Begitu Aya sudah kembali ke rumahnya. Aya segera menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Sedangkan Wati masih berjalan dengan santai, lalu menutup pintu rumah Aya. Barulah Wati duduk di tempat kosong yang tidak Aya tempati.
Mereka berdua menghela nafas panjang, mengingat apa yang baru saja mereka lalui.
"Gila sih, aku kira bakal susah dapat video full yang tanpa potongan." Aya mengangguk setuju dengan ucapan yang Wati lontarkan.
"Aku kira kita bakal melewati sesuatu yang misterius dan menakutkan. Ternyata biasa aja." Tambah Aya.
Namun Wati malah menggelengkan kepalanya. "Kalau menurutku lumayan menakutkan sih."
"Kok bisa?" Aya mengernyit heran.
"Ya, bisa aja. Soalnya si bapak tua itu minta bayaran duit yang enggak sedikit supaya dia mau kasih video CCTV yang full." Aya langsung mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Itu memang sedikit menakutkan sih, karena uang sogokan yang di minta itu lumayan banyak. Sebesar sepuluh juta.
"Tapi Wat.."
"Kenapa Ya?" Tanya Wati heran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com