webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · Urban
Not enough ratings
155 Chs

10. Kebersamaan kita yang menyenangkan..

Melihat tingkah Risya mas Bagus cuma geleng-geleng kepala. Dia sadar sudah memiliki tunangan tapi entah mengapa Tingkah Risya kadang membuatnya gemes. dan pengin terus bersamanya, terus menggodanya. ada rasa nyaman saat bersama dengan Risya.

Tapi ternyata ada sepasang mata yang memperhatikan saat Risya berteriak bahwa mas Bagus ganteng.

Flash back

Ya elah lama banget meetingnya ga tau apa orang lagi kangen sama pacar pengin segera ketemu. gerutu Arul dalam hati.lalu mengambil kereta untuk transfer Board dan langsung menuju ke Departemen IM untuk menjalankan tugasnya. sekalian curi-curi pandang atau sekedar ngobrol sebentar dengan Risya. tapi sampai di ruangan malah melihat Risya bercanda dengan mas Bagus pake muji Mas Bagus ganteng lagi. bikin panas hati aja.

Risya yang baru melihat Arul yang dia tunggu daritadi segera melambaikan tangan dan tersenyum padanya. tapi Arul malah memalingkan mukanya dan cuek aja ketika bertemu.

Ada apa sama Dia ? pikir Risya.

Udah 3x Ngambilin board yang udah siap tapi kok ga sekalipun datang menyapa. Risya mulai gelisah di cuekin begitu sama Arul. bukannya tadi pagi baik2 aja. kok sekarang malah bersikap begitu. Mana kerjaan lagi numpuk lagi. Biasanya kalo pagi Mr. Yang suka ngecek ke line. udah deh kerja dulu aja. nanti kalo istirahat aja aku temui.

Bel istirahat berbunyi. masing2 buru2 ke Kantin mengambil jatah makan siang. Tapi Risya celingukan mencari2 Arul. sambil terus berjalan lambat dan menengok ke belakang berharap Arul muncul dan dia bisa makan bersama. Namun yang ditunggu malah nggak muncul. Sampai Risya mengambil jatah makannya. matanya masih berkeliling mencari-cari dimana kekasihnya. Dan Dia melihat Arul duduk di sudut kantin bersama teman-temannya tapi Dia cuek banget ga mau melihat apalagi menyuruhnya duduk dengannya. Risya udah mau menghampiri tapi tiba2 dipanggil oleh seseorang.

"Risya....sini." panggil Paul.

" Disini kosong nih."

Sesaat Risya dilema mau menghampiri Arul atau Paul. Di tempat Arul tidak ada tempat kosong. bangku terisi penuh cowok semua lagi apalagi mereka pada merokok setelah makan. Akhirnya Risya menghampiri Paul dan teman2 1 Line nya. melihat itu Arul kelihatannya cemberut dan marah. Dia makan dengan tatapan yang kosong. Risya makan dengan tidak tenang. sambil sesekali melirik ke Arul. Arul pergi karena nggak tahan melihat pemandangan itu. melihat itu Risya kemudian berdiri dan mengejar Arul.

" mau kemana Ris? makanmu belum selesai. " tanya Paul.

" ke toi."

Risya tau Arul pergi ke musbola buat sholat. Risya sekalian aja sholat biar bisa berjamaah sama Arul. Setelah mengambil air wudhu. Risya sudah melihat Arul sholat sendirian Risya lalu berdehem dibelakang Arul yang menandakan bahwa dia ingin menjadi makmumnya. dan Arul mengerti itu lalu dia mengeraskan bacaannya. selesai sholat Risya mengambil tangan Arul dan menciumnya. Arul tersenyum tapi masih kelihatan marah. akhirnya Arul memakai sepatunya dan menunggu Risya.

" kak, kamu kenapa sih daritadi nyuekin aku."

" gapapa kok."

" kak, ngomong dong jangan siksa aku kaya gini. aku sampe blm makan gara2 ngejar kamu."

" ok kalo kamu mau tau.

1. kamu masih saja bercanda mesra sama mas Bagus.

2. kenapa kamu tadi justru menghampiri Paul. "

" oh...ceritanya kamu cemburu nih ka?" ledek Risya.

" enggak. ngapain cemburu."

" yang bener ?"

" iya... ok aku cemburu.puas !!!" jawab Arul sambil cemberut.

Risya lalu menggenggam tangan Arul.

" ka, kita baru jadian masa udah marahan. Mas Bagus tadi membicarakan masalah Baksos denganku. aku mengumpatnya tadi dan bilang Bos Error. mas bagus denger jadi biar nggak marah. aku bilang mas Bagus ganteng. gitu...itu spontan kok. ga ada maksud apa2. a...aku...aku...cuma sayang sama kamu. ( kata Risya masih canggung ) dan soal Paul. kan kamu tau ka kalo tempat duduk di sekitar kamu penuh. pada ngerokok lagi. ya udah aku jadi pilih makan deket Dia yang masih kosong. gitu aja kok. jangan marah lagi ya sayang. " rayu Risya sambil menggenggam tangan Arul. itu membuat hati Arul jadi tenang.

" maafin aku ya ka?" suara Risya lembut namun menyejukkan hati Arul.

" Iya.. tapi kamu belum makan. mau aku temenin makan?" tanya Arul

" ga usah kak bentar lagi bel masuk 5 menit lagi.

" nanti kamu sakit lagi kalo ga makan. aku beliin roti aja ya di kantin. biar kamu bisa makan di Line nanti." kata Arul khawatir.

" ga usah kak. nnt ngrepotin kamu lagi."

" apaan sih ngrepotin. sama pacar sendiri ga repotlah. tunggu aku di Line ya. "

" ok deh. "

Itulah yang bikin Risya bener2 jatuh cinta sama Arul. perhatiaannya pada hal2 yang kecil sekalipun.

Lega banget masalah sudah selesai.

Arul berlari ke Line Risya. " Ris, nih rotinya dimakan mumpung masih sempat. "

" makasih ya ka."

" iya. oh ya nanti malem kita makan bersama ya." ajak Arul.

" iya deh ka."

" malem aku jemput ya."

" ok."

aku lanjut kerja dulu ya. bye...love you.

" love u too."

Sekarang setiap kali bolak balik ambil board selalu nyempetin melihat ke arah Risya dan tersenyum. Risyapun sama. duh pokoknya dunia milik berdua deh yang lain ngontrak.

Sebelum pulang Arul mendekati Risya.

" yang, dah habis shif nih. aku pamit dulu ya. " kata Arul.

" kok yang? emang aku peyang? xixixix..ledek Risya.

" trus harus panggil apa dong?" celetuk Arul manja.

" eh ada Mr Yang keliling tuh. "

Arul langsung berakting seolah2 ikut mengecek board seperti yang Risya lakukan sampe Mr. Yang pergi.

"xixixi..bel dah bunyi tuh aku pulang dulu ya.habis maghrib aku jemput ya."

" iya udah sana. "