webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Pas assez d’évaluations
273 Chs

DUNN

Aku menghela napas dan tersenyum kembali. "Karena aku juga punya yang besar?"

Dia menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Ya. Itulah tepatnya. Bagaimana kamu tahu?"

Aku menekan kontol yang dimaksud ke dalam perutnya. "Karena aku punya mata, Dr. Wright. Aku seorang keajaiban medis, mungkin. "

Tawa Tom di kamar mandi Aku adalah suara terbaik yang pernah ada. Aku menggerakkan tanganku ke bawah untuk meraih pantatnya dan mengguncangnya. "Ini adalah milikku. mengerti?"

Dia mengangguk dan membungkuk untuk menciumku. "Mari kita mulai dengan cara yang mudah. Kamu ingin pantat ini menjadi milik Kamu? "

"Mmhm," gumamku di bibirnya yang manis.

"Kalau begitu ambillah."

Aku nyaris tidak bisa mandi cukup lama untuk menutup keran dan mengambil handuk. Aku meraup dokter yang baik dari kakinya dan mengayunkan pantat licin di atas bahu Aku sambil mencoba untuk menepuk dia mengeringkan dengan handuk.

"Lube," gumamku, membuat daftar mental. "Kondom."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com