Setelah Juna menyelesaikan seporsi bubur ayamnya, ia langsung menyusul adik dan sahabat adiknya yang tengah asik bermain game berdua. Padahal masih jam 10 pagi, tapi mereka berdua sudah asik bermain game di sini.
"Bukankah seharusnya mereka ada di kantor?" gumam Juna.
"Siapa nih yang menang?" tanya Juna saat memasuki ruang game.
"Dito kak," jawab Dewa seneng.
"Uwahhh, keren nih."
"O iya, gue harus main sama kak Jun dulu deh kayaknya, Wa. Baru deh nanti ada pemenangnya, gimana kak?"
"Enggak ah, kakak mau ke cafenya Rico soalnya."
"Ikut kak?"
"Lah lah, bukankah seharusnya kalian ada di kantor?"
"Gue udah resign kak."
"Enggak kak, surat pengunduruan diri Dito udah gue tolak."
"Yaudah, daripada kalian maen game di sini mulu, mending balik kantor! Ingat Dit, tadi pagi ijin sama istri bilang ke mana?"
"Ke kantor."
"Kalau gitu sekarang ke kantor dong, apa mau kakak aduin nih sama Dewita, kalau kalian malah main game sambil bicarain Ara" ancam Juna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com