webnovel

Darah lebih kental dari air

Medda tidak mengerti, kenapa ia bisa berakhir di dalam mobil mewah mantan tuan mudanya. Setelah menangis selama tiga puluh menit, Arjuna tidak lagi mengatakan apapun. Laki-laki itu hanya diam, mengulurkan sapu tangan untuknya kemudian membantunya merapikan kedai.

"Eng, Sri.."

"Dia pasti bisa bawa motor dan gerobak kamu dengan selamat." Sela Arjuna yang sudah paham apa yang akan di tanyakan oleh Medda. "Ini belok kemana lagi?"

"Eng berenti di depan itu aja, jalannya sempit. Mobil enggak bisa masuk."

Arjuna menurut, laki-laki itu memakirkan mobilnya kemudian mematikan mesin.

"Eng, makasih tuan udah di antar. Saya permisi.."

Medda mengernyit bingung begitu Arjuna ikut membuka pintu di sisi kemudi sembari menenteng banyak barang.

"Kenapa masih di sini, ayo jalan."

Medda mengerjap, "Ja.. jalan ke mana tuan?"

"Ya kerumah kamu lah, kemana lagi." Arjuna mengerutkan keningn seolah Medda baru saja mengatakan hal paling bodoh sedunia "Ayo cepat, kamu mau diri di sana sampai kapan?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com