webnovel

Aku mau cuci mata!

"Didi sudah datang tuan."

Dewanata mendengus, watak pelayan laki-lakinya itu benar-benar terlihat jelas sekarang. Hal itu membuat kecurigaan Dewanata terhadap Didi semakin bertambah, tapi untuk menangkap tikus jelas ia butuh menyiapkan perangkap.

"Suruh dia masuk, bocah itu pasti tidak sabar ingin menghirup harum uang dari amplop ini."

Jo menunduk hormat sebelum membukakan pintu. Didi sudah berdiri di ujung pintu dengan wajah sendu. Diam-diam Jo mengagumi keberanian Didi yang dengan polosnya berfikir bisa mempermainkan Dewanata Wardana.

"Eng, saya kesini karena katanya tuan Nata mencari saya pak.

Jo mengangguk, "Masuk Di, tuan Nata sudah menunggu di dalam."

***

Dewanta mengamati Didi dari ujung kaki hingga ujung kepala, sejujurnya bisa menduga apa yang di lakukan laki-laki itu terhadap Medda. Meski begitu, Dewanata perlu mengumpulkan bukti dan informasi, sejauh apa Didi berani mempermainkannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com