Karena mulai merasa kesal dan risih Aura langsung pergi dengan mengendarai Motornya.
Sebelum pergi pun ia masih sempet-sempet nya pasang muka sinis kepada Fahri.
"Loh .. Aku gak di panggilkan Ibu dulu nih," ujar Fahri mengeraskan suaranya.
"Enggak ... Aku terburu-buru, panggil saja sendiri," teriak Aura sambil pergi.
"Huumb ... memang Kamu itu cewek idaman banget ya, tak bosan rasanya mata ini memandang kecantikan di wajahmu yang sangat alami Ra," gumam Fahri.
"Iya memang putri ibu itu cantik," sahut Ibu Aura yang mendengar ucapan Fahri.
Fahri pun terkejut, ia merasa malu dengan ibu Aura.
"Eh ... he he ... ibu, maaf ya Buk bukan nya Fahri bermaksud kurang ajar," ujarnya.
"Iya gakpapa, setiap lelaki yang melihat Aura Pasti akan mengatakan hal yang sama seperti Kamu, Ibu sudah faham untuk hal itu," bisik Ibu Aura, Ibu Aura memang suka sekali bercanda, orang nya sangat humoris, setiap orang yang baru mengenal nya pun akan mudah akrab.
"He he ... oh iya Bu, ini saya mau mengantar Bunga yang kemarin ibu tukar itu," ucap Fahri sambil menunjuk kan bunga nya di mobil.
"Oh iya Nak, terimkasih sudah di antar ya, tolong bantu Ibu susun bunga dulu ya Nak, bisa kan?" tanya Ibu Aura.
"Oh iya Bu, bisa," jawab Fahri, karena ia memang sangat ahli merias taman.
***
"Ih Kak Fahri katanya teman nya mas Faisal, tapi kok kayak gitu, jadi ilfil deh Aku, harus nya dia kan bisa menjaga jarak sama calon istri dari sahabatnya, eh kan Aku sudah istri bukan lagi calon," gumam Aura, ia terus mengomel di sepanjang jalan.
Sesampainya di kampus saat Aura memarkiran motor nya ia sampai hampir menabrak orang yang parkir di dekat nya.
"Hei ... hati-hati dong," ucap Pria tersebut.
"Eh ... maaf ya, gak sengaja, sorry-sorry," ujar Aura sembari mohon-mohon karena merasa bersalah.
Namun Pria tersebut tidak mendengarkan Aura, ia malah fokus melihat Aura mulai dari atas kebawah.
'Bidadari ... pagi-pagi Aku bertemu dengan bidadari secantik ini, subhanallah, indah sekali ciptaan mu ya Allah' batin nya sambil tersenyum.
"Hih ... dasar ya laki-laki kurang ajar, ada orang minta maaf bukan nya di dengarin malah ngelihatin Aku kayak gitu, apa coba maksud nya," cetus Putri sembari memukul wajah orang tersebut kemudian pergi meninggalkan nya begitu saja.
"Hey ... Hiih, gak sopan banget sih," ujar nya dengan ekspresi kesal.
"Dasar ya emang laki-laki dimana-mana itu sama, gak ada bedanya kalau ada cewek cantik aja langsung tuh mata melotot gitu, kecuali mas Faisal ku, cuma dia yang beda," gumam Aura,
"Heh Aura ... Kamu parah, asli Parah banget tau gak," ucap Kania teman Satu kelas Aura.
"Parah? Apanya yang parah?" tanya Aura, ia tidak mengerti maksud ucapan Kania.
"Kamu tahu gak yang di parkiran Kamu marahin tadi itu siapa," jawab Kania.
"Uumb ... enggak, nggak tahu, emang siapa?" tanya Aura dengan wajah tanpa merasa bersalah.
"Dia itu dosen, dia dosen kita, wajah parah banget tau gak Kamu tadi, sampai melempar kertas ke wajah nya lagi," tegur Kania, Aura memang tidak mengetahui yang di tabrak itu adalah dosen idaman semua maha siswi.
"Ooh ... masak? Terus kalau dia dosen memang nya kenapa? Dia memang salah kok, Aku hanya memberi nya pelajaran aja biar mata nya gak jelalatan gitu," jawab Aura.
"Ih Kamu ya, nyebelin tau gak, Kepedean lagi bilang mata nya jelalatan," ujar Kania yang tidak terima dengan perkataan Aura.
"Memang iya, Aku bicara dengan fakta, tanpa di buat-buat kok, sudah agh males ngeladeni orang kayak Dia, daaa," Aura sama sekali tidak tertarik dengan obrolan Kania yang menurut nya gak penting.
"Haduuh Aura .. apes banget sih hari ini, sudah mimpi di tinggal Mas Faisal, harus ketemu Kak Fahri, malah sekarang nabrak dosen yang mata keranjang lagi, Hufh, jadi gak moed mau ngapa-ngapain deh," gumam Aura sambil berjalan menuju kelasnya.
"Heh Aura .. tadi anak-anak pada gosipin Kamu loh," lapor teman dekat Aura.
"Ha? Gosipin Aku? Apa nya yang di gosipin, memang nya Aku kenapa?" tanya Aura.
"Katanya tadi Kamu hampir nabrak dosen yang paling ganteng dan keren itu toh, dan Kamu malah melempar kertas di mukanya," ujar nya.
Aura malah tertawa.
"Ha ha ha ... apa tadi katamu, Dosen terganteng dan paling keren, humb ... ganteng tapi mata nya jelalatan gitu masih di idolain? kayak gak ada yang lain aja," cetus Aura.
Aura memang terkenal selalu jual mahal dengan setiap pria yang sekiranya terlihat ingin mendekatinya, ia seperti sama sekali tidak tertarik dengan siapapun.
(Aku akan menjagamu, untuk hidup dan mati ku) suara nada dering Aura.
"Eh ada telepon, sebentar ya Aku angkat telepon dulu,"
"Hallo .. dengan siapa ya," Aura memulai pembicaraan.
"Ini saya Atasan di kantor yang kamu datangi kemarin," Wajah Aura langsung berubah.
"Eh iya Pak, bagaimana? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Aura dengan sopan.
"Jadi saya mau melanjutkan pembicaraan kita yang kemarin soal babysister, apa bisa kita ketemu nanti siang," seperti ada maksud lain.
"Walah ... maaf Pak, kalau memang ada butuh apa-apa langsung kerumah saya saja ya, saya nggak ada waktu buat keluar-keluar," cetus Aura.
Aura merasakan hal yang tidak enak dari roman-roman nya.
"Ooh gitu ... oke oke ... kalau gitu share Lok ya," jawab Bos Aura.
"Oke, saya kirim lewat pesan ya," tanpa pamit Aura langsung menutup telepon nya . "Pasti mau modus ni orang ya, huh ... dia kira semudah itu mau modusin Aku," gumam nya sambil mengirim alamat rumah nya.
Saat nya jam pelajaran pun di mulai, Dosen sedang memberi materi buat persiapan kelulusan, Aura sedang fokus menyimak nya.
'Haduuh ... pusing juga ya tinggal lulus nya saja, huumb ... tapi kalau gak lulus-lulus nanti malah pernikahan ku di undur lagi, harus tetap semangat' batin Aura yang sudah mulai merasa pusing dengan materi-materi yang di berikan oleh Dosen, apalagi setelah merasakan sulit nya revisian.
Setelah selesai Aura langsung capcus keluar, ia ada janji sama calon Bos nya.
'Ih ... ini orang kok disini lagi, kenapa sih dua hari berturut-turut harus ketemu sama dosen yang sok kegantengan ini, hadeh' batin nya yang melihat Dosen ganteng itu.
"Hai," sapa nya.
Aura hanya melirik nya dan memanyun kan bibirnya. 'Ih .. Hay Hay, sok kenal banget' batin nya sembari pergi menaiki motor matic nya.
"Sombong banget sih cewek itu, cantik nya kebangetan, sombong nya juga malah lebih kebangetan, huumb" gumam Dosen tersebut sambil geleng-geleng melihat tingkah Aura yang jutek.