webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Junara (Juna Dan Ara)

"Jun?" teriak Ara, sambil berjalan cepat menghampiri Juna yang berdiri menyandar, ke pintu apartemen Ara.

Juna tersenyum senang menyambut kedatangan Ara, wanita yang sudah cukup lama ia tunggu.

"Maaf, lama." Ucap Ara sambil membuka pintu apartemennya.

"Iya gak papa, kamu udah mau dateng aja, aku udah seneng banget." Ucap Juna.

Ara memasuki apartemen, diikuti oleh Juna yang berada di belakang Ara persis, sambil membawa paper bag.

Baru saja pintu tertutup, Juna sudah menarik tangan kiri Ara. Reflek Ara tersentak, dan berbalik badan, mendekat di dada bidang Juna. Juna memeluk tubuh Ara dengan satu tangannya, karna tangan yang satunya, masih menenteng paper bag.

"Kamu kenapa?" tanya Ara tepat di pelukan Juna. Ara, mendengar dengan jelas, detak jantung Juna. Terasa sekali, hingga rasanya, Ara malu sendiri.

"Aku ingin seperti ini dulu, boleh ya?" pinta Juna lirih.

Ara hanya menganggukkan kepala, menandakan jika ia membolehkannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com