" Ini Ice Cream buat kamu sayang. " kata Risya pada Dio.
" terima kasih tante cantik. " jawab Dio sambil mengambil Ice Cream dari Risya.
" Sama-sama sayang. "
" Ma, Pah. dio dikasih Ice Cream sama tante cantik. " teriak Dio membuat Arul dan Lela segera melepas pelukan mereka.
Risya ingin segera pergi setelah memberikan Ice Cream tapi Arul segera menghampirinya.
Wajah Risya merah padam karena cemburu.
" Sya, kamu disini. " Arul bisa melihat wajah Risya memerah karena cemburu. dalam hati Dia begitu bahagia. karena Risya masih mencintainya.
" e..iya mas. aku cuma mau kasih Ice Cream buat Dio. "
" duduklah Sya. "
" gimana kondisi ibu mas?"
" belum tau Sya. Ibu masih ditangani Dokter. "
" kamu yang sabar ya mas. " Risya berusaha menguatkan Arul dengan menggenggam tangannya. membuat hati Arul merasa nyaman. dan membalas genggaman tangan Risya.
" Makasih Sya. " Arul menatap Risya dengan tatapan penuh cinta. sesaat mereka hanyut dengan perasaan mereka sampai mereka dikejutkan oleh dokter yang keluar dari ruang ICU. Arul segera melepaskan genggaman tangan Risya dan menemui dokter.
" gimana kondisi kondisi ibu saya dokter ?"
" alhamdulillah sudah stabil pak.Ibu Anda sudah melewati masa krisisnya. tapi...tolong selalu buat ibu anda bahagia dan jangan tertekan atau kondisinya akan semakin parah nanti. "
" baik dokter. "
" boleh saya masuk. "
" jangan sekarang biarkan ibu Anda istirahat. besok Anda baru bisa menjenguknya. "
" terima kasih dokter. "
Arul kembali duduk ditempatnya. tadinya Risya ingin menemaninya tapi Lela sudah duduk di sebelahnya. sementara Dio dan Caca asyik bermain sendiri dan sambil makan Ice Cream. 2 anak itu sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak memperdulikan 3 orang dewasa yang sedang bergumul dengan pikiran mereka masing-masing.
" Caca ayo kita pulang. kamu juga harus banyak istirahatkan. " ajak Risya
" ya...mama. Caca kan cedang acik main cama kaka Dio. ngapain pulang. "
" iya tante biarin Caca main sama Dio. "
" besok Caca main lagi ya. sekarang Caca harus pulang. udah sore nanti Caca dicariin papahnya. " jelas Risya menekankan kata papah agar membuat Arul cemburu. dari tadi hatinya sudah sangat gerah dan panas melihat Lela yang nempel terus sama Arul.
Arul menengok ke arah Risya dan tersenyum sangat bahagia. Arul tau Risya sedang cemburu. Arul malah sengaja menempatkan tangannya di bahu Lela membuat Lela terheran-heran. " Apakah ini mantan istri Arul yang membuat Arul nggak bisa move on? jelas banget Arul sedang memanfatkan dirinya untuk membuat wanita ini cemburu.
" ya...tante. kapan-kapan Dio main ke tempat Caca ya tante. bolehkan?"
" Ya boleh dong sayang. "
" habis Caca cantik banget kaya tante. kalo udah gede Dio mau menikah sama Caca ya pah. "
" hahaha...." ocehan Dio membuat semua orang tertawa.
" menikah itu apa cih mah ?" tanya Caca polos. membuat Arul, Risya dan Lela tertawa ceria. hampir mereka lupa kalo itu adalah rumah sakit.
Arul bangkit dan langsung menggendong Caca. " menikah itu kaya mamah sama papah sayang tinggal dalam satu rumah. "
" oh...gitu om. kaya om sama tante juga ya. " tanya Caca polos membuat hati Risya teriris perih.
Arul melirik Risya yang tampak menunduk menyembunyikan kesedihannya. Ada getar bahagia melihat wanita itu masih menyimpan rasa padanya bahkan setelah 4 tahun mereka berpisah.
" iya sayang. " jawab Arul membuat Risya semakin menunduk.
"Ayo Om antar Caca sama Mama pulang. "
" beneran Om ? Om mau anter sampe rumah?" tanya Caca polos.
" Enggak dong sayang. Om kan lagi nungguin mamanya sakit. nanti kasihan kalo nggak ditungguin. " potong Risya sebelum Arul menjawab. membuat Arul sedikit kecewa.
" kok kalo Caca sakit papah nggak pernah nungguin Caca. " celoteh Caca membuat Arul menjadi semakin curiga.
" Papah kan lagi kerja sayang buat ngobatin Caca. " jawab Risya berusaha menutupi kegetiran hatinya. tentu saja anak kecil nggak pernah bohong.
" Caca sama Mama naik apa kesini?" tanya Arul
" aku bawa mobil kok Mas. "
" Oh ya udah kalo begitu. hati2 dijalan ya."
" maacih om. "
Risya hendak melangkah ke mobilnya.
" Sya..."
" ya mas. "
" kalo ada masalah kamu tau kan no hp mas? mas nggak pernah ganti no HP dan HP mas juga masih sama. "
" iya mas. makasih. tapi aku baik-baik saja kok aku nggak ada masalah apa-apa. "
" ya mas harap kamu selalu bahagia. " ucap Arul tulus.
" aku juga harap begitu mas. mas juga akan selalu bahagia dengan anak istri mas. apalagi mas sedang menantikan anak ke dua mas. semoga dilancarkan semuanya ya mas."
" Aamiin... aku boleh telpon kamu sya?" tanya Arul.
" maaf mas sebaiknya jangan. aku takut nanti istri mas salah paham. aku nggak mau nanti mas ribut sama Istri mas. "
" ya udah tapi kamu janji kalo ada apa2 hubungin mas ya. "
" Insha allah mas. "
" ya udah hati-hati di jalan. "
"ya mas. "
Risya sebenarnya masih nggak rela berpisah dengan Arul. begitupun Arul yang seakan ingin terus berduaan dengan Risya. apalagi anak Risya begitu lucu dan menggemaskan. Arul kembali ke tempat Lela dan Dio berada. Senyum masih ada di wajah Arul membuat Lela semakin yakin dengan dugaannya.
"hm...jadi dia nih. mantan yang biin kamu gagal move on bertahun-tahun Rul? " tanya Lela sambil memujul lengan Arul.
" Tau darimana kamu?"
" jawab aja iyakan? "
Arul mengangguk. " pinter juga kamu La, bisa menebak kalo dia mantan istri aku. "
" Orang buta juga tau kali Rul. liat sikap kamu yang manfaatin aku buat bikin dia cemburu. kamu masih pengin tau apa dia juga masih cinta sama kamu?"
" Iya aku pengin tau. maaf ya aku manfaatin kamu. menurut kamu apa dia msih cinta sama aku. "
" keliatan bangetlah. dia cemburu berat tapi ya gitu dia kayaknya lebih memilih sakit sendirian. "
" Itulah Dia La. Dia selalu rela dirinya menderita demi liat orang lain bahagia. "
" tapi itukan yang bikin kamu jatuh cinta?"
" kamu emang paling tau La. kalo masalah cinta. "
" iyalah...akukan pakar percintaan apa yang aku nggak tau. "
" kamu memang wanita yang cerdas pantas saja Alm. Gery cinta banget sama kamu."
" aku juga cinta banget sama di Rul. " Lela menjadi sedih.