webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Pertempuran Yang Aneh dan Sengit di Dalam Gudang

Penuh rasa tegang, mereka melihat Lusia yang perlahan mendekati ke arah peti itu. Berdiri di sisinya dan membuka penutup jasad yang tersimpan di dalamnya.

"Katakan siapa dirimu sebenarnya! Dan apa maumu!" Lusia terdengar berteriak keras ke arah jasad wanita cantik yang kini terlihat telanjang, setelah dibuka kain penutupnya. Suaranya terdengar bergaung ke seantero dinding gudang. Matanya terlihat menatap penuh amarah menatap benda misterius di dalam peti kaca. Tangannya terus mengepal. "Kau sentuh dia lagi, aku akan menyingkirkanmu!"

Rina melotot kesal bercampur cemas. "Benar-benar mencari masalah!" gerutunya.

Para penjaga terlihat bingung dan hanya menaruh takut pada Lusia, sehingga mereka tidak bergerak untuk melakukan sesuatu. Mereka tak pernah diberi penjelasan mengenai jasad yang harus mereka jaga itu.

"Biarkan saja, nona! Asal jangan sepengetahuan Pak Doni saja, nanti kalau sudah puas memaki-maki, dia akan berhenti sendiri..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com