webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Ketidaksengajaan

Setelah Juna menyelesaikan seporsi bubur ayamnya, ia langsung menyusul adik dan sahabat adiknya yang tengah asik bermain game berdua. Padahal masih jam 10 pagi, tapi mereka berdua sudah asik bermain game di sini.

"Bukankah seharusnya mereka ada di kantor?" gumam Juna.

"Siapa nih yang menang?" tanya Juna saat memasuki ruang game.

"Dito kak," jawab Dewa seneng.

"Uwahhh, keren nih."

"O iya, gue harus main sama kak Jun dulu deh kayaknya, Wa. Baru deh nanti ada pemenangnya, gimana kak?"

"Enggak ah, kakak mau ke cafenya Rico soalnya."

"Ikut kak?"

"Lah lah, bukankah seharusnya kalian ada di kantor?"

"Gue udah resign kak."

"Enggak kak, surat pengunduruan diri Dito udah gue tolak."

"Yaudah, daripada kalian maen game di sini mulu, mending balik kantor! Ingat Dit, tadi pagi ijin sama istri bilang ke mana?"

"Ke kantor."

"Kalau gitu sekarang ke kantor dong, apa mau kakak aduin nih sama Dewita, kalau kalian malah main game sambil bicarain Ara" ancam Juna.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com