"Selamat pagi, Bibi Margareth maaf Alin kesiangan lagi semalam tidur terlalu larut "
"Apa kamu akan seperti ini Lin Vita ?"
"Sudah aku bilang jika aku semalam tidur terlalu larut malam Bibi,itu sebabnya aku kesiangan "
"Alasan saja kamu, Alin sekarang antar semua pesanan ini. ingat harus cepat "
"Baiklah Bibi Margareth " Semalam kenapa mimpi itu lagi yang datang dan, Apartemenku yang berantakan seperti biasa saat aku terbangun semua sudah rapih dan makanan itu, selalu ada setiap hari.
"Lin Vita!!!! apa kamu akan melamun di situ, cepat kamu antar semua pesanan ini "
"Iya ya Bibi. Alin datang " Alin menyiapkan berapa keranjang untuk membawa pesanan orang. hari ini toko kue Bibi Margareth sangat ramai, sehingga tidak ada jeda untuk dirinya istirahat.
"Huuff aku lelah, adakah pangeran berkuda putih datang memberikanku uang yang banyak sehingga aku tidak perlu lagi bekerja" keluh Vita.
"Berhenti berharap gadis pemalas!" teriak Bibi Margareth.
"Bibi jika aku pemalas, aku tidak bekerja melainkan tidur didalam kamar terindahku" Jawab Vita merajuk.
"Cepatlah gadis pemalas, antar sepuluh keranjang ini jika tidak bonus ini akan masuk ke kantong bajuku" Goda Margareth.
Dengan cepat Vita mengambil keranjang berisi roti kesemua pelanggannya. setelah dua jam akhirnya selesai Vita menyambar lemari pendingin dan mengambil air dengan sekali tarikan nafas air di salah gelas besar telah tandas.
"Eehh! gadis pemalas lihat caramu minum sangat menjijikan aku yakin tidak ada laki-laki yang mau bersamamu?"
"Berhenti bicara Bibi Margareth, tidakkah lebih baik aku dari pada Bibi mencintai orang yang jelas-jelas tidak mencintai Bibi bukankah itu sangat menyedihkan" cecar Vita pada Margareth.
"Setidaknya aku pernah mencintai seseorang , tidak sepertimu
mencintai orang dalam mimpi, yang tidak pernah ada di dunia fana ini" Olok Margareth. dirinya tau betul Siapa Vita gadis cantik yang sebenarnya tidak pemalas, namun dirinya senang memanggilnya dengan sebutan gadis pemalas.
"Sudahlah mana. bonusku ?" Vita mengulurkan tangannya untuk mengambil bonusnya.
"Jangan boros sisihkan untuk masa depanmu"Ucap Margareth.
"Jika bonusku akan habis hari ini masih ada empat hari lagi aku akan gajian bukan?"Ucapnya dengan mengedipkan matanya.
"Vitaaaa!!!!!!"Teriak Margareth. namun yang empunya sudah kabur keluar menuju kasir.
'Anak itu benar-benar menyebalkan, tapi aku sangat menyayanginya, hanya dia yang aku punya'
"Bibi Margareth,ada tamu" Margareth terlonjak kaget dengan kehadiran Vita yang tiba-tiba.
"Bisa tidak jangan membuatku kaget Haah!!" Kesal Margareth.
"Bibi Margareth, aku tidak membuatmu kaget tapi bibi yang melamun. dari tadi aku sudah memanggilmu Bibi tapi sampai aku berada di depan Bibi apa Bibi mendengar suaraku tidak kan jadi jangan salahkan aku Bibi Margareth"
"Katakan siapa tamu yang mencariku?"
"Entahlah, aku tidak tau" Dengan sikap cueknya Vita meninggalkan Margareth.
"Bisa saya bantu Tuan?"Tanya Margareth.
"Begini bisakah toko ini mengantarkan roti ke rumah saya, kebetulan saya akan pergi kekantor, jadi saya tidak punya waktu untuk balik kerumah?"
"Tentu bisa Tuan, silahkan tulis alamat dan berapa pesanan roti Tuan?"
"Seratus bungkus dan tolong antarkan ke alamat ini sekarang apa bisa?"
"Bisa Tuan kami akan mengantarkannya"
"Baiklah, tolong berikan tips ini untuk karyawan yang akan mengantar pesanan saya"pria itu kembali menyerahkan berapa lembar uang berwarna merah pada Margareth.
"Terima kasih Tuan"
"Sama-sama saya permisi, tolong jangan terlambat "
"Baik Tuan akan kami kirim sekarang juga"Margareth menyiapkan seratus roti dala box besar dan menyerahkannya pada Vita yang menatapnya dengan kesal, waktu pulangnya berubah menjadi mengantar roti.
"Kenapa wajahmu seperti itu gadis pemalas?"
"Apa Bibi tau sudah melanggar, kontrak kerja kita?"
"Apa kamu tidak mau lembaran ini?" Margareth mengipaskan lembaran berwarna merah tepat di wajah Vita. dengan cepat Vita mengambil uang tipsnya dan pergi.
"Kalau soal uang dia pasti cepat"gumam Margareth.
"Aku mendengarmu Bibi Margareth!!"Suara Vita meninggi membuat Margareth tertawa terbahak.
"Aku akan tutup toko, setelah mengantar tidak usah ke toko lagi Vita"
Usai mengantar pesanan Vita berniat kembali ke Apartemen namun di tengah jalan dirinya inget jika dari siang belum makan.
"Apa aku harus naik mobil lagi agar cepat sampai Apartemen tapi jika aku naik mobil sayang uangnya pasti cepat habis,Ok kita jalan kaki saja, nah ini jalan pintasnya huuff akhirnya bisa berhemat"Vita menyusuri jalan setapak yang sepi karena waktu sudah menunjukan jam delapan malam.
"Di ibukota seharusnya ramai bukan. kenapa jalan ini sangat sepi ya. aku harus lari agar cepat sampai"Vita yang berlari sepanjang jalan, semakin lama semakin sepi dan sepanjang jalan tidak di jumpai satu orangpun. namun sesuatu terjatuh tepat mengenai kepalanya.
"Aduh apa ini"Vita berhenti berlari dan mencari benda yang terjatuh tepat di kepalanya. saat sedang mencari benda yang mengenai kepalanya terdengar suara orang yang membuat Vita mencari arah Suara namun dirinya terkejut saat seseorang dengan pakaian yang aneh berada di salah satu batang pohon.
"Hallo calon istri, perkenalkan namaku pangeran Alfa Edison Sagala"
"Aku tidak menanyakan namamu, dan lihatlah penampilanmu sangatlah aneh?"
"Tidak penting dengan penampilanku, yang terpenting saat ini kamu adalah calon Ratuku"
"Ratu!! hahaha hidup di jaman modern seperti saat ini tidak ada ratu ataupun pangeran yang ada hanyalah bos hahaa dasar orang aneh"Vita kembali berjalan mengabaikan laki-laki yang berpenampilan aneh. namun baru berapa langkah pria itu kini berdiri tepat di depannya.
"Aaahhhhh!!! hei kamu bagaimana jika jantung tiba-tiba berhenti aku pastikan kamu akan menanggung akibatnya!!"
"Maafkan aku" Ucap Alfa.
"Pergilah dari hadapanku"
"Tidak aku akan mengantarmu pulang, didepan ada orang mabok aku takut kamu di ganggu mereka"
"Hahaha kamu lucu, dari mana kamu tau. atau jangan-jangan kamu dukun ya?"
"Sudah aku akan mengantarmu"
"Aku tidak mau, tetep diam disini jangan ikuti aku!!"
"Baiklah hati-hati jika mereka mengangguk panggil aku"Vita tidak memperdulikan pria yang berada di belakangnya, dirinya
tetep berjalan. tepat berada di salah satu rumah yang terlihat sudah lama tidak di tempat, terlihat berapa pria sedang mabok saat melihat Vita mereka berdiri menggodanya. Vita yang bersiap untuk berlari tiba-tiba salah satu dari mereka menarik pergelangan tangannya.
"Cantik kemari duduk disini bareng kita ya?"Tanya salah satu pria mabok itu.
"Jangan coba-coba menggangguku!!"
"Hahahaha heii cantik semakin kamu menolak semakin kita penasaran sayang"Salah satu diantara mereka mulai berani menyentuh wajah Vita.
"Beraninya kalian menyentuhku!!!" Tepat ketika Vita berteriak seklebat bayangan hitam bergerak dengan cepat menjatuhkan mereka semua.
"Calon istri tutup mulutmu,aku tidak ingin lalat masuk
kedalam"
"Kau!! beraninya"
"Sudah diam, aku akan mengantarmu pulang"
"Tidak perlu"
"Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu"
"Tunggu. sepertinya aku pernah melihat wajahmu?'
"Apa kamu baru menyadarinya?"
"Apa kamu yang...??"Alfa dengan cepat mengangkat tubuh Vita dan membawanya pergi dengan cepat.
"Buka matamu, kita sudah sampai di apartemen. sekarang kamu mandi dan makan, aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu" Vita mengikuti apa yang di katakan alfa.
usai membersihkan tubuhnya Vita kembali ke ruang makan dan terlihat berbagai hidangan membuatnya meneteskan air liurnya tanpa sadar.
"Makanlah setelah itu kamu istirahat ya"
"Tunggu kamu mau kemana?"
"Aku tidak kemana-mana"
"Siapa kamu sebenarnya kenapa kamu bisa masuk ke apartemenku sedangkan pintu terkunci, dan ini kenapa banyak sekali makanan tidak mungkin kan kamu bisa memasak segitu banyak?"
"Aku adalah orang yang berada di dalam mimpimu dan hari ini aku mewujudkan keinginanmu sayang"
"Katakan sekali lagi siapa dirimu?"
"Aku adalah Pangeran Alfa Edison Sagala, calon suamimu kekasih yang ada dalam mimpimu kini berada di depanmu"
"Apa kamu akan berada di sini bersamaku selamanya?"
"Akan aku lakukan untukmu sayang, itulah tanda cintaku padamu"
"Sekarang jawab pertanyaanku, apa kamu mau menikah denganku?"
"Ini seperti nyata Alfa?"
"Ini fakta sebenarnya sayang"