webnovel

Menikah Dengan Pangeran Gaib

Lin Vita Wulandari, adalah seorang gadis sederhana yang menggantungkan nasibnya di sebuah toko roti. hingga pada suatu hari Lin yang baru pulang mengantar pesanan, ke salah seorang pelanggan di kejutan benda jatuh tepat di atas kepalanya. Saat ingin melemparnya kembali terlihat seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat aneh, tengah bersandar di salah satu batang pohon. "Halo, calon istri. perkenalkan namaku pangeran Alfa Edison Sagala." Kata pria berjubah. "Aku, tidak Bertanya namamu. dan lihat penampilanmu sangatlah aneh." Sahut Vita dingin. "Tidaklah, penting. dengan penampilanku, yang terpenting sekarang kamu adalah calon Ratuku." Ujar pria berjubah. Edgar Frederick Cyrus atau di kenal dengan nama Alfa Edison Sagala. seorang pangeran tertampan di istana yang berdiri megah di alam dunia lain. Yang terpesona dengan kecantikan seorang gadis manusia. berbagai cara di lakukan bahkan dirinya rela setiap malam datang ke alam mimpi gadis yang dicintainya. Demi cintanya pada sang gadis, Edgar bahkan bertekad melakukan reinkarnasi demi membuktikan cinta pada sang gadis. Mampukah mereka melewati ujian cinta? Benarkah Edgar bereinkarnasi demi mendapatkan cinta Lin Vita? Ikutin terus kisahnya cinta antara pangeran Edgar dan Lin Vita Wulandari. Perjalanan cinta anak manusia dengan alam Gaib. Baca juga karyaku yang lainnya. # Akhir Deritaku. # Antara Cinta dan Dendam. # Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya. # Akhir Dari Cintaku. # Menikah Dengan Pria Dingin. # Terjerat Cinta Pembunuh Bayaran. # Pesona Gadis Malam.

rafli123 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

3.Pangeran Edgar Frederick Cyrus

Vita kembali sendiri, di Apartemen sederhana ini dirinya tidak percaya jika lelaki yang berada dalam mimpinya, benar-benar hadir dalam dunia Nyata.

"Pangeran Alfa Edison Sagala. benarkah dirinya seorang pangeran? Tapi kenapa dia hanya ada dalam mimpiku?

Aagghhhh kepalaku pusing, sebaiknya aku tidur jika tidak sudah di pastikan besok Bibi Margareth pasti akan berteriak memanggilku?"Vita yang lelah bekerja seharian, tidak sulit untuk memejamkan matanya. dalam mimpinya lelaki yang dia cintai datang.

"Tidurlah malam ini aku akan menjagamu"

"Apa kamu tidak merindukan diriku?"

"Aku sangat merindukanmu. tapi untuk malam ini biarkan aku menjagamu. seharian kamu sudah lelah"

"Baiklah."

"Ilove You sweety"

"love you to" Vita terlelap dalam pelukan Alfa. dirinya tidak ingin gadisnya mengalami mimpi buruk mengingat pengawalnya mengatakan jika raja sangat marah melihat dirinya menemui seorang manusia.

"Aku akan selalu menjagamu sayang. kamu adalah calon pengantinku"Alfa menemani Vita hingga pagi menjelang. saat Ayam berkokok Alfa meninggalkan Vita yang masih terlelap.

Bunyi Alarm membangunkan Vita. berlahan tangannya meraba nakas dimana jam Alarm berada.

"Aku akan bangun sepuluh menit lagi Alarm jangan

berisik yaa"Berapa detik kemudian dirinya terlelap. hingga terdengar suara ponselnya. bukan sekali atau dua panggilan masuk melainkan sepuluh panggilan namun yang empunya masih dalam mimpi indahnya. panggilan kelima belas Vita baru menyadari ponselnya berbunyi dengan cepat meraih benda pipih di bawah bantalnya.

"Wuaaaahhhh.....Bibi Margareth pasti akan memarahiku oohh Tuhan tolonglah aku dari amukan Bibi Margareth" Vita menyambar handuk yang berada di dekat kamar mandi dan dengan cepat masuk kedalam kamar mandi. lima menit Vita telah rapih. dengan langkah cepat menyambar tas. saat membuka pintu dari arah luar seseorang mendorong pintu dengan kencang sehingga tubuh Vita terpental ke lantai.

"Aauuhh...pantatku sakit. Bibi Margareth bisakah mengetuk pintu dulu lihat pantatku mencium lantai ini" keluh Vita pada Bibi Margareth.

"Gadis pemalas, lihat ponselmu berapa kali aku menghubungimu hah!?"Teriak Margareth pada Vita.

"Aku tau Bibi yang menghubungiku tapi tadi aku masih tidur. Bibi taukan jika setiap malam diriku tidak bisa tidur" Adunya dengan wajah di buat menyedihkan.

"Jangan mencari alasan kamu Vita? lihat jam berapa sekarang hah?" Vita melirik pada jam yang melingkar di tangannya. 'Pantas Bibi Margareth level marahnya sampai seratus ternyata sudah jam sepuluh tiga puluh itu artinya aku terlambat dua jam' ucap Vita dalam hati.

"Bibi Margareth lihatlah gadis malang ini, hidup sebatang kara harus mencari makan sendiri dan tinggal sendiri, bukankah itu wajar jika gadis malang ini selalu kesiangan. karena di Apartemen kusam ini diriku tinggal sendiri tanpa adanya saudara ataupun orang tua"Vita terus berakting agar Bibi Margareth tidak lagi memarahinya. meskipun Bibi Margareth suka marah namun hatinya sangatlah baik. bagaimana tidak baik selama Vita bekerja dengan selana lima tahun selama itu juga Vita tidak pernah yang namanya datang tepat waktu.

"Berhenti mengeluh gadis pemalas, cepat pergi ke toko. Sudah banyak pesanan yang harus kau antar"

"Oke, Bibi Margareth Vita pergi dulu. jangan lupa kunci Apartemennya" Vita berlari meninggalkan Margareth.

"Gadis pemalas kau benar-benar aaahhh anak itu" Margareth menghela nafasnya yang terasa sesak setelah berteriak. gini dirinya mengunci Apartemen Vita, namun pandanganya menuju kamar pribadi Vita. setelah melihat ruang tamu dan ruang makan yang terlihat sangat rapih kini dirinya melihat kamar Vita, sungguh pemandangan yang tidak biasa kamar yang biasanya terlihat berantakan kini terlihat sangat rapih dan baju yang berserakan kini berada di tempatnya bahkan terlihat seseorang yang telah mencuci baju kotor Vita. dirinya semakin penasaran saat membuka lemari pendingin. lemari pendingin yang biasanya hanya ada air kini penuh dengan sayur, buah dan berbagai ikan dan daging tidak lupa telor dan jus tersedia di lemari pendingin.

"Siapapun kamu, jika benar-benar mencintai Vita. datang dan temuilah di dunia nyata ini jangan hanya hadir dalam mimpinya" Margareth yang memiliki indera keenam melihat bayangan hitam bergerak dengan sangat cepat.

"TUNGGU !" Teriak Margareth.

"Anda melihatku Nyonya?" Tanya Alfa

"Katakan siapa dirimu? apakah kau kekasih mimpi Vita? dari jubah yang kau pakai aku rasa kau berasal dari kerajaan? apa benar yang aku katakan?"

"Baiklah. akan aku katakan, yang pertama aku adalah kekasih Lin Vita dan besar jika aku yang selalu hadir dalam mimpinya sepertinya dirimu mengetahui jubah yang aku pakai. benar aku adalah seorang pangeran. perkenalkan namaku Alfa Edison Sagala."

"Katakan siapa namamu? aku tau jika dirimu berbohong?" cecar Margareth, dirinya tidak ingin Vita jatuh cinta pada pria yang salah cukup dirinya yang merasakan bagaimana mencintai pria yang salah.

"Aku adalah Edgar Frederick Cyrus, dari kerajaan Cyrus"

Mendengar nama kerajaan membuat Margareth limbung ke belakang dengan sigap Alfa menahan tubuhnya.

"Kenapa Anda limbung mengetahui siapa aku Yonya

Margareth?"

"Jauhi Lin Vita"

"Tidak akan"

"Kalian tidak akan bisa bersama"

"Aku tidak akan melepaskan Lin Vita, kamu saling mencintai dan apa maksud Nyonya? aku akan mempertahankan Lin Vita apapun yang terjadi"

"Kalian tidak akan bersama selamanya. jika kau terus bersama dengan Vita hidupnya tidak akan pernah tenang, orang-orang dari kerajaanmu tidak akan tinggal diam, terlebih penasehat istana kalian yang menginginkan putrinya menjadi ratu di kerajaan kalian" Alfa memandang Margareth tidak percaya.

bagaimana dirinya bisa mengetahui tentang orang-orang istana.

"Bagaimana Nyonya mengetahui tentang istana apakah?

Nyonya adalah?" Alfa tidak melanjutkan kata-katanya dirinya memang mencium sesuatu dari Margareth, penciuman yang yang berasal dari tanda kepemilikan dan dirinya mengetahui jika Margareth adalah wanita yang di tandai.

"Apa yang kamu pikirkan adalah benar Edgar Frederick Cyrus aku adalah kekasih pamanmu, Jakson Frederick Cyrus. sekarang jauhi Vita aku tidak ingin dirinya mengalami spa yang aku alami saat ini" Margareth menyatukan kedua tangannya memohon pada Edgar untuk meninggalkan Vita.

"Aku bukanlah paman Jakson yang tidak memperjuangkan cintanya. aku akan berjuang demi cintaku pada Vita"

"Seperti janji pamanmu padaku. dirimu juga berjanji seperti itu yang pada akhirnya akan meninggalkannya"

"Percayalah aku tidak seperti paman, aku akan terlahir kedunia Bibi Margareth, jangan katakan siapa aku pada Vita. biarkan dirinya mengenalku dengan nama Alfa Edison Sagala" Alfa berharap jika Bibi Margareth tidak mengatakan apapun pada Vita.

"Baiklah. aku percaya padamu"

"Terima kasih Bibi Margareth dan aku akan mempertanyakan ini pada paman Jakson?"

"Jangan biarkan dirinya bahagia dengan wanita pilihan orang tuanya"

"Bibi sepertinya ada salah paham antara bibi dengan paman Jakson? sebenarnya paman tidak menikah bahkan dirinya rela di asingkan Dari istana demi cintanya padamu Bi. meskipun paman tidak datang padamu namun cintanya pada Bibi masih ada. sebaiknya Bibi bertemu dengan paman agar semua menjadi jelas. Bibi aku pergi dulu seseorang mengintaiku aku titipkan Vita pada Bibi" setelah mengatakan bayangan hitam bergerak menjauh dari hadapan Margareth.