Di sebuah apartemen sederhana seorang wanita masih terlelap di alam mimpi, kondisi apartemen yang terlihat berantakan tidak jadi masalah untuknya, asal mata ngantuk tubuh lelah dia akan terlelap di kamar kesayangannya. seperti malam-malam sebelumnya mimpi itu datang lagi.
"Calon istriku yang malas, bangunlah lihat bahkan dirimu belum mandi. tapi kamu terlelap seperti ini."
Melihat sang wanita pujaan tidak bergeming, dengan sekali jentik apartemen berubah menjadi bersih, di meja makan sudah tersedia berbagai hidangan kesukaannya pujaan hatinya. bahkan pakaian kotor yang berserakan kini tidak ada lagi.
setelah melihat keadaan apartemen telah rapih dan bersih, sosok tinggi berjubah kembali melihat kearah wanita yang berbaring di atas tempat tidur. berlahan sosok hitam itu memasuki alam mimpi sang wanita.
"Kenapa baru datang?" Kata Vita dengan bibir mengerucut.
"Maaf, aku terlambat datang. banyak pekerjaan yang harus aku lakukan sehingga aku terlambat untuk menemui mu. apakah kamu marah sayang?" Kata sosok hitam yang kini menjelma menjadi pria tertampan yang pernah ia temui sebelumnya, dan kini berada di hadapannya.
"Apakah kamu yang membersihkan apartemenku lagi seperti biasanya?" Tanya Vita, dengan pandangan penuh arti
"Aku, akan melakukannya setiap hari untukmu. aku tidak ingin kamu terlihat lelah, jadi biarkan aku yang mengerjakan semuanya." Jawab Pria itu lagi dengan senyum indahnya, membuat Vita terpesona.
"Aku mencintaimu, selamanya." Lanjutnya, dengan tatapan penuh memuja pada Vita.
"Apakah, kamu tidak bosan mengatakan itu padaku setiap hari?" Ucap Vita pada laki-laki yang kini mendekati dirinya, dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak akan. bahkan aku akan mengatakan setiap detik untukmu. agar kamu tahu perasaan ku padamu. cinta yang tulus untukmu." kata laki-laki itu, tangannya terulur menyentuk wajah Vita dan mengecup bibirnya dengan berlahan dan lembut.
"Aku tidak mau mendengarnya!!!" Kata Vita dengan suara tinggi.
"Kenapa? apakah kamu tidak menyukaiku? apakah ada seseorang yang hadir dalam hatimu selain aku?" Tanya pria dengan jubah hitam dan berlapis berlian yang bersinar dengan indah.
"Tidak ada apa-apa. aku hanya ingin kamu membuktikan cintaku padaku, aku ingin tahu jika aku adalah wanita yang benar-benar kamu cintai." Sahut Vita lirih.
"Katakan,bapa yang kamu inginkan? aku akan mengabulkan semua keinginan dirimu. yang penting kamu percaya padaku jika aku benar-benar mencintai wanita seperti dirimu." Kata pria berjubah.
"Cukup, kamu membuktikan cintamu padaku sayang. kamu tidak perlu melakukan apapun. yang membahayakan dirimu." Kata Vita menyambut tangan pria berjubah.
"Akan, aku lakukan untukmu. apapun yang kamu inginkan aku akan pasti akan membuktikannya padamu. sekarang katakan apa yang kamu inginkan sebagai pembuktian cintaku padamu, sayang " Pria berjubah mengecup punggung tangan Vita.
"Datanglah, kedalam kehidupan nyata. aku ingin bertemu denganmu di dunia nyata, apakah kamu bisa mewujudkan itu padaku?" Vita berharap jika keinginannya untuk bertemu dengan pria berjubah benar-benar terwujud.
"Apakah, kamu tidak akan meninggalkan aku jika melihat aku dalam wujud nyata? aku takut jika kamu tidak menerima kondisiku yang sebenarnya, aku takut jika setelah bertemu kamu akan menjauh dariku sayang." Kata pria berjubah, dengan suara sendu. ia tahu apa yang akan terjadi jika Vita melihatnya dengan wujud aslinya.
"Tidak, aku tidak akan pernah takut melihat wujud aslimu. dan aku tidak akan mempermasalahkan wujud mu, apapun dirimu aku akan selalu mencintaimu. dan aku tidak akan meninggalkan dirimu." Kata Vita, menyakinkan pria yang selalu hadir dalam mimpinya.
"Aku, semakin mencintaimu kekasihku. aku rela melakukan apapun demi kamu, apapun termasuk kehilangan nyawaku." Kata pria berjubah, Edgar mendekatkan wajahnya pada Vita. berlahan mereka saling berciuman, tangan Edgar dengan hati-hati melepas pakaian Vita hingga terlihat tubuh mulus milik Vita yang bagaikan seperti seorang putri kerajaan, putih dan wangi bahkan keharuman telah sampai ke istana Edgar. mereka kembali melakukan hubungan suami istri, bukan hanya sekali ini melainkan setiap hari mereka akan melakukannya. mereka kembali menuntaskan hasratnya hingga menjelang subuh. mereka akan. melakukan hingga berkali-kali dalam mimpi Vita, sehingga di saat pagi harinya tubuh Vita remuk bahkan Vita akan merasakan di miliknya yang terasa perih.
"Lin Vita!! apakah kamu belum juga bangun hah? apakah aku harus menyiapkan pengeras suara untuk membangunkan dirimu hah?" Kata Margaretha.
"I ... iya, bibi aku sudah bangun. tunggu sebentar!!" Sahut Vita, yang berusaha untuk bangun walau tubuhnya terasa sakit. terlebih di bagian miliknya.
'Kenapa mimpi ini terasa nyata? argh!! sakit.' Kata Vita dalam hati.
"Lin Vita!! apakah kamu ingin aku mendobrak pintu ini?" Kembali suara Margaretha terdengar, sehingga bergegas membuka pintu.
"Bibi, aku ada di kamar mandi. masuklah?" Vita membuka pintu lebih lebar agar Margaretha masuk kedalam apartemen miliknya.
Margaretha menatap sekeliling apartemen milik Vita. yang terlihat jauh lebih bersih dan rapih.
"Hum!! Vita, apakah kamu yang membersihkan ini semua? atau ada orang lain yang melakukannya? aku rasa ini bukan kamu, tapi disini tidak ada orang lain selain kamu." Ucap Margaretha.
"Menurut, bibi siapa yang akan melakukannya? jika bukan aku, apakah ada orang lain yang melakukannya?" Kata Vita, masuk kedalam kamar mandi. langkahnya yang terlihat kesulitan membuat Margaretha merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Vita.
Tiga puluh menit akhirnya Vita keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang jauh lebih segar dari biasanya.
"Vita, apakah ada yang ingin kamu ceritakan padaku?" Margaretha berusaha untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan Vita, seorang gadis belia yang menjadi karyawannya di toko roti miliknya.
"Bibi, apa yang ingin aku katakan padamu? aku tidak apa-apa dan ini mungkin aku yang ..." Margaretha, mengerutkan keningnya, melihat Vita yang tidak melanjutkan ucapannya.
"Yang apa Vita? katakan ada apa. ceritakan padaku, bukankan kamu menganggap aku sebagai bibi mu?" Kata Margaretha.
"Bibi, bukan maksudku tidak ingin menceritakan pada bibi. tapi aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi denganku. aku rasa karena aku terlalu lelah dan tidurku yang tidak tepat waktu sehingga saat bangun tidur akan seperti ini." Kata Vita, tidak tahu apa yang akan di katakan olehnya. sedangkan dirinya sendiri tidak tahu kenapa saat bangun tidur tubuhnya terasa sakit bahkan bagian intim miliknya terasa sakit.
"Bibi, ayo kita ke toko. atau bibi ingin sarapan terlebih dulu?" Vita menatap meja makan yang penuh dengan berbagai menu kesukaannya. tiba-tiba dirinya teringat dengan mimpinya, namun dengan cepat mengabaikan mimpinya semalam baginya saat ini adalah pergi ke toko agar Margaretha tidak memarahinya. wanita yang tidak muda lagi namun memilih hidup seorang diri tanpa ingin menjalin hubungan dengan orang lain.
sesampainya di toko Vita kembali melakukan aktivitas seperti biasa, membersihkan kaca agar kembali bersih.
"Selamat pagi, apakah sudah bisa memesan?" Vita yang berada di kasir terkejut dengan kedatangan pelanggan yang datang di pagi hari saat toko beluk sepenuhnya selesai.
"Selamat pagi Nyonya, silahkan nyonya pilih kue apa yang akan di pesan. tapi maaf kue belum saya keluarkan," Kata Vita dengan senyum ramah.
"Tidak apa-apa, aku hanya pesan kue yang seperti ini dan bisakah sore nanti kamu antarkan ke kantorku? atau aku yang mengambilnya sendiri?" Kata wanita yang menjadi pelanggan pertama.
"Terserah nyonya. jika ingin saya mengantarnya akan saya antar. tapi jika anda ingin mengambilnya silahkan nyonya datang di sore hari." Kata Vita dengan ramah.
"Ok!! sepertinya aku akan mengambilnya sendiri. tapi jika aku tidak bisa maka, kamu yang akan mengantar ke kantorku. aku akan menghubungi mu lagi nanti jika aku tidak bisa ngambilnya." Kata wanita yang memberikan kartu nama pada Vita sebelum meninggalkan toko.