"Umer," sapa Dilan dengan senyuman sinisnya.
Si pria bersapa Umer lantas memundurkan diri dengan perlahan, ketika matanya membeliak menatap kedatangan Dilan tanpa ia duga.
Dilan yang masih dengan ketenangannya, ia pun memajukan langkah pertamanya untuk mendekati Umer—mantan detektif.
Keduanya saling berhadapan dengan penuh kediaman. Kedua pria yang sudah cukup tua dengan seorang pemuda yang berdiri mengharapkan temu janji tanpa terduga. Menunggu balasan serta sambutan pertamanya.
Kini, keduanya telah berada pada tempat dimana ruangan kedai yang sangat unik dan menarik. Bergelantungan lampu-lampu kuno terpajang di atas langit-langit ruangan. Lukisan, hingga pada benda kuno terpajang di lemari serta dinding.
Menghasilkan ruangan lebih menawan dan nyaman untuk dipandang. Dilan mengelilingi matanya ke seluruh isi ruangan dengan penuh takjub. Di depan matanya mulai terlihat sosok Umer—mantan polisi yang sudah tidak lagi menampakkan kegarangan di masa lampaunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com