Keesokan Harinya.
Di salah satu hotel bintang lima di Kota Tokyo, Hotel ini bernama Hotel Spencer yang memiliki layanan bintang lima yang sangat terkenal di Negara Jepang. Hotel ini memberikan layanan yang terbaik untuk setiap pelanggan dan tamu yang datang berkunjung dan menginap di hotel. Kamar yang disiapkan mulai dari kamar dengan kualitas normal sampai kamar dengan kualitas terbaik atau president suit yang memiliki harga lebih dari jutaan yen. Banyak para tamu mancanegara yang datang berkunjung ke Negara Jepang lebih khusus Kota Tokyo akan memilih untuk menginap di hotel ini karena masalah keamanan yang terjamin dan berbagai hal lainnya.
Salah satu kamar president suit yang ada di hotel Spencer. Kamar itu bernomor 2303 yang berarti kamar lantai 23 nomor 3. Ruangan president suit itu memiliki dua kamar istirahat yang lengkap dengan kamar mandi dalam, ruang kerja dan berbagai hal lainnya, terdapat juga ruang santai, ruangan pertemuan, dapur, ruang makan, dan ruangan santai. Ruang kamar ini adalah salah satu ruangan terbaik yang dimiliki oleh hotel Spencer dengan harga untuk menginap di ruangan ini mencapai angka 10 juta yen yang membuat keluarga dengan ekonomi bawah - sedang akan sangat sulit untuk bisa menginap di kamar ini.
Dalam salah satu kamar yang berada di ruangan 2303 terlihat pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan mengenakan pakaian tidurnya yang lumayan tipis, serta mengenakan sandal hotel. Perempuan ini memiliki penampilan rambut hitam yang diikat sanggul, kulit putih, pupil mata berwarna biru serta wajah yang cantik. Perempuan itu adalah Sakura yang baru saja selesai membersihkan wajahnya di kamar mandi setelah bangun tidur. Sakura yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat jam dinding yang ada di hotel "Jam 5? Sepertinya Shirou masih belum bangun, Lebih baik menyiapkan sarapan" Pikir Sakura sambil berjalan keluar dari kamarnya.
Setelah Shirou dan Sakura pergi dari taman kota, Keduanya langsung mencari hotel untuk menyewa kamar satu malam sambil menunggu Sebastian menyelesaikan pekerjaannya. Dalam pencarian tersebut, Sakura dan Shirou menemukan hotel Spencer ini berada di lokasi yang cukup dekat dengan mereka, mereka langsung datang ke sii dan menyewa satu kamar president suit untuk digunakan. Tentang masalah uang, Shirou dan Sakura tidak terlalu peduli harganya, karena uang sangat mudah untuk mereka dapatkan. Dan berhubung keduanya masih belum menikah, Sakura dan Shirou aturan yang melarang mereka untuk tinggal di satu ranjang yang sama, bahkan jika Sakura sangat menyukai Shirou. Dia pasti tidak akan melanggar aturan itu dan memilih untuk berada di kamar lain untuk istirahat.
Sakura yang telah keluar dari kamar langsung berjalan menuju ke dapur "Jadi masak apa untuk sarapan? Mungkin sesuatu yang spesial" Pikir Sakura mengingat hampir setiap hari dirinya memasak untuk Shirou. Sesampainya di dapur, Sakura langsung mengeluarkan berbagai bahan dan alat masak yang dia bawah menggunakan ruang penyimpanan. Sakura mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk makanan yang akan dia masak.
Dalam kamar lainnya terlihat seorang laki-laki yang sudah terbangun dari tidurnya. Laki-laki itu memiliki penampilan rambut yang teracak-acak, kulit putih, pupil mata merah serta memiliki wajah tampan. Laki-laki itu mengenakan kaos putih sederhana, serta mengenakan celana pendek. Laki-laki itu adalah Shirou. Shirou yang telah bangun langsung mengenakan sandal hotel sambil berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Selesai membersihkan wajah, Shirou melihat ke arah jam dinding "Sudah jam 05.30? Sepertinya Sakura sudah bangun dan menyiapkan sarapan" Pikir Shirou sambil meletakkan handuk yang digunakan olehnya ke dalam tempat pakaian kotor.
Shirou langsung berjalan keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur. Pada saat dia sampai di depan pintu dapur terdengar suara seseorang yang sedang memasak di dapur. Shirou langsung masuk dan melihat Sakura yang sedang mempersiapkan sarapan untuk keduanya. Shirou tidak terlalu malu melihat Sakura dengan pakaian tidurnya karena hampir setiap hari Shirou telah melihat hal itu. Shirou tersenyum kepada Sakura "Selamat pagi, Sakura" Kata Shirou.
Sakura memberhentikan pekerjaannya dna melihat Shirou sambil tersenyum "Selamat pagi, Shirou. Tunggu beberapa menit, sarapan akan siap" Kata Sakura dengan lembut.
Shirou mengangguk dan pergi ke salah satu meja sambil mengeluarkan sebuah gelas dan sebuah bubuk kopi yang langsung dibuat olehnya. Selesai membuat kopi, Shirou membawa minuman itu menuju ke ruangan santai sambil menyalakan televisi dan mencari siaran berita untuk hari ini. Shirou berhenti di sebuah saluran berita yang membahas berita para pahlawan profesional. Shirou telah diberitahukan oleh Sakura mengenai adanya pahlawan di zaman yang sekarang yang membuat Shirou sedikit lucu karena pakaian yang mereka gunakan juga agak lucu.
Berita yang ditonton oleh Shirou mengenai seorang pahlawan api Endeavor yang baru saja menghancurkan para anggota gembong Narkoba dari negara Thailand yang mencoba memasukkan narkoba ke Negara Jepang. Kekuatan yang diperlihatkan Endeavor tidak membuat Shirou tertarik dan hanya terus menonton setiap berita yang ada sampai pada berita tentang All Might pahlawan nomor satu di dunia yang membuat Shirou sedikit tertarik. Dalam berita itu diperlihatkan All Might yang mengalahkan banyak penjahat-penjahat baik yang kecil maupun yang besar hanya dalam sekali serang sambil tersenyum. Akan tetapi dari mata Shirou, All Might menderita sesuatu.
"Pernapasan orang itu sudah rusak. Dia hanya bisa bertahan setidaknya beberapa jam selama satu hari untuk menggunakan kekuatannya" Kata Shirou melihat penampilan All Might di berita tersebut.
Dari arah pintu mengarah ke dapur, Sakura berjalan masuk dan melihat Shirou yang sedang mengerutkan keningnya "Apa ada masalah, Shirou?" Tanya Sakura.
Shirou menggelengkan kepalanya "Tidak. Hanya saja, coba kamu lihat berita tentang All Might itu" Kata Shirou sambil menunjuk ke arah televisi di depannya.
Sakura berhenti tepat di belakang Shirou sambil melihat ke arah berita dan wajahnya sama dengan Shirou "Dia menderita kerusakan paru-paru yang cukup parah" Kata Sakura.
"Iya. Dari cara dia bernafas sudah sulit, kemungkinan All Might ini hanya bisa menggunakan kekuatan yang dia punya itu selama 3 sampai 4 jam setiap harinya. Dan juga, dia cukup beruntung karena mungkin tidak ada yang mengetahui hal itu" Kata Shirou sambil meminum kopinya.
"Akan sangat buruk jika seorang penjahat mengetahui kerusakan yang ada sama All Might. Dengan dia menjadi simbol perdamaian, dunia sekarang memiliki tingkat kejahatan yang sangat turun apalagi di Negara yang All Might jaga sekarang. Jika sampai ada penjahat yang mengetahui hal itu, kemungkinan terburuk, kejahatan akan langsung naik ke tingkat yang lumayan ekstrem" Kata Sakura
"Saya juga berpikir demikian" Kata Shirou "Ngomong-ngomong, apa sarapan sudah selesai, Sakura?" Tanya Shirou.
Sakura tersenyum dengan pertanyaan Shirou "Sudah, Shirou. Ayo kita sarapan bersama" Kata Sakura.
Shirou bangkit dari sofa dan berjalan bersama Sakura menuju ke arah ruang makan. Sesaat dia masuk, Shirou langsung disambut dengan aroma makanan yang sangat kaya dan sangat wangi. Shirou yang sudah terbiasa langsung berjalan menuju ke tempat duduk samping kanan sedangkan Sakura duduk di sebelah Shirou. Shirou melihat makanan yang lumayan banyak menjadi penasaran "Apa ada sesuatu hari ini, Sakura? Sampai kamu membuat banyak sarapan yang lumayan sulit seperti ini?" Tanya Shirou.
Sakura menggelengkan kepalanya "Tidak ada, hanya saja, saya senang kami bisa menikmati waktu bersama kemarin tanpa ada gangguan sama sekali" Kata Sakura.
"Kita masih memiliki banyak waktu bersama, Sakura sebelum mulai menjalani kembali tugas. Ayo kita mulai sarapan, kami tidak tahu kapan Sebas akan menghubungi kami" Kata Shirou.
Sakura mengangguk "Selamat makan" Kata Sakura bersama dengan Shirou sambil mulai makan dengan tenang.
******
Beberapa waktu berlalu.
Setelah Shirou dan Sakura sarapan, Shirou langsung kembali ke kamarnya untuk membersihkan dirinya sedangkan Sakura pergi ke dapur untuk membersihkan semua peralatan makan yang digunakan mereka. Sakura tidak repot-repot membersihkan hotel karena mereka habis ini akan langsung keluar dari kamar itu. Setelah Sakura selesai membersihkan seluruh peralatan, Sakura menyimpan kembali semua itu ke dalam ruang penyimpanan dan pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan diri.
Dalam kamar Shirou, Shirou yang telah kembali lebih dahulu dari Sakura langsung pergi membersihkan dirinya di kamar mandi. Tidak butuh waktu lama untuk Shirou selesai sampai berjalan keluar dengan mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Shirou langsung mengeluarkan kaos putih, celana pendek, sepatu basket, masker dan sebuah topi untuk menutupi wajahnya. Shirou langsung mengeringkan tubuhnya dan mengenakan semua pakaian itu. Selesai menggunakan pakaian, Shirou meletakkan handuk ke tempat baju kotor sambil berjalan keluar dari kamar dan mematikan lampu kamar miliknya.
"Akan cukup lama menunggu Sakura selesai mempersiapkan diri. Lebih baik menunggu di ruang santai" pikir Shirou mengetahui bahwa Sakura akan cukup lama untuk membersihkan dirinya. Shirou langsung bergegas menuju ke arah ruang santai dan melanjutkan menonton berita sampai terdengar suara telepathy yang masuk dari Sebastian.
"Shirou-Sama" Kata Sebastian dengan nada penuh hormat.
"Bagaimana kabarmu hari ini Sebas? Apakah semuanya telah selesai?" Tanya Shirou.
"Saya baik-baik saja hari ini, Shirou-Sama. Ngomong-ngomong tentang permasalahan tanah, saya sudah selesai mendapatkan dokumen itu atas nama Shirou-Sama. Serta juga saya telah membeli sebuah mobil BMW i8 yang sekarang sudah bisa saya gunakan" Kata Sebastian.
"Ho ~ Jadi mobil yang diinginkan Sakura sudah ada, Bagus. Kapan kamu bisa menjemput kami?" Tanya Shirou.
"Mungkin dalam satu jam kedepan. Saya masih harus menunggu Dealer mobilnya buka untuk mengeluarkan BMW i8. Setelah keluar, saya akan datang langsung ke tempat Shirou-Sama dan Sakura-Sama" Kata Sebastian.
"Baiklah. Lalu bagaimana dengan permasalahan mobilmu?" Tanya Shirou.
"Mobil milik saya masih dalam pemesanan Shirou-Sama. Mobil itu ternyata tidak ada stock di Negara Jepang dan mereka harus mengambil Stock yang ada di Negara Eropa. Saya perlu menunggu satu minggu agar mobil itu bisa saya dapatkan" Kata Sebastian.
"Okok.. Kamu Luangkan waktu saja, karena kemungkinan Sakura akan sedikit lama dalam mempersiapkan dirinya" Kata Shirou.
"Hoo ~ Mendengar nadanya, sepertinya Shirou-Sama sudah mengetahui hal ini" Kata Sebastian dengan nada menggoda.
Shirou tersenyum "Saya sudah tinggal lama dengan Sakura Sebas. Kepribadian Sakura, Sikap Sakura dan semua hal tentang Sakura hampir saya mengetahuinya. Dia akan selesai dalam mempersiapkan dirinya masih cukup lama. Apalagi untuk Sakura yang sedang jatuh cinta seperti ini" Kata Shirou.
"Batuk ~ Dan Sakura sudah jatuh cinta kepada orang yang tepat. Kalau begitu, Shirou-Sama. Saya pamit, nanti saya hubungi kembali setelah Saya akan menuju ke tempat Shirou-Sama dan Sakura-Sama tinggal" Kata Sebastian.
"Baik" Kata Shirou sambil memutuskan sambungan telepathy yang mereka gunakan. Shirou mulai melanjutkan dengan menonton berita sambil menunggu Sakura selesai mempersiapkan dirinya.
*****
Beberapa waktu berlalu.
Dalam kamar Sakura terlihat seorang perempuan yang memiliki penampilan sangat cantik. Terlihat rambut hitam yang terurai ke bawah, kulit putih yang sangat halus, pupil mata biru laut, tubuh yang sangat bagus, serta tinggi 170 cm. Perempuan ini mengenakan pakaian kemeja lengan panjang putih yang ujung bajunya dimasukan ke dalam celana panjang, mengenakan high heels serta mengenakan anting-anting di kedua telinganya. Perempuan ini adalah Sakura. Berbeda daripada sebelumnya, Sakura hari ini merias wajahnya menggunakan make up yang membuat penampilan Sakura menjadi sangat cantik. Sakura yang berdiri di depan kaca kamar menatap dirinya sambil tersenyum "Semoga Shirou menyukai penampilan saya" Pikir Sakura sambil berjalan keluar dari kamarnya dan mengambil sebuah tas kecil yang diletakkan di bahu sambil menutup pintu kamarnya.
Sakura yang telah keluar langsung mendengar suara televisi yang telah menyala kembali "Sepertinya Shirou sudah selesai beberapa waktu yang lalu" Pikir Sakura sambil berjalan menuju ke arah ruangan santai dengan penampilan barunya tersebut. Pada saat dia sampai di ruangan santai, Sakura melihat Shirou yang sedang menonton berita dengan mengenakan pakaian yang lebih santai daripada kemarin. Tetapi Sakura tidak kecewa melainkan tetap dalam suasana hati yang sama karena Shirou bahkan dalam pekerjaannya tetap sama seperti dirinya yang sekarang.
Sakura langsung berjalan menuju ke arah depan Shirou untuk menarik perhatiannya. Shirou yang melihat kedatangan Sakura langsung menatapnya yang tiba-tiba Shirou sedikit terkejut dengan penampilan Sakura hari ini. Melihat wajah Shirou, wajah Sakura memerah karena malu dengan penampilannya yang sekarang "B-bagaimana penampilan saya, Shirou?" Tanya Sakura dengan malu-malu.
Shirou terdiam selama beberapa detik sampai dia terbangun dan menatap Sakura ".... Sakura, sungguh kamu sangat-sangat cantik sekali. Saya tidak tahu bagaimana laki-laki yang melihat kamu sekarang" Kata Shirou yang bahkan dirinya terpesona dengan penampilan Sakura yang sekarang dengan memilih menggunakan make up yang terlihat Natural.
Wajah Sakura langsung menjadi senang tetapi juga malu ".. Saya tidak melakukan ini untuk laki-laki lain, Saya melakukan ini untukmu" Kata Sakura dengan wajah memerah.
"Jadi begini seorang wanita yang sedang jatuh cinta" Pikir Shirou sambil melihat Sakura "Kamu sangat cantik Sakura. Tetapi, jika sampai kami keluar, saya ingin kamu menggunakan masker dan topi. Saya tidak ingin orang lain melihat kamu. Apa kamu mengerti?" Tanya Shirou.
"Baik" Kata Sakura dengan senang karena dia juga tidak ingin orang lain melihat dirinya. Dia hanya ingin seorang laki-laki melihat dia yaitu Shirou.
"Ayo kemari. Kami menunggu Sebas datang. Dia sekarang sedang menunggu dealer mobil buka untuk mengambil mobil yang kamu pesan sebelumnya" Kata Shirou.
Sakura mengangguk langsung berjalan menuju samping Shirou dan duduk sambil bersandar di bahu Shirou dengan manja "Mobil yang saya pilih sudah ada?" Tanya Sakura.
Shirou mengangguk "Iya. Ternyata mobil itu memiliki stok di Negara Jepang. Jadi Sebas telah membelinya, sedangkan mobil milik Sebas harus menunggu karena stock miliknya tidak ada di Negara Jepang dan membutuhkan waktu satu minggu agar mobil yang Sebas inginkan datang ke Negara ini" Kata Shirou.
Sakura terkekeh mendengar informasi itu, dia tidak lagi membalas perkataan Shirou melainkan duduk dan bersandar dengan manja di samping Shirou sambil menonton berita bersama-sama menunggu Sebastian yang akan menjemput mereka.