webnovel

Tempat Kerja

"Lah, kita harus pindahan bukan, kau tingga di apartemenku," kata Raka yang memang ingin bersama dengan Mika lebih lama lagi, jadi memang sengaja Raka melakukan hal itu pada Mika agar tetap tinggal.

Raka tidak ingin membuat Mika marah, jadi sebisa mungkin ia harus bisa membujuk Mika, sangat sulit agar Mika mau mengikuti keinginannya, dari dulu mereka memang sering berbeda pendapat tapi karena perbedaan itulah yang membuat Raka makin menyukai Mika.

Hingga Raka tidak bisa melepaskan Mika, walau tahu Mika tidak menyukainya Raka masih saja tetap menginginkan Mika agar bisa bersamannya ia selalau berusah agar lebih dekat lagi dengan Mika dengan segala cara yang ia milki dan bisa membuat Raka ingin selalau dekat dengan Mika.

Walau dengan pernikahan kontrak sekalipun, karean Tahu Mika orang yang mudah goyah dan bisa denga mudah di bujuk itulah yang membuat Raka yakin jika suatu saat nanti Mika pasti akan meu menerimanya. Karena jelas saj ia tahu bagaimana Mika dan tahu Mika jika Mika tidak akan tega dan pasti mau membantunya, Walau terkesan memanfaatkan tapi Rasa benar-benar mencintai Mika dengan tulus hanya saja ia belum mendapatkan tempat di hati Mika.

"Aku tidak ingin pindah sekarang, aku juga harus merapikan apartemenku dan menyewakannya dulu, aku tidak mungkin membiarkan apartemenku kosong," kata Mika beralasan dan tidak mau pindah.

"Pokoknya aku tidak mau pindah dulu titik, dan sekarang antarkan aku kerja," kata Mika sekali lagi membuat Raka tidak bisa beralasan lagi.

Mika yang tidak mau pindah apartemen sebelum apartemennya dijual atau disewakan, karena dia tidak mungkin meninggalkan apartemen itu dalam keadaan kosong.

Karena jika pertemuan itu dibiarkan kosong maka akan cepat rusak Maka dari itu dia memilih untuk menyalakan apartemen tersebut terlebih dahulu sebelum dia pindah.

"Baiklah, tapi kapan mau pindah?" tanya Raka yang sudah tidak sabar ingin tinggal bersama agar dia tidak selalu diganggu oleh Sella.

Apalagi salah yang sering datang ke apartemennya, jelas dan benar membuat Raka merasa sangat terganggu, tapi selalu mendapatkan akses dengan mudah dari dunia, karena ibunya selalu mendukung hubungannya dengan Sella.

"Lihat sikon dulu, tugasku kan hanya menjauhkanmu dengan Sella, jadi jangan terlalu buru-buru," kata Mika yang tahu dan tidak mau berlebihan dalam tugas perjanjian yang sudah mereka tandatangani bersama.

Karena tugas dari Mika hanya untuk menyingkirkan Shela sampai membayar sewa tidak terlalu dan terus-terusan mengganggu Raka dan juga membuktikan kepada keluarganya tentang hubungan mereka agar mendapatkan restu dari mamah Asri yang merupakan ibunda dari Raka.

"Oke baiklah, lusa aku buat pesta kecil keluaga, kau harus ikut," kata Raka memberitahu mereka jika ingin mengadakan pesta kecil di keluarganya agar keluarganya atau hubungan mereka berdua walaupun mereka telah menikah tanpa restu dari kedua orang tua karena Raka tahu jika orang tuanya pasti tidak akan setuju.

Mengapa salah satu alasan Raka yang tidak senang dengan orang yang selalu memaksakan nya untuk menikah dengan Sella, yang merupakan anak dari konglomerat. Padahal saya sendiri memiliki niat buruk yang mana ingin menguasai harta dari keluarga Raka.

Raka tidak suka jika ibunya selalu memaksakan kehendaknya untuk segera menikah, karena Sella selalu bersikap baik di depan orang tua Raka, dan membuat orang tuanya pun menyukai Sheila.

Padahal dibalik kebaikannya itu tersimpan niat buruk yang membuat Raka tidak suka dan berusaha untuk membuat Sella tidak lagi mengejar-ngejar dirinya dan juga orang tuanya mau menerima mereka karena mereka adalah orang-orang yang mereka sukai selama ini.

"Oke, ada lagi?" Tanya Mika yang menyetujui semua perkataan dari Raka, karena dia tidak memaksakan dirinya untuk tinggal di apartemen dan membuat petak kecil untuk memperkenalkan dia dengan keluarganya memang termasuk dalam perjanjian yang mereka buat jadi mereka pun tidak bisa menolak hal tersebut.

"Sudah untuk sementara itu dulu, lagian kalau bukan keinginan mu sendiri, maka bisa aku ikut campur," jawab Raka yang memang tidak ada lagi rencana untuk selanjutnya baru mempertemukan dengan keluarganya saja pasti akan membuat kehebohan yang luar biasa.

Karena kedua orang tuanya jelas tidak setuju dengan pernikahan tersebut dan Raka memang sudah merencanakan pernikahan itu, agar kedua orang tuanya sadar dan tidak terus menjodohkannya dengan Sella, karena itu Raka pun ingin memperkenalkan mereka kepada ayah dan ibunya.

Mika tersenyum dia senang kalau tidak dipaksa dan bisa bebas melakukan kegiatan sendiri.

Akhirnya Raka pun memutuskan untuk mengantarkan mereka kembali ke tempat kerja karena kita tidak mampu untuk izin bekerja dan hal itu jelas membuat Raka pun tidak bisa melakukan apa-apa.

Sampai di tempat kerja Raka segera menemui temannya tersebut karena mereka tidak jadi izin.

"Kau mau kemana?" Tanya Mika yang melihat Raka juga ikut turun dari mobil.

Mereka mengira jika Raka hanya ingin mengantarkannya saja karena memang dia meminta izin untuk berangkat kerja telat, tapi tidak tahunya Raka juga ikut turun dan naik ke timika masuk ke dalam perusahaan, hal itu membuat mereka pun bertanya kepada Raka.

"Aku ingin menemui Andi karena kau tidak jadi sendiri tidak aku akan menjelaskannya padanya," jawab Raka yang mana tadi sudah meminta izin kepada Andi.

Jika Mika akan ikut dengannya, tapi karena Mika memaksa untuk masuk kerja, jadi aku tidak bisa melakukan apa-apa dan akhirnya mengantarkan mereka untuk bekerja.

"Aku kira aku Ada perlu apa tiba-tiba ikut masuk ke dengan ke ke dalam perusahaan tapi ternyata pas sudah mengenal pemimpin perusahaan di sini, anak orang kaya selalu beda," sindir Mika

"Kau ini selalu saja begitu," kata Raka yang tidak suka di sindir.

Baru kali ini Raka melihat tempat kerja mereka dari jauh dan memang terlihat sangat di segani.

Seperti permintaan dari mereka karena mereka hanya pun disembunyikan jadi orang di tempat kerja mereka pun tidak tahu tentang hubungan mereka berdua maka hanya meminta izin untuk pergi bersama mereka tanpa memberitahu anda jika mereka sudah resmi menikah dan Andi pun tidak tahu akan hal itu.

"Kau tidak jadi pergi dengannya?" tanya Andi pada Raka.

"Sepertinya dia terobsesi dengan pekerjaannya jadi sulit sekali untuk mengajaknya pergi hanya izin beberapa jam untuk berangkat telat atau tidak tahu jika dia memang orangnya sangat keras," kata Raka menjelaskan kepada teman yang tersebut jika memang mereka yang meminta untuk berangkat kerja.

"Kau katanya tak begitu menyukainya tapi kau sendiri belum berhasil mendapatkan hatinya Bagaimana bisa kau terus memaksanya, Mika orang yang tidak bisa di paksa,"