webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

TOMMY

"Dunn Kumara, jika Kamu tidak berhenti mendorong Aku ke setiap permukaan vertikal, kami tidak akan punya waktu untuk bertemu keluarga Kamu untuk minum kopi sebelum Aku pertama… uh… persetan… pasien pertamaku."

Maksud Aku ini adalah peringatan yang sangat keras, tetapi karena Dunn telah mendorong Aku ke dinding di aula di luar dapur dan saat itu juga menggosok kemaluannya yang tertutup celana jeans ke pantat Aku yang tertutup chino sementara mulutnya yang panas mengisap ringan. di sisi leher Aku dan paru-paru Aku berjuang untuk mengambil oksigen yang cukup, mungkin saja ini tidak separah yang Aku maksudkan.

Atau parah sama sekali.

"Tommy Wright," geram Dunn sambil meremas pipi pantatku, "jika kau tidak berhenti menjadi sangat tak tertahankan, dan pantat kecilmu yang ketat ini tidak berhenti memohon padaku untuk menggosoknya, aku harus mendorongmu terhadap setiap permukaan datar antara sini dan Wisteria Cafe hanya untuk mengingatkan Kamu siapa pemiliknya."

Suci. Panas. Berengsek.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com