Makan malam diliputi ketegangan. Fei Long tak membuka satu pun topik pembicaraan, sementara Veer hanya fokus menghabiskan makanan dengan sendok dan garpunya daripada membuat suasana hati pria itu makin ribut.
Veer membayar bill makanan dan menunggu Fei Long keluar ke parkiran tanpa menghubungi terlebih dahulu. Dia mencoba santai dengan rokok di sela jari yang bergetar karena menahan emosi. Kegelapan di depan matanya tak lagi berarti ketika Fei Long muncul dengan raut yang lebih suram daripada apapun.
"Aku ingin membawamu ke tempatku malam ini," kata Veer. Dia menginjak puntung rokok dan memutari mobil Fei Long. "Biar aku saja yang mengemudi. Kau akan semakin memperparah kondisi kendaraan ini kalau terus-terusan memaksa diri."
"Veer..."
Veer baru menoleh ketika sudah duduk di dalam. "Apa."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com