MKC 57
...
Semua yang terjadi pasti ada maksud dan tujuan. Kata-kata itu selalu terngiang di telinga gue.
Kata-kata nenek itu terpatri jelas setiap gue sedang bengong dan tidak bisa berpikir jernih. Apa pun itu, gue merasa tidak berguna. Bahkan saat membuka mata di pagi hari, gue bingung.
Bingung mau apa hari ini. Bahkan gue galau ketika panggilan alam datang menggelitik pantat. Gue terlalu enggan untuk turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Gue sebodoh itu. Bertambah semakin bodoh karena sadar jika gue bener-bener bodoh.
Apalagi dengan didukung suasana rumah yang sepi seperti kuburan. Lagi pula, gue juga tidak peduli seisi rumah pergi ke mana? Semakin sedikit orang maka akan semakin terasa lebih baik.
Gue jadi bisa meresapi kegundahan hati gue dengan sangat sempurna. Tanpa ada orang lain yang mengganggu atau sekedar interupsi meminta tolong ini atau itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com