webnovel

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Urbain
Pas assez d’évaluations
581 Chs

Interogasi

Begitu memasuki ruangan kerja Daniel, Mickey yang masih belum menyadari perubahan suhu udara yang tiba-tiba saja terasa beberapa derajat dibawah titik nol celcius, dengan santainya menjatuhkan tubuhnya di atas sofa seolah-olah ia sedang berada di rumahnya sendiri.

Mickey yang masih tetap sibuk dengan ponsel yang ia pegang dengan kedua tangannya, segera mengirimkan email yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan gadis itu.

Sejak Mickey kembali memasuki ruangannya, tak sekali pun Daniel melepaskan pandangannya darinya.

Ia merasa penasaran dengan tingkah Mickey yang terlihat sangat serius dan sibuk sendiri.

Setelah mengetuk-ngetuk layar ponselnya untuk beberapa saat, akhirnya Mickey tersenyum lega dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas pinggang kulitnya yang dibuat khusus sesuai dengan permintaannya. 

"Siapa yang meneleponmu?" Tanya Daniel dengan datar.

Ia biasanya tak pernah mengurusi urusan pribadi teman-temannya. Namun, kali ini, rasa penasarannya meningkat dengan drastis.

Mickey menoleh ke arah Daniel. Ia terlihat seperti sedang berpikir dalam.

Daniel mengerutkan keningnya, ia sama sekali tak menyukai ekspresi wajah Mickey yang jelas-jelas ditujukan padanya.

'Apa yang ia sembunyikan?'

'Mengapa ia tak langsung saja mengatakannya padaku?'

'Ada apa di antara mereka?' 

Daniel memikirkan segala jenis pertanyaan di dalam benaknya. Hatinya berdegup kencang.

Ia merasa sepertinya baru kali ini hatinya deg-degan seperti ini, seolah menyiapkan mental untuk mendengarkan jawaban yang akan diberikan oleh Mickey.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Mickey menjawab pertanyaan Daniel.

"Velina" jawabnya dengan suara lemah.

Ia tahu ia tak akan bisa lebih lama lagi menyembunyikan hal ini dari Daniel, namun karena Velina sudah memutuskan untuk kembali tinggal di Vanesia, ia merasa tak bersalah jika ia harus berkata jujur pada Daniel.

Ekspresi wajah Daniel tiba-tiba saja menjadi semakin dingin, tubuhnya terasa kaku. Ia menatap Mickey tanpa berkedip.

Mickey mendesah panjang. Ia tahu Daniel akan bereaksi berlebihan seperti ini. Bukannya ia tak terbiasa, namun, tetap saja, pandangan Daniel bila sedang seperti itu tampak sangat mengerikan, meskipun ia tak memelototkan kedua matanya atau mengucapkan sepatah kata sekali pun.

"Hey dude, dengarkan aku…"

"Kau punya nomor telepon Velina?" Daniel berkata dingin dengan nada tak percaya.

Sialan! Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba mencari kabar tentang Velina, namun, nihil! Dan kini, Mickey dengan santainya mengangkat telepon dari Velina tepat di depan wajahnya!.

Mickey memandang Daniel dengan tatapan tak percaya.

Mulutnya terbuka, lalu mengatup. Lalu terbuka lagi, mengatup lagi. seperti ikan yang sedang terkena penyakit asthma. 

"Daniel, ini nomor telepon Vanesia. Velina memberikannya padaku karena dia membutuhkan bantuanku dan aku berjanji padanya untuk membantunya, oke? Ini nomor baru, dia baru saja memiliki nomor telepon Vanesia." Mickey tak tahu mengapa ia wajib kudu mesti harus memberikan informasi sepanjang ini pada Daniel. 

Mickey menggigit bibir bawahnya. Ia menyeka keringat di dahinya yang tak terlihat oleh mata telanjang.

Kali ini, ia meminta maaf dalam hati kepada Daniel. Karena memang, sebenarnya selama ini ia tetap berkomunikasi dengan Velina meskipun gadis itu berada di dunia antah berantah. Namun, ia tak sepenuhnya berbohong, karena ia memang tak berkomunikasi dengan Velina menggunakan nomor telepon suatu negara, namun menggunakan jaringan enkripsi khusus yang tak mudah dilacak oleh para hacker[1] handal dunia sekali pun.

Daniel hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun.

'Velina membutuhkan bantuan? Kenapa dia tak menghubungiku? Kenapa Mickey?'

Ia tiba-tiba merasa cemburu yang luar biasa kepada sahabatnya karena teman dekatnya itu bisa mendapatkan nomor telepon Velina lebih dulu daripada dirinya. Ia tetap merasa itu tak adil karena selama ini Daniel-lah yang sangat merindukan gadis itu.

"Kalau kamu mau, aku bisa memberikan nomor Velina padamu…" Mickey berusaha membujuk Daniel agar tak marah lagi.

Daniel mendengus.

"Tak perlu. Aku akan memintanya langsung dari Velina!" Ujarnya dengan dingin. 

Harga dirinya sebagai laki-laki terasa diinjak-injak jika ia mengandalkan bantuan temannya untuk mendapatkan hati seorang gadis.

Mickey memutar kedua bola matanya, seakan-akan ia sudah menduga jawaban Daniel yang akan menjawab seperti itu.

"Kenapa dia memerlukan bantuanmu?" Daniel meneruskan untuk menginterogasi Mickey.

"Hmm… ini ada kaitannya dengan pekerjaan, dan maaf, untuk sementara ini aku masih belum bisa memberitahumu!" Mickey menjawab, ia merasa tak perlu memberitahu semua hal pada Daniel.

Daniel mengganggukkan kepalanya. Ia merasa cukup puas dengan jawaban Mickey. 

Jika itu adalah orang lain, Daniel tak akan pernah peduli. Namun, semua hal yang berkaitan dengan Velina, meskipun itu hanyalah remahan roti, Daniel ingin mengetahui semuanya sampai ke detailnya. 

"Daniel, aku heran. Jujur sih, aku tak mengerti kenapa kamu begitu terobsesi dengan Velina?" Mickey menggaruk kepalanya yang tak gatal, sambil menatap Daniel yang duduk dengan santai di kursi bos besar di seberang sana.

"Hmmm…" Daniel menatap ke langit-langit. "Memang harus dia. Hanya Velina dalam hidupku," Daniel tak menjelaskan lebih jauh.

Mickey memang tahu selama ini Daniel jarang dekat dengan wanita lain karena ia telah memiliki seseorang di dalam hatinya, namun, yang ia tak habis pikir, bahkan selama bertahun-tahun ini, mereka berdua bahkan tak saling berkomunikasi! Bagaimana mungkin Daniel bisa mencintai seseorang dengan cara seperti itu?

Daniel menatap Mickey yang memandangnya dengan tatapan skeptis.

"Sudahlah, kamu tak akan mengerti!".

Dengan satu ayunan, Daniel memutar kursi kerjanya, menatap langit biru yang menghiasi Kota Jet di siang hari.

 ***********************

Hacker[1] Peretas komputer

Sejak 30 Juni 2020 novel Topeng Ratu Kegelapan telah resmi digembok dan hanya bisa dibuka dengan dua cara:

1. Menggunakan Fast Pass (gratis). Kalian bisa mendapatkan maksimal 3 Fast Past dalam satu hari dengan rajin check in (absen) setiap hari, memilih novel dengan menggunakan power stone (batu kuasa) ataupun energy stone. Daaaaan… teman-teman juga akan mendapatkan 1 Fast Pass tambahan kalau kalian absen selama 1 minggu full. Lumayan juga kan…

Jadi please jangan tanya ‘yaaaah kok novelnya digembok padahal lagi seru-serunya!’

Ya, karena kalian juga sudah diberikan kesempatan untuk buka 22 bab gratis setiap minggunya, belum lagi kalau kalian tukar poin baca dengan fast pass, bayangin, kurang apalagi, coba?

Padahal untuk menulis, kami sebagai penulis juga sudah meluangkan waktu untuk duduk, berpikir, bahkan tidak jarang begadang di antara kesibukan kami untuk menghadirkan sebuah cerita yang layak untuk teman2 baca.

Nah, untuk mendukung penulis biar bisa jajan, teman2 bisa memberikan gift ataupun koin.

Membeli Koin: Koin yang dibeli ini juga ada 2 cara, lho! Cara pertama, kalian bisa membeli koin sejumlah minimal 50 koin sampai dengan 2.500 koin atau kalian juga bisa mendaftar keanggotaan bulanan (membership) seharga Rp. 54.000,- di bulan pertama dan Rp. 72.000,- di bulan-bulan selanjutnya untuk mendapatkan 250 koin + 150 koin (akan mendapatkan tambahan 5 koin setiap harinya selama sebulan). Naaaah kedua cara di atas bisa dibayar melalui Android Google Wallet (pemotongan uang via pulsa) atau pun via go-pay (menurut aku sendiri gopay lebih mudah dan suka ada promo cashback, jadi bisa lebih irit kaaaan. Bisa hemat sekitar Rp. 7.500 - 20.000!

Sementara jika via Google wallet, biasanya masih akan ada tambahan pajak 10%. Hiiiiiiks.

Terakhir, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat semuanya yang sudah bersedia untuk meneruskan membaca meskipun novel ini sudah digembok.

maiddictcreators' thoughts