Berada di sebuah keramaian, tapi Aya masih saja tetap merasa kesepian. Hanya bisa memandang orang yang berlalu lalang. Merasa sendirian. Yah, harusnya Aya terbiasa dengan ini. Sedari dulu memang Aya tidak ingin mengenal siapapun.
"Kak, ini ponselnya. Terima kasih sudah berbelanja di sini ya kak." Aya menoleh dan melihat seorang petugas toko jual beli ponsel memanggilnya. Aya segera menerima tas berisi ponsel dan kartu debitnya.
"Sama-sama." Ucap Aya tak lupa menyunggingkan senyuman dan langsung berjalan keluar dari toko ponsel yang berada di salah satu mall terbesar di kota.
Perhatian Aya tertuju pada setiap orang yang berjalan di sekitarnya. Mereka semua... Tidak sendirian. Tidak sepertinya yang terlihat sangat menyedihkan. Kira-kira bolehkah Aya meminta agar seseorang bisa berada di sampingnya suatu hari nanti tanpa adanya kutukan kematian?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com