"Jangan bergerak, atau pisau ini akan menusuk kamu, Diah." kata Akbar menempelkan pisau lipatnya keperut Diah.
Diah sangat mengenali suara Akbar, ia menoleh. Dan senyum mengerikan Akbar terlihat sangat menakutkan. Wanita bekas pacar Akbar itu melotot, ia tidak percaya Akbar masih mengejarnya. Dan sialnya, ia sedang berada sendirian tanpa ada penumpang lain di dalam bis itu. Di samping itu juga, baik Austin maupun Mike tidak ada di dekatnya.
Kepalanya menunduk ke bawah. Akbar benar-benar menodongkan pisaunya ke perut Diah. Laki-laki itu memberi tekanan pada perut Diah hingga menimbulkan rasa sakit yang ia rasakan dari mata pisau itu.
"Ikuti gue, kalau gak! pisau ini benar-benar akan menghunuskan dua nyawa sekaligus," ancam Akbar berbisik pada Diah. "Dan jangan macem-macem, kalau sampai elu mengeluarin gelagat gak enak dan mengundang perhatian supir itu, gue pastiin pisau ini pasti akan bikin elu mati," ancam Akbar sekali lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com