Selesai Sholat maghrib Risya berdandan alakadarnya. hanya memakai bedak dan lips glos warna pink.
" Mau kemana Ris rapi amat ? tanya Upi
" Mau makan."
" Cuma makan rapi gitu?kayaknya ada yang spesial nih ?"
" Apaan sih? beneran cuma mau makan." ucap Risya sambil senyum2 dikulum.
Upi masih dengan tatapan curiga melanjutkan aktivitasnya menyetrika.
" Assallamuallaikum.. Risya."
" Waallaikumsalam."
" Nah kan ketauan ya mau makan sama seseorang.pantes aja rapi. " kata Upi kepo lalu ikutan bangun mau melihat suara siapa yang di luar. tapi kemudian tangannya ditarik sama Risya.
" Eh setrikaan lo gosong tuh. aku pergi dulu ya Assallamuallaikum." Risya langsung berlari membukakan pintu dan menarik tangan Arul biar langsung pergi meninggalkan upi yang morang maring karena merasa dikerjain.
" Risyaaaa...awas lo ya ngerjain gue. pulangnya bawa oleh-oleh lo." teriak Upi.
Arul yang di tarik tangannya kebingungan.
" Ada apa Ris?"
" Hahaha...gapapa ka. udah biarin aja. biasa dia kepo sama kamu." jawab Risya masih terengah-engah karena tadi lari cepet2 ninggalin Upi.
" Dasar jail banget nih pacar." bisik Arul lembut di telinga Risya.
Risya langsung menghentikan langkahnya.
"pacar." batin Risya. o...iya lupa kalo sekarang mereka udah pacaran.
" kenapa lagi sayang. " kata Arul yang heran kenapa Risya berhenti.
" eh...gapapa kok." Risya malah jadi salah tingkah sendiri.
Sampe dikantin lagi2 menjadi pusat perhatian semu orang termasuk para penjualnya.
" Siapa tuh Rul ? " tanya salah seorang penjual Jus sama Arul
" Kenapa Cantik ya ?" balas Arul malah balik nanya.
" Ini baru cewe bener Rul. " balas pedagang Jus sambil senyum2 sendiri.
" Emang lo kira cewek jadi2 an. sembarangan kalo ngomong."
" hahhahah.... biasanya kan...."
Arul malah membekap mulut pedagang jus itu.yang membuat Risya jadi bingung.
" kak...apa2 sih kok gitu? " tanya Risya.
" biasa ini anak emang perlu dijitak." kata mereka malah bercanda2.
" kamu cari tempat duduk aja dulu. nanti aku pesenin. kamu mau makan apa?"
" aku pecel lele aja ya. "
" ok tunggu aja di meja tuan putri. nanti akan hamba bawakan. " ledek Arul sambil tangannya silangkan di dada dan kepala menunduk dengan ekspresinya yang lucu.
" hahaha... apa2an sih ka. tuh jadi pada ngliatin. " kata Risya memukul tangan Arul manja dan segera menuju tempat favorit mereka di pojokan karena kebetulan masih kosong.
Begitulah Arul yang selalu mampu membuat Risya tertawa. tingkahnya yang sederhana mampu menjadi charger energi buat Risya setelah lelah bekerja. Arul juga seorang pekerja keras dan disiplin dalam pekerjaannya. walaupun dia selalu cengengesan dan banyak bercanda tapi selalu menyelesaikan setiap pekerjaan dengan cepat, rapi dan benar. Yang menarik dari Arul buat Risya adalah sifatnya yang " Low Profile" yang mampu berteman dari kalangan apa aja. tidak pernah memilih-milih teman.
" Ini tuan putri pecel lelenya." kata Arul menyerahkan pesanan Risya.
" baik pangeran ganteng." ucap Risya spontan karena dari tadi emang kagum sama sikap Arul yang langsung membuat Arul merah mukanya. dan langsung di ralat oleh Risya yang juga malu dengan ucapannya sendiri yang spontan.
" ehm... maksudnya Pangeran kodok." ralat Risya cengengesan yang langsung dibalas dengan cubitan mesra di pipinya dan mereka berdua tertawa.
" Ris, emang kamu berapa bersaudara? " tanya Arul
" 2. aku dan kakaku. "
" jadi kamu anak bungsu? wah sama dong." jawab Arul
" kamu bungsu juga ka? " tanya Risya bersemangat masih dengan makanan di mulutnya.
" iya." jawab Arul dengan sedih.
" loh kok sedih? " tanya Risya sambil menghentikan suapan dimulutnya.
" kata orang kalo sama2 bungsu nggak berjodoh."
" ihh...ngomong apaan sih ka. percaya sama yang gituan. musyrik tuh. ga ada dalilnya. " jawab Risya.
" astagfirulloh...iya ngomong apaan sih aku. ampuni hamba ya Allah. " ucap Arul sambil kedua tangannya di tangkupkan ke dada.
Spontan keduanya jadi canggung. setelah selesai makan. Arul membayar makanan mereka.
" loh kak kok kamu yang bayar lagi? kan aku masih hutang 1 traktiran."
" gapapa aku kan cowo. biarin kamu jadi inget terus buat traktir aku.jadi kita bisa sama2 terus." jawabnya so sweet banget
" ihh...gombal.." jawab Risya malu2 kucing.
" Tapi senengkan digombalin." ledek Arul lagi
" ihh...norak." kata Risya pura2 cemberut sambi nyubit pinggang Arul mesra.
" pulang yuk kak. udah malem. "
" ayuk." kata Arul sambil menggandeng mesra tangan Risya.