Negara Jepang, Kota Tokyo, Dealer BMW.
BMW adalah sebuah produsen mobil top global. Mobil dari merek BMW memiliki banyak ketertarikan dari banyak orang-orang kaya karena memiliki desain dan juga teknologi yang sangat baik. Dealer dari merek BMW hampir tersebar di seluruh negara-negara yang ada di dunia kecuali negara-negara yang memiliki ekonomi kecil. Akan tetapi untuk negara besar dan maju seperti negara Jepang, produsen BMW memiliki beberapa dealer yang ada di sini karena tingkat ekonomi negara Jepang lumayan tinggi. Tetapi bahkan dengan adanya dealer BMW di negara ini tidak membuat setiap warga negara Jepang bisa memiliki mobil dengan merek BMW karena harga mobil ini tergolong sangat mahal apalagi yang memiliki tipe mobil Sport.
Salah satu mobil Sport yang menjadi keluar BMW adalah mobil BMW i8 yang menjadi keinginan Sakura untuk Sebastian membelinya. Mobil BMW i8 adalah salah satu Sport yang baru saja keluar beberapa bulan yang lalu dengan desain yang elegan serta memiliki banyak teknologi kelas atas. Banyak orang yang menginginkan mobil ini akan tetapi harga untuk mendapatkan mobil BMW i8 cukup mahal yaitu 325 juta Yen. Sebastian yang sudah mendapatkan permintaan sebelumnya dari Sakura terkait keinginan mendapatkan mobil ini langsung bergerak untuk mendapatkan mobil itu di dealer Kota Tokyo yang hanya tersisa satu jenis saja setelah lulus ujian SIM. Alhasil, Sebastian mendapatkan mobil itu dengan harga lumayan tinggi karena bersaing dengan orang lain mendapatkannya.
Dalam dealer BMW terlihat seseorang yang sedang duduk di sofa. Orang ini memiliki penampilan rambut putih pendek yang diatur dengan rapi, kulit putih, pupil mata merah, serta memiliki penampilan wajah seorang laki-laki dewasa yang tampan. Laki-laki itu mengenakan setelan jas serta sepatu kulit yang menambah pesonanya. Laki-laki itu adalah Sebastian Aline. Kedatangan Sebastian ke dealer untuk mengambil mobil BMW yang telah dibeli olehnya. Sebastian yang sedang duduk menunggu melihat banyak orang yang melihat kearah dirinya terutama karyawan perempuan yang bekerja di dealer tersebut.
Sebastian yang seorang robot AI tidak terlalu memperhatikan hal itu dan melirik ke arah sebuah mobil yang baru saja dikeluarkan dari dealer dengan tampilan warna dominan warna putih serta memiliki warna hitam menghiasi bagian bawah mobil. Mobil itu adalah BMW i8 yang dibeli oleh sebastian sebelumnya.
"Jadi itu mobil yang saya pesan. Sepertinya dealer ini bekerja dengan sangat baik dalam mengurus semua surat-surat mobil itu" Pikir Sebastian.
Tiba-tiba dari arah depan seorang karyawan wanita berjalan ke arah Sebastian dengan membawa dokumen dan kunci mobil dengan lambang BMW. Karyawan perempuan itu langsung duduk di depan Sebastian sambil tersenyum menawan menampilkan pesona wanitanya untuk menarik minat dari Sebastian.
"Ini semua dokumen untuk mobil BMW i8 yang Aline-Sama beli. Silahkan dilihat-lihat terlebih dahulu" Kata Karyawan itu dengan nada sopan tetapi ada sedikit nada menggoda Sebastian.
Sebastian hanya mengangguk dan tidak menghiraukan nada yang diperdengarkan oleh karyawan wanita itu. Sebastian mengambil dokumen dan langsung membaca setiap dokumen yang ada melihat apakah ada yang kurang dari surat-surat tersebut. Melihat semuanya telah lengkap, Sebastian mengangguk dan menutup kembali dokumen itu sembari mengambil kunci mobil BMW i8 yang telah ada di depannya "Terima kasih atas kerjasamanya" Kata Sebastian sambil berjalan pergi.
"Tunggu!" Kata Karyawan itu dengan cepat menghentikan Sebastian.
Sebastian berhenti dan berbalik menatap karyawan perempuan itu "Apa ada sesuatu, Nona?" Tanya Sebastian dengan sopan.
Karyawan itu tidak berbicara melainkan hanya melangkah maju sambil menyelipkan sebuah kertas di saku jas milik Sebastian dan mendekatkan mulutnya ke telinga Sebastian "Hubungi saya" Katanya dengan nada menggoda sambil berbalik pergi dengan wajah puas. Setiap karyawan perempuan yang melihat kejadian ini menjadi cemburu dengan perempuan itu sedangkan karyawan laki-laki melihat Sebastian dengan tatapan iri karena karyawan yang melayani Sebastian adalah karyawan paling cantik di tempat tersebut.
Sebastian masih dengan tatapan tidak menunjukkan emosi dan hanya berjalan menuju ke arah luar dealer. Sesampainya di luar, Sebastian tidak langsung membuang kertas yang diberikan karyawan itu kepada dirinya karena dia melihat bahwa banyak orang yang sedang mengamati dia dan salah satunya adalah karyawan yang memberikan kertas tersebut. Sebastian dengan cepat langsung masuk ke dalam mobil BMW dan melihat interior mobil yang lumayan. Mobil yang dibeli Sebastian adalah mobil Sport yang memiliki empat tempat duduk, dia membeli mobil ini karena dia tahu bahwa Shirou dan Sakura belum bisa mengendarai dan akan selalu bergantung kepada dirinya.
Memasuki mobil, Sebastian langsung menyimpan surat-surat mobil di dasbor mobil sambil dia menyalakan mesin mobil BMW i8. Suara mobil terdengar sangat jantan serta Sebastian juga sedikit menekan gas yang membuat suara mobil lebih kuat. Sebastian mengangkat tangan kanannya dan melihat jam "Sudah jam 9, saya harus segera sampai ke hotel tempat Shirou-Sama dan Sakura-Sama berada" Kata Sebastian sambil mulai menjalankan mobil keluar dari dealer dan menghubungi Shirou langsung menggunakan telepathy.
"Shirou-Sama" Kata Sebastian menggunakan telepathy.
"Yo, Sebas. Bagaimana? Apakah kamu sudah mendapatkan mobilnya?" Tanya Shirou.
"Sudah, Shirou-Sama. Saya sekarang sedang mengendarai mobil ini di jalan raya. Kalau boleh tahu, hotel mana yang menjadi tempat Shirou-Sama dan Sakura-Sama tinggal sekarang?" Tanya Sebastian.
"Kami sekarang sedang berada di hotel Spencer." Kata Shirou.
"Hotel Spencer?"Pikir Sebastian, Sebastian langsung menggunakan fitur map yang ada di dalam mobil BMW i8 dengan mencari lokasi tempat hotel Spencer sampai terdengar suara Shirou kembali.
"Hotel Spencer berada di dekat taman kota yang saya dan Sakura kunjungi sebelumnya, Sebas. Dari arah taman kota, kamu pergi ke sebelah timur, dalam waktu 5 menit kamu akan menemukan sebuah hotel bintang lima lumayan besar" Kata Shirou.
Bersamaan dengan perkataan Shirou itu, Map yang mencari hotel Spencer langsung menemukan lokasi hotel Spencer yang menjadi tempat tinggal Shirou dan Sakura.
"Baik Shirou-Sama. Saya juga telah menemukan lokasi hotel yang menjadi tempat tinggal Shirou-Sama dan Sakura-Sama. Saya mungkin akan tiba dalam waktu 5 menit" Kata Sebastian.
"Baiklah. Kami akan menunggu kamu di lobby hotel, Sebas" Kata Shirou sambil memutuskan sambungan telepathy dengan Sebastian.
Setelah mengkonfirmasi lokasi Shirou dan Sakura, Sebastian langsung menekan gas mobil BMW i8 dan bergegas menuju ke hotel Spencer agar Shirou dan Sakura tidak menunggu dirinya dengan lama.
*****
Hotel Spencer, Kamar 2303.
Dalam ruangan santai terlihat dua orang perempuan dan laki-laki sedang duduk santai di sofa. Laki-laki itu adalah Shirou dan Sakura yang sedang menunggu kedatangan dari Sebastian. Sakura yang melihat Shirou yang telah terbangun langsung bertanya "Bagaimana Shirou?" Tanya Sakura.
Shirou tersenyum kepada Sakura "Sebas telah mendapatkan mobilnya dan sekarang telah bergerak menuju ke hotel ini. Ayo kita segera turun untuk menunggu dia di lobby" Kata Shirou dengan lembut sambil menepuk kepala Sakura.
Sakura mengangguk sambil dirinya dan Shirou bangkit dari sofa. Sakura langsung memperbaiki pakaian yang digunakan sampai dia melihat Shirou yang mengeluarkan masker dan topi yang digunakannya kemarin "Ini dipakai. Saya tidak ingin banyak orang yang melirik kamu" Kata Shirou.
Sakura mengangguk dan langsung menggunakan masker dan topi yang menutupi kecantikan dirinya. Biasanya perempuan sangat suka kalau orang-orang mengagumi kecantikan mereka, akan tetapi untuk Sakura, dia lebih memeningkan pendapat Shirou dari pada orang lain. Melihat Shirou yang tidak suka dia dilihat dan dilirik orang lain membuatnya sangat senang, karena dia tahu Shirou cemburu.
Melihat Sakura yang telah memakai masker dan topinya, Shirou langsung memegang tangannya dan mulai berjalan keluar bersama dari dalam ruangan tersebut.
*****
Hotel Spencer, Lobby Hotel.
Terlihat lift hotel yang terbuka dan memperlihatkan dua orang yang mengenakan masker dan topi menutupi area wajahnya keluar dari dalam lift. Pemandangan orang menggunakan masker dan topi tidak menarik perhatian orang-orang yang bertamu atau bekerja di hotel tersebut karena banyak orang juga melakukan seperti itu baik pengusaha atau para artis-artis yang ada di dunia. Para pekerja dan tamu sudah terbiasa dengan hal itu dan memilih untuk melanjutkan aktivitas mereka. Kedua orang itu adalah Shirou dan Sakura yang langsung berjalan menuju ke arah meja resepsionis.
Melihat kedatangan Shirou dan Sakura, karyawan hotel langsung bangkit sambil tersenyum "Apa ada sesuatu, Tuan?" Tanya karyawan itu dengan nada sopan.
Shirou mengangguk sambil mengeluarkan kunci kamar "Saya ingin melakukan check out untuk kamar 2303" Kata Shirou dengan singkat.
"Kamar 2303? Saya tidak menyangka dua orang ini adalah penyewa kamar itu" Pikir Karyawan "Mohon ditunggu sebentar, Tuan" Kata Karyawan sambil mengambil kunci kamar dan langsung melakukan proses check out.
Tidak butuh waktu lama untuk karyawan itu menyelesaikan proses check out dan melihat Shirou dan Sakura yang sedang berbincang "Melihat usia nya sepertinya dia masih muda. Hu ~ Sayang sekali, jika saja dia tidak memiliki pasangan mungkin saya bisa mendapatkan kesempatan" Pikir Karyawan.
Merasakan tatapan dari Karyawan, Shirou memberhentikan pembicaraan dengan Sakura dan melihat ke arah meja depan yang memiliki dokumen, melihat Shirou yang sudah menatap dirinya, karyawan itu kembali kepada dirinya "Tuan, saya ingin Tuan menandatangani semua ini untuk melakukan proses check out" Kata karyawan.
Shirou berjalan dan mulai membacanya "Sepertinya tidak ada yang buruk" Pikir Shirou dan mulai menandatangani surat tersebut. Setelah dokumen ditandatangani oleh Shirou, Karyawan itu langsung menarik kembali dokumen "Proses check out sudah selesai, Tuan. Apakah ada Tuan memerlukan kendaraan untuk digunakan?" Tanya Karyawan itu.
"Tidak, terima kasih" Kata Shirou sambil berjalan bersama ke belakang bersama dengan Sakura mencari tempat duduk sambil berbicara dan tersenyum yang dilihat oleh karyawan itu dengan tatapan iri.
*****
Beberapa waktu berlalu.
Shirou dan Sakura yang sedang berbicara tiba-tiba merasakan aura milik Sebastian yang bergerak masuk ke dalam hotel. Sakura tersenyum senang "Sepertinya Sebas sudah sampai" Kata Sakura.
Shirou mengangguk "Ayo kita pergi ke depan pintu masuk. Agar kami bisa langsung pergi tanpa menarik perhatian" Kata Shirou.
Shirou dan Sakura langsung berdiri dari tempat duduk mereka dan berjalan menuju ke arah pintu masuk. Penjaga pintu masuk langsung membuka pintu kepada Shirou dan Sakura mengingat keduanya adalah tamu dari hotel ini. Pada saat Shirou dan Sakura berdiri di depan pintu masuk, sebuah mobil sport bergerak menuju ke arah mereka di bawah banyak karyawan hotel yang melihat mobil itu. Suara mobil itu cukup kuat yang membuat banyak perhatian pada saat mobil itu masuk ke dalam hotel.
Mobil BMW i8 langsung berhenti tepat di pintu masuk hotel sambil pintu mobil terbuka dan memperlihatkan seorang laki-laki dengan penampilan rambut putih pendek yang telah diatur rapi, kulit putih, pupil mata merah, wajah laki-laki dewasa tampan serta memakai sarung tangan putih di kedua tangannya. Laki-laki itu mengenakan setelan jas mewah serta sepatu kulit. Laki-laki itu adalah Sebastian yang langsung membungkuk dengan hormat di depan Shirou dan Sakura.
"Shirou-Sama, Sakura-Sama. Mobilnya sudah sampai" Kata Sebastian.
Shirou melihat ke arah mobil BMW i8 "Apakah mobil ini mempunyai empat tempat duduk?" Tanya Shirou.
Sebastian mengangguk "Iya, Shirou-Sama."
"Sayang sekali. Padahal jika itu hanya dua tempat duduk, saya ingin Sakura duduk dipangkuan saya" Kata Shirou dengan nada menggoda.
Wajah Sakura langsung memerah mendengar perkataan Shirou ini, sedangkan Sebastian tertawa kecil "Shirou-Sama, sepertinya Sakura -Sama juga menginginkan hal itu. Akan tetapi karena masalah hukum lalu lintas, kami tidak bisa melakukan itu" Kata Sebastian.
"Iya, sayang sekali bukan, Sakura?" Tanya Shirou yang hanya mendapatkan pukulan rendah dari Sakura yang sudah malu karena tingkah Shirou.
"Kalau begitu, Ayo kita pergi" Kata Shirou sambil berjalan ke arah depan dengan Sebastian membukakan pintu untuk mereka
"Sakura, apakah kamu ingin duduk di depan atau dibelakang?" Tanya Shirou sambil berhenti di depan pintu masuk mobil.
Sakura berhenti dan berpikir sambil melihat kursi belakang yang tersusun "Saya akan mengambil dibelakang bersama Shirou" Kata Sakura dengan lembut.
Shirou mengangguk dan mundur "Ayo, perempuan yang lebih dahulu naik. Saya akan membantu" Kata Shirou.
"Terima kasih" Kata Sakura sambil menaiki mobil dengan bantuan Shirou menuju ke arah kursi belakang. Melihat Sakura yang sudah masuk, Shirou mengikuti Sakura dengan Sebastian langsung menutup pintu mobil dan berjalan menuju ke arah tempat duduk sopir. Setelah Sebastian masuk, dia langsung menyalakan mobil itu dan mulai menekan gas yang perlahan-lahan mobil tersebut meninggalkan halaman hotel di bawah pandangan orang-orang yang terkejut karena melihat seseorang dengan penampilan sangat mewah sangat sopan kepada dua orang tersebut.
"Siapa mereka?" Tanya setiap orang sambil melihat mobil BMW i8 yang meninggalkan lokasi tersebut.