Aya terduduk langsung begitu berhasil membuka matanya. Nafasnya tidak teratur dan keringatnya membasahi hampir seluruh tubuhnya. Sungguh, Aya seperti habis melewati malam yang sangat panjang. Bagaimana tidak? Matahari kini sudah bersinar dengan teriknya.
Aya mengusap keningnya dan mengusap rambutnya ke belakang. Sungguh rasanya sangat pusing.
Kenapa harus di saat Aya pergi mimpi itu muncul kembali? Kenapa? Aya benar-benar bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Setahu Aya, Tian sibuk bekerja akhir-akhir ini. Jadi bagaimana mungkin mimpi itu muncul lagi?
Ah iya, mana ada mimpi Aya yang tidak menjadi kenyataan? Semuanya menjadi kenyataan. Mimpi itu akan terus muncul sampai menjadi kenyataan. Harusnya Aya tahu itu.
Aya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com