webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Pas assez d’évaluations
220 Chs

Bab 183: Kerinduan Jiwa 1 [21+]

"Aku berangkat, Ma," kata Veer. Pagi itu dia tampak lebih cerah setelah bicara dengan Ginnan.

Renji dan Nana hanya bertingkah pura-pura tak tahu saat Veer mengatakan dirinya sudah menerima Ginnan. Yahh ... meski belum sepenuhnya.

Renji mengatakan terima kasih, sementara Nana tersenyum tipis saat melambaikan tangan kepada Veer. Persis seperti hari-hari biasanya. "Hati-hati..." katanya.

Setelah Veer berlalu menuju kantor dengan mobil putihnya, Nana mendadak juga berpamitan kepada Ginnan yang hanya diam sejak tadi.

Lelaki itu hanya memperhatikan apa yang terjadi. Dan saat Nana menepuk bahunya, Ginnan baru menoleh dengan raut wajah yang berubah cepat.

"Nak?"

DEG

"Eh? Apa?"

Nana tersenyum lebar. "Mama harus pergi ke toko roti hari ini," katanya. Lalu memandang Renji. "Harusnya kalian tidak kutinggal sendirian. Malahan inginku mengajak Ginnan untuk melihat-lihat apa yang ada di sana. Tapi lebih baik besok atau lusa saja."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com