webnovel

Membasmi Gerombolan Hewan Buas

"Tuan! Pertarungan sebenarnya baru saja dimulai!" Gumam Wiliam yang bisa merasakan tegangan dari pertarungan tuannya dengan kawanan burung paruh panjang.

"Aku harus mengalahkan pemimpinnya, dengan begitu semuanya akan menjadi lebih mudah! Tapi dengan jumlah kawanan burung di sekitarnya, sepertinya itu tidak akan mudah!" Batin Kenzo, dia menganalisis keadaan.

Di sisi berbeda, Kenzo terus memperhatikan pergerakan hewan buas lainnya yang berada di dalam kurungan api, itu dilakukannya untuk mengantisipasi setiap kemungkinan terburuk.

Beberapa dari hewan buas sudah mulai mendekat ke arah pertempuran, Kenzo bisa melihatnya dengan cukup jelas.

Sementara Wiliam hanya bisa menyipitkan mata ketika dia juga melihat pergerakan hewan buas lainnya ke arah Kenzo, sebenarnya dia bisa saja membantu Kenzo dengan sangat mudah, tapi dia memilih diam dan membiarkan Kenzo menghadapinya sendirian, setidaknya untuk sementara waktu.

Menurut Wiliam, sangat masuk akal jika para hewan buas lainnya fokus menjadikan Kenzo targetnya, para hewan buas akan menghindari lawan yang kuat dan akan menyerang yang lemah, itu adalah hukum yang berlaku untuk mereka. Wiliam jelas-jelas memiliki level tinggi dan kekuatan besar, sementara Kenzo masih memiliki level rendah dan terlihat cukup lemah.

"Tuan, jangan gegabah, mereka cukup banyak!" Gumam Wiliam khawatir dan juga penuh harap.

Sementara Kenzo sendiri tidak berani menurunkan fokusnya, "Aku hanya bisa menggunakan serangan bulu api pemusnah sebanyak 2×, dan beberapa serangan biasa hingga sayap api ku menghilang!" Batin Kenzo, menyadari bahwa hanya sayap api birunya yang bisa diandalkan dalam pertarungan tersebut.

Dia coba mengukur kemampuannya, sebelumnya dia sudah menggunakan serangan bulu apinya, dan sekarang hanya tinggal satu serangan, dia harus menggunakannya sebaik mungkin.

Itu adalah batas maksimal yang bisa di gunakannya, dia juga sudah mencoba berlatih maksimal dan bahkan mencoba beberapa teknik lainnya, tapi semuanya sia-sia, Wiliam mengatakan hal tersebut terjadi karena level Kenzo masih terlalu rendah.

"Baiklah, tidak perlu terlalu di pikirkan, aku masih sanggup mengganjar mereka dengan tangan kosong!" Gumam Kenzo penuh percaya diri, dan kembali mengalihkan fokus perhatiannya kepada puluhan burung paruh panjang yang datang menyerangnya.

Ukuran tubuh dari kawanan burung itu cukup besar, memiliki kaki yang panjang dan sedikit kurus, serta sayap lebar yang ramping, dengan tubuh seperti itu, kecepatan terbang mereka cukup baik.

Kemudian yang paling berbahaya adalah paruh sepanjang setengah meter dengan ujung yang runcing dan gigi seperti gergaji.

Bahkan pohon berukuran sedang akan langsung hancur saat terkena oleh tusukan paruh panjang dari burung tersebut.

"Wussst!"

Semua kawanan burung paruh panjang melesat ke arah Kenzo, sementara pemimpinnya masih tetap diam, Kenzo segera bersiap, dia tidak akan berani meremehkan lawannya yang berjumlah cukup banyak.

Namun dia tidak gentar sedikit pun, dan justru tersenyum miring, "Kemarilah! Aku akan menghajar kalian semua!" Gumam Kenzo yang kembali bersemangat untuk melanjutkan pertarungan.

"Souuust!"

Kenzo mengepakkan sayap apinya, melesat dengan cepat ke arah lawannya, dengan mengandalkan kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari pada kawanan lawan-lawannya, dia berhasil melepaskan tinju dan tendangan ke arah beberapa kawanan burung.

Membuat lawan yang terkena serangannya langsung jatuh dan terkapar di tanah.

"Lumayan." Gumam Kenzo sambil melepas senyuman tipis, dia sudah menduga kekuatan pisiknya juga telah meningkat bersamaan dengan kenaikan levelnya.

Ketika memikirkan hal itu, tanpa sadar salah satu burung paruh panjang berhasil menyerangnya dan membuat goresan kecil di lengan kirinya.

"Hooo! Tidak buruk."

Dia menatap lengannya yang tergores dan tanpa pikir panjang langsung kembali menyerang kawanan burung paruh panjang yang tersisa.

Dengan serangan yang cukup brutal, kawanan burung paruh panjang menjadi sedikit ketakutan dan ragu untuk mendekati Kenzo.

Namun pemimpin burung itu sudah terlanjur marah dengan kematian sebagian besar kawanannya, dia tidak ingin berdiam diri lagi dan langsung melesat menyerang Kenzo.

Ukuran dan kecepatan dari pemimpin kawanan hampir 2× lebih besar dari yang lainnya.

Kenzo yang menyadari itu kembali melepas senyuman miring, "Akhirnya kau datang juga!" Gumamnya, dia segera bersiap dan langsung melesat ke arah pemimpin kawanan burung tersebut.

"Souuust!"

Paruh panjang dan sayap api biru berbenturan dengan keras di udara, menghasilkan ledakan dan efek kejut yang cukup kuat.

"Sial! Ini tidak semudah yang ku bayangkan." Batin Kenzo yang masih merasakan tekanan cukup besar dari lawannya, tapi itu tidak bertahan lama, Kenzo pun harus terpental hingga puluhan meter dan jatuh ke tanah, membuat tanah tempatnya mendarat hancur dan meninggalkan lubang sedalam satu meter.

Wiliam yang melihat itu sedikit menyipitkan matanya, dia pun bersiap untuk segala kemungkinan terburuk.

Di sisi lain Kenzo mendongak tajam ke arah lawannya, "Dia cukup kuat! Itu artinya levelnya lebih tinggi dariku! Ini sesuai dengan yang ku inginkan." Lanjutnya dalam hati, jarinya dengan lembut menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya.

"Baiklah mari kita coba sekali lagi!" Dia tidak ingin menyerah begitu saja, menekuk kakinya dengan kuat dan langsung melesat untuk menyerang lawannya sekali lagi.

Ketika jarak mereka cukup dekat, Kenzo mendadak memperlambat gerakannya, hal itu memberikan kesempatan besar kepada lawannya.

"Hauuuck!"

"Aaaaaaa!!!"

Sebuah teriakan cukup keras dari Kenzo ketika sayap api birunya terkena gigitan gigi gergaji lawannya.

"Tuan!"

Teriak Wiliam yang spontan langsung melesat ke arah Kenzo untuk membantunya.

Namun detik berikutnya, mulut pemimpin kawanan burung paruh panjang itu tiba-tiba di penuhi api biru yang berkobar.

"Koaaaak!"

Dengan api yang memenuhi mulutnya, pemimpin kawanan burung itu meringis histeris, dia memberontak menahan sakit dan panas dari mulutnya yang terbakar.

"Hehe!" Kenzo yang awalnya terlihat kesakitan, kini justru tersenyum tipis.

"Maaf, aku hanya bercanda!" Gumamnya menyeringai dingin dengan tatapan tajam ke arah lawannya.

Wiliam yang melihat itu langsung terdiam dan sedikit tercengang, dia tidak menyangka Kenzo melakukan hal itu dengan sengaja.

Kini Kenzo pun mengambil kesempatan itu, mendorong sayap api birunya lebih kuat, hingga akhirnya berhasil merobek mulut lawannya dan berlanjut dengan membelah tubuh lawannya menjadi dua.

"Hehe, itulah akibatnya jika meremehkanku!" Ucap Kenzo berdiri tegak dengan sayap api biru yang menyala, dia memang mengincar hal tersebut.

Setelah berhasil mengalahkan pemimpin kawanan burung paruh panjang, dia beralih mengarahkan tatapan tajamnya kepada puluhan kawanan burung paruh panjang yang tersisa.

"Keeeek!"

Melihat pemimpin mereka telah tewas, kawanan burung itu panik dan langsung berhamburan untuk melarikan diri dari Kenzo dan mencoba keluar dari kurungan api.

"Bussst ... Bussst!"

Beberapa semburan api merah langsung menghanguskan tubuh para kawanan burung yang mencoba melarikan diri.

"Aku sudah katakan tidak ada yang boleh keluar dari sini!" Gumam Wiliam sambil mengangguk bangga kepada Kenzo.

"Arrrrht!"

Namun tidak berhenti di sana, puluhan hewan buas lainnya sudah bersiap melakukan serangan, Kenzo pun segera tidak menurunkan fokusnya, dia sudah bersiap untuk membasmi mereka semua.

Namun sayangnya dia merasa sayap api birunya mulai redup dan melemah, "Sial! Kenapa harus sekarang!" Batin Kenzo yang menjadi sedikit panik.