"Sombong banget sih cewek itu, cantik nya kebangetan, sombong nya juga malah lebih kebangetan, huumb" gumam Dosen tersebut sambil geleng-geleng melihat tingkah Aura yang jutek.
"Hai Ibu," panggil Aura yang baru datang dan masih di atas motor nya.
"Kebiasaan teriak-teriak masih di atas motor, mbok ya turun dulu terus ucapkan salam to ndok, jangan kebiasaan begitu," tegur Ibu Aura yang sedang merawat bunga di halaman rumah nya.
"He he ... iya Bu maaf, Assalamualaikum Ibu ku yang paling Aku sayang sedunia angkasa raya," jawab Aura sambil mencium pipi wanita kesayangan nya itu.
"Huumb ... tingkah nya masih kayak anak kecil kok sudah mau menikah to Yo," ujar Ibu sambil tersenyum.
"Ih ibu, jangan gitu dong, gini-gini aja Bapak sudah sibuk banget nyarikan Aku jodoh terus," jawab Aura
"Bu .. perasaan gak bosan-bosan ya Ibu pegangin terus bunga-bunga itu," ledek Aura yang memang tidak terlalu suka bunga.
"Sudah gak usah ngomong Aja, sana cepat masuk saja, kuliah kok kayak mainan, baru berangkat sudah pulang," cetus Ibu yang sedang asik dengan bunganya.
"Oke .. Aura masuk dulu Bu, emuah," Aura masuk ke rumah sambil bernyanyi-nyanyi.
"Kupinang kau dengan bismillah, cinta ini kadang-kadang tak ada logika, kadang," belum selesai nyanyi tiba-tiba di sahut Ayah nya.
"Nanti kalau sudah sama mertua Kamu jangan kayak gitu loh Ra sikap Kamu, gak sopan," tegur Ayah nya yang sedang menonton tv.
"He he Ayah," jawab Aura kemudian mencium tangan nya.
"Aura ke kamar ya Ayah, jangan suka marah-marah nanti cepat tua," ledek nya sambil memegang pipi Ayah nya yang sudah mulai keriput.
"Huumb ... Aura, Aura ... memang tidak pernah berubah itu anak," gumam Ayah Aura.
Di saat Aura sedang mengganti bajunya tiba-tiba ada yang datang mencari nya.
"Assalamualaikum, Ibu," ucap Pria tersebut.
"Waalaikumsalam, siapa ya," jawab Ibu Aura.
"Kenalkan saya Andika teman nya Aura Bu, tadi sudah ada janji mau ketemu dia di rumah," ujar Pria tersebut.
"Ooh gitu, mari Nak silahkan masuk, biar saya panggilkan dulu Aura ya," jawab Ibu Aura.
"Aura ... sayang ... ini ada tamu, katanya sudah janjian sama Kamu," panggil Ibu.
"Iya Bu sebentar," Aura pun cepat-cepat mengganti pakaian nya yang lebih sopan.
"Siapa Buk?" tanya Ayah Aura.
"Nggak Tahu, Ibuk juga gak kenal Pak," jawab Ibu nya.
Aura keluar dari kamar nya dan menemui Andika.
'Subhanallah, indah sekali ciptaan mu ya Allah, cantik banget sih ini cewek, cantik nya bak bidadari' batin nya yang langsung terpana melihat nya.
"Pak bos , bagaimana Pak? Ada perlu Apa?" tanya Aura tanpa basa basi yang membubarkan tatapan Andika.
"Jadi saya mau menanyakan soal babysister kemarin, katanya Kamu punya teman yang bisa menjadi babysister, tolong konfirmasi dia suruh datang kerumah saya ya," ujar Andika, pria yang tak kalah ganteng dari Dosen Aura.
"Oh itu, maaf Pak bos, ternyata teman saya ini sudah mendapat pekerjaan di tempat lain, bapak kurang cepat sih," jawab Aura.
"Ooh gitu ya, haduh ... cari dimana lagi saya ini," gumam Andika sambil memegang kepalanya.
"He he ... maaf ya Pak, nanti kalau ada yang bisa akan saya kabari ke Pak bos," jawab Aura.
"Oke kalau gitu, ya sudah saya langsung pulang saja, soalnya ada janji mau meeting setelah ini," pamitnya sambil memandang Putri dan tak berkedip sedikitpun.
"Humb ... oke Pak," jawab Aura dengan wajah sinis.
Andika pergi dengan mengendarai mobilnya bersama sopir pribadi nya.
'Huh ... itu mata ya pengen tak lakban biar gak jelalatan, memang ya buaya, dia kira Aku akan tergoda dengan jabatan yang dia punya, huh' batin Aura setelah Andika pergi.
"Siapa Ndok?" tanya Ayah Aura.
"Itu Pak, calon Bos Aura," jawab nya.
"Oh ... Bapak cuma mau mengingatkan ya Ra, harus hati-hati, harus jaga jarak sama laki-laki yang bukan mukhrim, karena orang yang sudah di lamar itu biasanya banyak fitnah nya, jadi ya Kamu harus pandai menjaga nya," tegur Ayah Aura.
"Iya Ayah, Aura pasti jaga jarak kok sama siapa saja, cuma mereka saja yang suka jelalatan mata nya sih, tapi di hati Aura cuma ada mas Faisal seorang," jawab Aura, ia ikut duduk di depan tv bersama ayah dan ibu nya.
"Kakak sudah pulang Bu?" tanya Aura.
"Sudah, tadi katanya ada rapat dadakan di sekolah," Kakak Aura seorang guru SMA.
"Ooh gitu," Aura asyik bermain handpone nya, sedangkan Ayah nya melihat berita di tvone tapi ibu meminta putar gosip.
"Haduuh .. Ayah, ngalah to sama Ibu, masak gak mau ngalah sama wanita yang di cintai sih," tegur Putri.
"Tau tuh Bapak kamu gak pernah mau ngalah dari dulu sama Ibu," cetus Ibu nya sambil cemberut.
"Wong gosip kok di lihat, gak penting," cetus Ayah nya.
"Ha ha .... memang ya Lelaki tidak mau mengalah bapak itu, ih, ibu mending lihat-lihat tanaman bunga Ibu saja agh daripada rebutan sama bapakmu," cetus Ibu Aura sambil pergi.
"Dreeett"
"Dreeet"
Handpone Aura berbunyi.
"Siapa ini yang nelfon ya, kok nomor nya gak aku kenal," gumamnya.
"Hallo, assalamualaikum," ucap Aura.
"Waalaikumsalam, bagaimana kabarnya Adek Aura," ucap pria dalam telepon.
"Adek Aura? Apa ini mas Faisal?" tanya Aura, hati nya langsung berdetak kencang, ia kegirangan dan loncat-loncat di depan Ayah nya.
"Heh .. siapa Ra, kok Sampek kayak gitu senang nya," cetus Ayah Aura.
"He he ... Mas Faisal Pak, Aku ke kamar ya Pak," Aura langsung masuk kamar.
"Iya Dek," jawab Faisal, suara nya sangat adem di telinga.
"Alhamdulillah ... kabar Adek baik Mas, Mas sendiri bagaimana?" tanya Aura, ia terus tersenyum-senyum sendiri.
"Alhamdulillah, Mas juga baik Dek, Mas rinduu sekali sama Adek, sampai tadi malam Mas mimpiin Adek, he he," ujar Faisal.
"Ih Mas ... kok sama ya, tapi dalam mimpi Adek Mas tinggalin Aku, uumb ... sedih tauk malahan," jawab Putri dengan manja.
"Doakan semoga kita bisa sama-sama terus sampai Jannah nya Allah ya dek, kita berdoa sama-sama semoga di beri umur panjang untuk menghabiskan hari tua bersama," ujar Faisal.
"Uuh .. Kamu tetap romantis kayak dulu ya Mas, Gak berubah sama sekali, dulu Kamu juga sering kasih kejutan-kejutan yang romantis, ya Allah, bahagia banget pokok nya kalau mengingat kebersamaan kita dulu Mas," ujar Aura smbila menetes kan air mata kerinduan.
"Astaghfirullah, iya Dek, memang bahagia banget, tapi ternyata tanpa kita sadari itu semua termasuk zina ringan Dek, semoga Allah mengampuni dosa kita yang telah lewat ya Dek," jawab Faisal.